Sabtu Pahing Gempa Daratan Getarkan Salatiga, Dipicu Sesar Merbabu, Merapi, dan Telomoyo
loading...
A
A
A
SALATIGA - Getaran gempa di tengah malam, mengegerkan warga yang tinggal di Kota Salatiga, dan sebagian wilayah Kabupaten Semarang, pada Sabtu (23/10/2021) dini hari, sekitar pukul 00.32 WIB.
BMKG mencatat, gempa tektonik tersebut bermagnitudo 3,0. Getaran gempa tidak sampai merusak rumah warga, namun warga sempat panik saat merasakan dan melihat barang perabotan rumah tangganya bergetar selama beberapa detik.
Endang (40) warga Lodoyong, Ambarawa, Kabupaten Semarang, menuturkan, saat kejadian sedang menonton televisi, tiba-tiba merasakan getaran di dalam rumah, perabot rumah tangga juga terlihat bergetar. "Saya kaget. Awalnya tidak tahu kalau gempa. Setelah melihat barang-barang bergetar, baru sadar kalau terjadi gempa, " tuturnya.
Warga lain, Widodo (48) mengatakan, setelah gempa pertama, terjadi tiga kali gempa susulan. Gempa susulan pertama terjadi sekitar pukul 00.42 WIB, gempa susulan kedua pukul 01.25 WIB, dan gempa susulan ketiga pukul 02.35 WIB.
"Saat gempa pertama, saya mengira getaran akibat ada mobil besar yang lewat di samping rumah. Namun setelah saya ke luar rumah ternyata tidak ada mobil yang lewat. Kemudian saya baru sadar kalau terjadi gempa, " ucapnya.
Sementara itu, dalam laman BMKG, diketahui pusat gempa berada pada koordinat 7,296 LS dan 110,38568 BT tepatnya di darat pada jarak 13 km barat laut Kota Salatiga, dengan kedalaman hiposenter 6 km.
Hasil analisa BMKG menyebutkan, dengan memperhatikan lokasi pusat gempa dan kedalaman hiposenternya, yang terjadi merupakan gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif. Adapun yang menjadi pemicu gempa ini adalah sesar Merbabu, Merapi, dan Telomoyo.
BMKG mencatat, gempa tektonik tersebut bermagnitudo 3,0. Getaran gempa tidak sampai merusak rumah warga, namun warga sempat panik saat merasakan dan melihat barang perabotan rumah tangganya bergetar selama beberapa detik.
Endang (40) warga Lodoyong, Ambarawa, Kabupaten Semarang, menuturkan, saat kejadian sedang menonton televisi, tiba-tiba merasakan getaran di dalam rumah, perabot rumah tangga juga terlihat bergetar. "Saya kaget. Awalnya tidak tahu kalau gempa. Setelah melihat barang-barang bergetar, baru sadar kalau terjadi gempa, " tuturnya.
Warga lain, Widodo (48) mengatakan, setelah gempa pertama, terjadi tiga kali gempa susulan. Gempa susulan pertama terjadi sekitar pukul 00.42 WIB, gempa susulan kedua pukul 01.25 WIB, dan gempa susulan ketiga pukul 02.35 WIB.
"Saat gempa pertama, saya mengira getaran akibat ada mobil besar yang lewat di samping rumah. Namun setelah saya ke luar rumah ternyata tidak ada mobil yang lewat. Kemudian saya baru sadar kalau terjadi gempa, " ucapnya.
Sementara itu, dalam laman BMKG, diketahui pusat gempa berada pada koordinat 7,296 LS dan 110,38568 BT tepatnya di darat pada jarak 13 km barat laut Kota Salatiga, dengan kedalaman hiposenter 6 km.
Hasil analisa BMKG menyebutkan, dengan memperhatikan lokasi pusat gempa dan kedalaman hiposenternya, yang terjadi merupakan gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif. Adapun yang menjadi pemicu gempa ini adalah sesar Merbabu, Merapi, dan Telomoyo.
(eyt)