Pilkades 679 Desa Tanpa Gejolak, Kapolda Banten Apresiasi Personel Keamanan
loading...
A
A
A
SERANG - Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di wilayah Provinsi Banten usai digelar dan berlangsung tanpa gejolak. Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto mengapresiasi kerja keras seluruh personel keamanan.
Pilkades dilaksanakan di 679 desa di Provinsi Banten, yang terdiri 64 desa di Kabupaten Tangerang, 206 desa di Kabupaten Pandeglang, 265 desa di Kabupaten Lebak, dan 144 desa di Kabupaten Serang.
"Dari hati yang paling dalam, saya sebagai pimpinan Polda Banten mengapresiasi dan berterimakasih dengan tulus kepada seluruh personel yang terlibat dalam pengamanan rangkaian Pilkades di wilayah Banten. Semoga pengabdian kita ini menjadi ladang ibadah bagi kita semua dan menjadi wujud pelayanan kita untuk masyarakat, bangsa dan negara,” kata Irjen Rudy Heriyanto, Minggu (7/11/2021).
Guna kelancaran Pilkades, pengamanan dilakukan ribuan personel kepolisian, bekerjasama dengan TNI dan Pemda. "Ini semua berkat kerja sama dari berbagai pihak yang terlibat dalam pengamanan, terutama personel Polda Banten dan BKO dari Korps Brimob Polri yang bekerjasama dengan unsur TNI dan Pemda," ungkap Kapolda Banten.
Dia mengungkapkan, pesta demokrasi tingkat desa yang diselenggarakan di tengah kondisi pandemi COVID-19 membutuhkan strategi pengamanan yang tepat.
"Saya telah menginstruksikan semua Kapolres untuk memprioritaskan pelaksanaan vaksinasi bagi warga di desa pemilihan dan meminta peran tiap Kepala Daerah untuk menyediakan gerai-gerai vaksin di TPS serta pemenuhan sarana protokol kesehatan di tiap-tiap TPS," kata Irjen Rudy.
Strategi tersebut membuat seluruh rangkaian pelaksanaan Pilkades pada Oktober 2021 tidak muncul klaster baru COVID-19.
Kapolda Banten memuji personel Brimob dari Satbrimob dan Korps Brimob yang diterjunkan ke lokasi pemilihan yang dikategorikan sangat rawan dari hasil pemetaan.
“Aktivitas personel Brimob yang senantiasa patroli bermotor di berbagai tempat telah mereduksi peluang pihak lain yang ingin mengganggu keamanan dan ketertiban selama Pilkades berlangsung,” tutur Kapolda.
Strategi berikutnya, Kapolda Banten menugaskan para pejabat utama (PJU) Polda Banten untuk menjadi pengamat wilayah di tiap-tiap Polsek saat Pilkades. Mereka berperan tidak hanya sebagai supervisor namun juga menjadi problem solver bila terjadi permasalahan di desa pemilihan termasuk pengambil keputusan bila berhadapan dengan kontijensi tertentu.
Kabidhumas Polda Banten AKBP Shinto Silitonga mengungkapkan Kapolda Banten juga memberikan perhatian khusus bagi personel pengamanan di tiap TPS untuk tidak membawa senjata api. Sehingga dapat menghindari terjadinya tindakan eksesif dari personel. Selain itu, setiap personel harus bersikap netral, tidak memihak calon kades.
"Kapolda Banten telah tegas menyampaikan kepada seluruh personel pengamanan di tiap TPS agar tidak membawa senjata api dan harus bersikap humanis, serta menegaskan agar netralitas personel dilaksanakan sebagai komitmen," ujarnya.
Pilkades dilaksanakan di 679 desa di Provinsi Banten, yang terdiri 64 desa di Kabupaten Tangerang, 206 desa di Kabupaten Pandeglang, 265 desa di Kabupaten Lebak, dan 144 desa di Kabupaten Serang.
"Dari hati yang paling dalam, saya sebagai pimpinan Polda Banten mengapresiasi dan berterimakasih dengan tulus kepada seluruh personel yang terlibat dalam pengamanan rangkaian Pilkades di wilayah Banten. Semoga pengabdian kita ini menjadi ladang ibadah bagi kita semua dan menjadi wujud pelayanan kita untuk masyarakat, bangsa dan negara,” kata Irjen Rudy Heriyanto, Minggu (7/11/2021).
Guna kelancaran Pilkades, pengamanan dilakukan ribuan personel kepolisian, bekerjasama dengan TNI dan Pemda. "Ini semua berkat kerja sama dari berbagai pihak yang terlibat dalam pengamanan, terutama personel Polda Banten dan BKO dari Korps Brimob Polri yang bekerjasama dengan unsur TNI dan Pemda," ungkap Kapolda Banten.
Dia mengungkapkan, pesta demokrasi tingkat desa yang diselenggarakan di tengah kondisi pandemi COVID-19 membutuhkan strategi pengamanan yang tepat.
"Saya telah menginstruksikan semua Kapolres untuk memprioritaskan pelaksanaan vaksinasi bagi warga di desa pemilihan dan meminta peran tiap Kepala Daerah untuk menyediakan gerai-gerai vaksin di TPS serta pemenuhan sarana protokol kesehatan di tiap-tiap TPS," kata Irjen Rudy.
Strategi tersebut membuat seluruh rangkaian pelaksanaan Pilkades pada Oktober 2021 tidak muncul klaster baru COVID-19.
Kapolda Banten memuji personel Brimob dari Satbrimob dan Korps Brimob yang diterjunkan ke lokasi pemilihan yang dikategorikan sangat rawan dari hasil pemetaan.
“Aktivitas personel Brimob yang senantiasa patroli bermotor di berbagai tempat telah mereduksi peluang pihak lain yang ingin mengganggu keamanan dan ketertiban selama Pilkades berlangsung,” tutur Kapolda.
Strategi berikutnya, Kapolda Banten menugaskan para pejabat utama (PJU) Polda Banten untuk menjadi pengamat wilayah di tiap-tiap Polsek saat Pilkades. Mereka berperan tidak hanya sebagai supervisor namun juga menjadi problem solver bila terjadi permasalahan di desa pemilihan termasuk pengambil keputusan bila berhadapan dengan kontijensi tertentu.
Kabidhumas Polda Banten AKBP Shinto Silitonga mengungkapkan Kapolda Banten juga memberikan perhatian khusus bagi personel pengamanan di tiap TPS untuk tidak membawa senjata api. Sehingga dapat menghindari terjadinya tindakan eksesif dari personel. Selain itu, setiap personel harus bersikap netral, tidak memihak calon kades.
"Kapolda Banten telah tegas menyampaikan kepada seluruh personel pengamanan di tiap TPS agar tidak membawa senjata api dan harus bersikap humanis, serta menegaskan agar netralitas personel dilaksanakan sebagai komitmen," ujarnya.
(shf)