Diharap Berlanjut, Pembangunan RS Batua Diusul Masuk Penganggaran 2022
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Pengerjaan proyek pembangunan Rumah Sakit (RS) Batua diharapkan dapat tetap dilanjutkan. Diketahui, RS Tipe C tersebut saat ini masih berkasus di Polda Sulsel .
Juru Bicara Badan Anggaran DPRD Kota Makassar , Mario David berharap penanganan kasus dapat segera rampung agar pembangunannya bisa kembali dilanjutkan. Makanya, dia akan mengusulkan penganggaran untuk RS tersebut di tahun 2022 mendatang.
"Jadi jangan dirobohkan. Kita minta perencanaan masuk. Kira-kira seperti apa, apakah ditambal, ditutup, diapa, diperkuat baru dilanjutkan. Kalau dari nol sia-sia banget uang Rp25 miliar terbuang di situ," katanya.
Menurut Mario, pemerintah tidak perlu lagi mengikuti desain awal hingga 11 lantai. Cukup yang ada saat ini, yaitu 5 lantai untuk kemudian difinalisasi. Anggarannya diprediksi mencapai Rp50 miliar.
Legislator Nasdem tersebut menilai, kebutuhan fasilitas kesehatan di Kota Makassar sangat urgent. Pemerintah seharusnya memberi perhatian serius agar persoalan ini segera tuntas.
"Finalisasi RS Jumpandang Baru kira-kira butuh uang 25 miliar. Kemudian 50 miliarnya lari ke Batua, 25 miliarnya masing-masing ke puskesmas. Kalau ada kemudian pandemi selanjutnya, fasilitas ini bisa berfungsi sebagai tempat isolasi. Jadi yang ada aja kita finishing. Tinggal di Untia atau Sudiang nanti kita bikin yang 11 lantainya," pungkas Mario.
Ketua Komisi D Bidang Kesejahteraan Rakyat DPRD Kota Makassar, Abdul Wahab Tahir mengaku sepakat dengan usul penganggaran RS tipe C tersebut.
"Kita sangat berharap ini diusulkan kembali penyelesaian RS ini. Supaya segera dapat ditarik manfaatnya oleh masyarakat. Semua termasuk yang bermasalah (Batua) kalau ada uang," ujarnya.
Skemanya, kata dia, dapat dilakukan seperti awal tahun lalu, di mana sempat diajukan sebesar Rp70 miliar. Alasannya, jika kasus tuntas dan RS tersebut diserahkan kembali ke Pemkot Makassar, maka pengerjaan langsung dapat dilakukan.
Jika tidak memungkinkan, anggaran dapat kembali dialihkan di Parsial, untuk pengembangan Pustu hingga program krusial lainnya.
Sementara itu, dia mengaku belum menrima dokumen program dari Pemkot Makassar sehingga besaran nilai untuk tahun 2022 belum bisa dipastikan. Anggaran akan mulai dibahas hari ini, Rabu (3/11/2021).
"Belum ada dokumennya (pembahasan anggaran pokok 2022), baru dimulai besok (hari ini), jadi kita akan lihat," lanjutnya.
Juru Bicara Badan Anggaran DPRD Kota Makassar , Mario David berharap penanganan kasus dapat segera rampung agar pembangunannya bisa kembali dilanjutkan. Makanya, dia akan mengusulkan penganggaran untuk RS tersebut di tahun 2022 mendatang.
"Jadi jangan dirobohkan. Kita minta perencanaan masuk. Kira-kira seperti apa, apakah ditambal, ditutup, diapa, diperkuat baru dilanjutkan. Kalau dari nol sia-sia banget uang Rp25 miliar terbuang di situ," katanya.
Menurut Mario, pemerintah tidak perlu lagi mengikuti desain awal hingga 11 lantai. Cukup yang ada saat ini, yaitu 5 lantai untuk kemudian difinalisasi. Anggarannya diprediksi mencapai Rp50 miliar.
Legislator Nasdem tersebut menilai, kebutuhan fasilitas kesehatan di Kota Makassar sangat urgent. Pemerintah seharusnya memberi perhatian serius agar persoalan ini segera tuntas.
"Finalisasi RS Jumpandang Baru kira-kira butuh uang 25 miliar. Kemudian 50 miliarnya lari ke Batua, 25 miliarnya masing-masing ke puskesmas. Kalau ada kemudian pandemi selanjutnya, fasilitas ini bisa berfungsi sebagai tempat isolasi. Jadi yang ada aja kita finishing. Tinggal di Untia atau Sudiang nanti kita bikin yang 11 lantainya," pungkas Mario.
Ketua Komisi D Bidang Kesejahteraan Rakyat DPRD Kota Makassar, Abdul Wahab Tahir mengaku sepakat dengan usul penganggaran RS tipe C tersebut.
"Kita sangat berharap ini diusulkan kembali penyelesaian RS ini. Supaya segera dapat ditarik manfaatnya oleh masyarakat. Semua termasuk yang bermasalah (Batua) kalau ada uang," ujarnya.
Skemanya, kata dia, dapat dilakukan seperti awal tahun lalu, di mana sempat diajukan sebesar Rp70 miliar. Alasannya, jika kasus tuntas dan RS tersebut diserahkan kembali ke Pemkot Makassar, maka pengerjaan langsung dapat dilakukan.
Jika tidak memungkinkan, anggaran dapat kembali dialihkan di Parsial, untuk pengembangan Pustu hingga program krusial lainnya.
Sementara itu, dia mengaku belum menrima dokumen program dari Pemkot Makassar sehingga besaran nilai untuk tahun 2022 belum bisa dipastikan. Anggaran akan mulai dibahas hari ini, Rabu (3/11/2021).
"Belum ada dokumennya (pembahasan anggaran pokok 2022), baru dimulai besok (hari ini), jadi kita akan lihat," lanjutnya.
(agn)