Harimau Pemangsa Warga Merangin Ditemukan Mati di Tempat Penyelamatan Satwa

Rabu, 03 November 2021 - 06:17 WIB
loading...
Harimau Pemangsa Warga Merangin Ditemukan Mati di Tempat Penyelamatan Satwa
Harimau Sumatera yang memangsa warga Merangin, Jambi ditemukan mati di Tempat Penyelamatan Satwa (TPS), Selasa (2/11/2021). Azhari/MPI
A A A
MERANGIN - Harimau Sumatera yang memangsa warga Merangin, Jambi ditemukan mati di Tempat Penyelamatan Satwa (TPS), Selasa (2/11/2021). Sebelumnya, harimau tersebut sempat mendapat perawatan selama 15 hari di TPS Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi di kawasan Mendalo, Kabupaten Muarojambi, Jambi.

Harimau berusia sekitar 10 hingga 12 tahun, dengan tinggi sekitar 180 cm tersebut ditemukan mati oleh dokter yang melakukan perawatan.

Si belang tersebut, sebelumnya ditemukan kritis usai menyerang tiga warga Merangin beberapa waktu lalu. Dari tiga korban tersebut, dua orang di antaranya meninggal dunia.

Kasubbag TU BKSDA Jambi, Teguh Sriyanto mengakui kematian kucing besar dengan bunyi auman tersebut. Ini diketahui, saat dokter akan memberi makan dan melakukan pengecekan rutin kesehatan seperti biasanya.

"Ya kita mengetahuinya sekira pukul 07.00 WIB, saat dokter yang biasa melakukan perawatan akan memberi makan," tuturnya, Selasa (2/11/2021).

Betapa terkejutnya dia, ketika mengecek kondisinya harimau tersebut sudah dalam keadaan tidak bernyawa lagi.

"Diperkirakan, harimau tersebut sudah mati sekitar 3 jam sebelum diberi makan dan mendapatkan perawatan oleh dokter," tukas Teguh.

Pasalnya, pada Selasa 2 November, tepatnya pukul 02.00 WIB dini hari, saat tim dokter melakukan pengecekan, kondisi harimau masih hidup.

"Ya kita perkirakan matinya sekitar jam empat atau lima lah, karena saat dicek pada jam dua, masih hidup," imbuhnya.

Namun begitu, dirinya belum bisa menjelaskan secara rinci, penyebab kematian harimau tersebut. Baca: Mengenaskan! Cari Sinyal ke Atas Bukit, Pemuda di Merangin Tewas Diterkam Harimau.

Karena sampai saat ini, pihaknya dan tim dokter masih melakukan proses Necropsy, atau proses pembedahan untuk mengetahui penyebab kematian.

"Belum bisa kita sebutkan, karena masih proses Necropsy. Besok akan disampaikan langsung oleh Kepala BKSDA langsung," kata Teguh.

Sebelumnya, tim BKSDA Jambi dan tim gabungan berhasil mengevakuasi harimau tersebut akibat terlibat konflik dengan masyarakat pada tanggal 17 Oktober lalu.

Setidaknya, ada tiga warga di Kabupaten Merangin, Jambi yang menjadi korban penerkaman harimau saat itu. Baca Juga: Tragis, Harimau Sumatera Mati Terkena Jerat Babi yang Dipasang Warga
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2004 seconds (0.1#10.140)