Gotong Royong Percepat Cakupan Vaksinasi di Sulsel
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Percepatan vaksinasi Covid-19 perlu didukung oleh berbagai pihak agar kekebalan kelompok atau herd immunity dapat segera tercapai. Sikap gotong royong antara pemerintah, swasta hingga organisasi kemasyarakat (Ormas) dinilai bisa meningkatkan cakupan vaksinasi.
Hal itu salah satunya ditunjukkan melalui vaksinasi yang digelar oleh Yayasan Anak Bangsa Berakhlak Mulia (YABBM) yang didukung oleh APT Foundation bertempat di Phinisi Point, Kamis (21/10/2021). Vaksinasi itu dipantau langsung oleh Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, dr Maxi R Rondonuwu.
Vaksinasi itu mengakomodir dosis pertama dan kedua. Khusus dosis pertama, menggunakan vaksin Pfizer. Sedangkan dosis kedua menggunakan vaksin Sinovac . Vaksinasi itu akan digelar secara berkelanjutan oleh YABBM di lokasi yang sama, yaitu Phinisi Point.
Dr dr Maxi mengungkapkan, Kota Makassar menjadi salah satu daerah yang mendapatkan dosis vaksin Pfizer. Jika laju penyaluran vaksin cukup tinggi, maka pemerintah pusat memastikan akan membatu menambah jumlah pasokan vaksin tersebut.
Dia berharap, target Presiden Joko Widodo dapat tercapai, yaitu vaksinasi di Sulsel dan semua provinsi di Indonesia bisa melampaui angka 70 persen pada bulan Oktober mendatang. "Kalau bisa di bulan Desember sudah mendekati dosis satu 90 persen. Itu harapan kami," ungkapnya.
Lebih jauh, dia menguraikan, secara nasional capaian vaksinasi sudah mendekati 52 persen untuk dosis pertama dan 30 persen untuk dosis kedua. Capaian vaksinasi dosis kedua yang cukup rendah disebut wajar karena terdapat vaksin dengan rentan waktu dosis pertama dan kedua yang cukup lama.
"Total suntikan sudah rangking lima di dunia. Di atas 170 juta dosis yang sudah disuntikkan," sebut dr Maxi.
Dia pun memberikan apresiasi kepada semua pihak atas sinergi dan upaya gotong royong dalam pelaksanaan vaksinasi. Menurutnya, percepatan vaksinasi tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah saja, perlu partisipasi dan dukungan semua pihak.
"Dengan arahan Presiden semua harus dilibatkan. TNI Polri, Ormas, swasta, Perguruan Tinggi, dilibatkan dan itu membuahkan hasil. Target Pak Presiden diatas 2 juta per hari sudah kami capai dengan kolaborasi dari semua," ujarnya.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Nursaidah Sirajuddin mengungkapkan cakupan vaksinasi di Kota Makassar saat ini sudah sebesar 69,33 persen. Dia menargetkan program vaksinasi '100 vaksin untuk 1 RT per hari 100 persen selesai' yang digagas Pemkot Makassar dapat rampung pada akhir November 2021 mendatang.
"Di akhir November kita targetkan 15 kecamatan akan tuntas. Kita saat ini sudah ada di kecamatan kelima," urainya.
Ketua YABBM, Ariella Hana Sinjaya mengatakan berkomitmen mendukung program percepatan vaksinasi pemerintah. Diketahui, YABBM telah melaksanakan vaksinasi secara berkelanjutan di Phinisi Point sejak bulan Maret lalu. Berbagai pihak digandeng, mulai dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel dan Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) Sulsel, hingga Otorritas Jasa Keuangan.
"Kami berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam hal percepatan vaksinasi. Sejak awal kami sudah melakukan vaksinasi. Kami sadar bahwa pemerintah perlu dukungan kami, dari pihak swasta. Kami juga bekerja sama dengan berbagai pihak dan organisasi, apapun yang dilakukan dengan gotong royong pasti ada kekuatan yang luar biasa. Kedepannya kami akan lakukan terus," pungkas Hana.
Lihat Juga: Dokter PPDS Anestesi Undip Tewas Bunuh Diri Diduga Korban Bullying, Rektor Beri Penjelasan
Hal itu salah satunya ditunjukkan melalui vaksinasi yang digelar oleh Yayasan Anak Bangsa Berakhlak Mulia (YABBM) yang didukung oleh APT Foundation bertempat di Phinisi Point, Kamis (21/10/2021). Vaksinasi itu dipantau langsung oleh Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, dr Maxi R Rondonuwu.
Vaksinasi itu mengakomodir dosis pertama dan kedua. Khusus dosis pertama, menggunakan vaksin Pfizer. Sedangkan dosis kedua menggunakan vaksin Sinovac . Vaksinasi itu akan digelar secara berkelanjutan oleh YABBM di lokasi yang sama, yaitu Phinisi Point.
Dr dr Maxi mengungkapkan, Kota Makassar menjadi salah satu daerah yang mendapatkan dosis vaksin Pfizer. Jika laju penyaluran vaksin cukup tinggi, maka pemerintah pusat memastikan akan membatu menambah jumlah pasokan vaksin tersebut.
Dia berharap, target Presiden Joko Widodo dapat tercapai, yaitu vaksinasi di Sulsel dan semua provinsi di Indonesia bisa melampaui angka 70 persen pada bulan Oktober mendatang. "Kalau bisa di bulan Desember sudah mendekati dosis satu 90 persen. Itu harapan kami," ungkapnya.
Lebih jauh, dia menguraikan, secara nasional capaian vaksinasi sudah mendekati 52 persen untuk dosis pertama dan 30 persen untuk dosis kedua. Capaian vaksinasi dosis kedua yang cukup rendah disebut wajar karena terdapat vaksin dengan rentan waktu dosis pertama dan kedua yang cukup lama.
"Total suntikan sudah rangking lima di dunia. Di atas 170 juta dosis yang sudah disuntikkan," sebut dr Maxi.
Dia pun memberikan apresiasi kepada semua pihak atas sinergi dan upaya gotong royong dalam pelaksanaan vaksinasi. Menurutnya, percepatan vaksinasi tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah saja, perlu partisipasi dan dukungan semua pihak.
"Dengan arahan Presiden semua harus dilibatkan. TNI Polri, Ormas, swasta, Perguruan Tinggi, dilibatkan dan itu membuahkan hasil. Target Pak Presiden diatas 2 juta per hari sudah kami capai dengan kolaborasi dari semua," ujarnya.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Nursaidah Sirajuddin mengungkapkan cakupan vaksinasi di Kota Makassar saat ini sudah sebesar 69,33 persen. Dia menargetkan program vaksinasi '100 vaksin untuk 1 RT per hari 100 persen selesai' yang digagas Pemkot Makassar dapat rampung pada akhir November 2021 mendatang.
"Di akhir November kita targetkan 15 kecamatan akan tuntas. Kita saat ini sudah ada di kecamatan kelima," urainya.
Ketua YABBM, Ariella Hana Sinjaya mengatakan berkomitmen mendukung program percepatan vaksinasi pemerintah. Diketahui, YABBM telah melaksanakan vaksinasi secara berkelanjutan di Phinisi Point sejak bulan Maret lalu. Berbagai pihak digandeng, mulai dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel dan Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) Sulsel, hingga Otorritas Jasa Keuangan.
"Kami berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam hal percepatan vaksinasi. Sejak awal kami sudah melakukan vaksinasi. Kami sadar bahwa pemerintah perlu dukungan kami, dari pihak swasta. Kami juga bekerja sama dengan berbagai pihak dan organisasi, apapun yang dilakukan dengan gotong royong pasti ada kekuatan yang luar biasa. Kedepannya kami akan lakukan terus," pungkas Hana.
Lihat Juga: Dokter PPDS Anestesi Undip Tewas Bunuh Diri Diduga Korban Bullying, Rektor Beri Penjelasan
(agn)