Viral! Ritual Buang Sial Membuang Celana Dalam di Gunung Sanggabuana Karawang
loading...
A
A
A
KARAWANG - Ritual buang sial yang dilakukan pengunjung yang ziarah ke puncak Gunung Sanggabuana, Desa Mekarbuana Kecamatan Tegalwaru, Karawang menjadi viral di media sosial. Pasalnya, banyak pengunjung yang disyaratkan membuang celana dalam setelah mandi di pancuran. Celana dalam untuk buang sial itu dikumpulkan hingga berkarung- karung.
"Pengunjung yang datang memang disyaratkan untuk membuang pakaian dalam seperti celana dalam atau kaos dalam untuk membuang sial. Itu sudah lama dilakukan masyarakat yang datang ziarah, apalagi bulan mulud seperti sekarang ini," kata Solihin (36), warga Desa Mekarbuana, Kecamatan Tegalwaru.
Baca juga: Ridwan Kamil : Pemotor Naik Trotoar Banyak Gaya Tapi Miskin Akal dan Nalar
Menurut Solihin, pengunjung yang datang ke puncak gunung Sangganabuana diwajibkan mandi di pancuran. Ada tiga pancuran di puncak gunung dan pengunjung bisa memilih salah satu untuk mandi. Kemudian setelah selesai mandi, celana dalam yang dipakai mandi harus dibuang di sekitar tempat pemandian. "Kuncen akan mengarahkan pengunjung untuk melakukan ritual buang sial," katanya.
Solihin mengatakan, pengunjung yang ziarah ke puncak gunung Sanggabuana memang memiliki kepercayaan buang sial dengan membuang celana dalam usai mandi di pancuran. Proses ritual mulai dari cara mandi di pancuran hingga membuang celana dalam. "Kebanyakan yang dibuang celana dalam oleh pengunjung," katanya.
Menurut Solihin, kebanyakan pengunjung berasal dari luar Karawang. Puncak kunjungan masyarakat yang ziarah terjadi pada bulan Maulud. " Kalau bukan Maulud biasanya pengunjung padat. Malah pernah kita mengumpulkan celana dalam bekas sampai 10 karung saat membersihkan gunung," katanya.
"Pengunjung yang datang memang disyaratkan untuk membuang pakaian dalam seperti celana dalam atau kaos dalam untuk membuang sial. Itu sudah lama dilakukan masyarakat yang datang ziarah, apalagi bulan mulud seperti sekarang ini," kata Solihin (36), warga Desa Mekarbuana, Kecamatan Tegalwaru.
Baca juga: Ridwan Kamil : Pemotor Naik Trotoar Banyak Gaya Tapi Miskin Akal dan Nalar
Menurut Solihin, pengunjung yang datang ke puncak gunung Sangganabuana diwajibkan mandi di pancuran. Ada tiga pancuran di puncak gunung dan pengunjung bisa memilih salah satu untuk mandi. Kemudian setelah selesai mandi, celana dalam yang dipakai mandi harus dibuang di sekitar tempat pemandian. "Kuncen akan mengarahkan pengunjung untuk melakukan ritual buang sial," katanya.
Solihin mengatakan, pengunjung yang ziarah ke puncak gunung Sanggabuana memang memiliki kepercayaan buang sial dengan membuang celana dalam usai mandi di pancuran. Proses ritual mulai dari cara mandi di pancuran hingga membuang celana dalam. "Kebanyakan yang dibuang celana dalam oleh pengunjung," katanya.
Menurut Solihin, kebanyakan pengunjung berasal dari luar Karawang. Puncak kunjungan masyarakat yang ziarah terjadi pada bulan Maulud. " Kalau bukan Maulud biasanya pengunjung padat. Malah pernah kita mengumpulkan celana dalam bekas sampai 10 karung saat membersihkan gunung," katanya.
(msd)