Rapid Test Massal 11 ASN Sleman Reaktif Corona
loading...
A
A
A
SLEMAN - Sebanyak 11 apartur sipil negara (ASN) Sleman diketahui reaktif setelah dilakukan rapid test massal di aula Unit I Pemkab Sleman Kamis (4/6/2020).
Rapid diagnostic test (RDT) massal ini dilakuan terhadap 304 apartur sipil negara (ASN) yang terdiri dari pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), tenaga medis, petugas dekontaminasi BPBD, petugas E-KTP Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) dan ASN Sleman.
“Hasil rapid test 11 orang reaktif, untuk perinciannya, masih kami data” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo, Kamis (4/6/2020) malam
Joko menjelaskan rapid test massal ini untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka. Bagi tenaga medis karena mereka terlibat RDT massal pengunjung Indogrosir di GOR Pangggukan. Bagi pegawai Disperindag sebagai persiapan sebelum melakukan tes cepat massal COVID-19 di pasar tradisional yang renananya akan digelar serentah 9 Juni 2020 mendatang.
Bagi petugas dekontaminasi BPBD karena sering dan bersinggungan dengan penangganan COVID-19. Bagi petugas E-KTP Disdukcapil karena berhadapan dengan banyak orang saat melaksanakan tugasnya. Bagi ASN tahap II untuk memastikan hasilnya tetap reaktif atau non reaktif.
“Bagi yang reaktif sesuai dengan protap mereka akan isolasi di asrama haji DIY dan malukan swab untuk memastikan negatif atau positif COVID-19,” paparnya.(Baca juga : Pemda DIY Mulai Siapkan Protokol New Normal )
Joko menambahkan untuk perkembangan pasien COVID-19 di Sleman, Kamis (4/6/2020) ada tidak ada penambahan pasien positif, justru ada satu pasien sembuh. Yaitu pasien COVID-19 kasus 151 jenis kelamin perempuan usai 43 tahun warga Mlati dirawat di RSA UGM. Secara akumaltif, pasien COVID-19 di Sleman ada 94 orang. Dari jumlah ini, sembuh 69 orang, 22 masih dirawat dan empat orang meninggal.
Pasien dalam pengawasan (PDP), sebanyak 665 orang, terdiri dari 94 positif, 75 proses (9 meninggal, 66 dirawat) dan 496 negarif (444 sehat, 52 meninggal). Untuk orang dalam pemantauan (ODP), 3502 orang, Dari jumlah ini 2819 orang selesai pemantauan dan 683 masih dalam proses.
Rapid diagnostic test (RDT) massal ini dilakuan terhadap 304 apartur sipil negara (ASN) yang terdiri dari pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), tenaga medis, petugas dekontaminasi BPBD, petugas E-KTP Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) dan ASN Sleman.
“Hasil rapid test 11 orang reaktif, untuk perinciannya, masih kami data” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo, Kamis (4/6/2020) malam
Joko menjelaskan rapid test massal ini untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka. Bagi tenaga medis karena mereka terlibat RDT massal pengunjung Indogrosir di GOR Pangggukan. Bagi pegawai Disperindag sebagai persiapan sebelum melakukan tes cepat massal COVID-19 di pasar tradisional yang renananya akan digelar serentah 9 Juni 2020 mendatang.
Bagi petugas dekontaminasi BPBD karena sering dan bersinggungan dengan penangganan COVID-19. Bagi petugas E-KTP Disdukcapil karena berhadapan dengan banyak orang saat melaksanakan tugasnya. Bagi ASN tahap II untuk memastikan hasilnya tetap reaktif atau non reaktif.
“Bagi yang reaktif sesuai dengan protap mereka akan isolasi di asrama haji DIY dan malukan swab untuk memastikan negatif atau positif COVID-19,” paparnya.(Baca juga : Pemda DIY Mulai Siapkan Protokol New Normal )
Joko menambahkan untuk perkembangan pasien COVID-19 di Sleman, Kamis (4/6/2020) ada tidak ada penambahan pasien positif, justru ada satu pasien sembuh. Yaitu pasien COVID-19 kasus 151 jenis kelamin perempuan usai 43 tahun warga Mlati dirawat di RSA UGM. Secara akumaltif, pasien COVID-19 di Sleman ada 94 orang. Dari jumlah ini, sembuh 69 orang, 22 masih dirawat dan empat orang meninggal.
Pasien dalam pengawasan (PDP), sebanyak 665 orang, terdiri dari 94 positif, 75 proses (9 meninggal, 66 dirawat) dan 496 negarif (444 sehat, 52 meninggal). Untuk orang dalam pemantauan (ODP), 3502 orang, Dari jumlah ini 2819 orang selesai pemantauan dan 683 masih dalam proses.
(nun)