Terungkap! Praktik Bullying Dokter Muda Ternyata Sudah Puluhan Tahun Terjadi
loading...
A
A
A
SEMARANG - Beredar kisah viral di media sosial X tentang seorang dokter muda RSUD Kardinah Tegal diduga meninggal dengan cara bunuh diri. Ironisnya, dokter tersebut sebelum ditemukan tewas menjadi korban perundungan.
Kisah ini diungkapoleh akun X @bambangsuling11.Diketahui, dokter muda tersebut merupakan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) bernama dr. Aulia Risma Lestari (30).
Belum diketahui secara pasti apakah dokter muda tersebut memang mengalami perundungan atau tidak, tapi yang jelas polisi sudah memastikan korban menyuntikkan obat penenang ke tubuhhnya.
Praktik perundungan di kalangan dokter ini ternyata menjadi masalah serius yang tak kunjung usai. Bahkan sudah terjadi selama puluhan tahun. Hal ini pernah diungkap oleh Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin dalam program Seputar iNews RCTI.
Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa praktik ini kerap dilakukan dengan dalih sebagai salah satu cara untuk membentuk karakter dokter yang tangguh baik secara fisik maupun mental. Padahal, hal itu bisa dibentuk tanpa harus dengan cara kekerasan.
Selain itu, seharusnnya dalam institusi pendidikan dokter juga harus diutamakan untuk menanamkan rasa empati agar bisa diaplikasikan kepada pasien, bukan malah melakukan kekerasan.
“Perundungan ini biasanya digunakan dengan alasan bahwa kita mesti membentuk karakter dokter-dokter mudanya. Saya setuju karakter dokter-dokter itu harus dibentuk tapi bukan hanya dengan kekerasan,” kata Budi Gunadi dikutip iNews TV, Kamis (15/8/2024).
“Namun untuk bisa mencapai atau membentuk ketangguhan yang bersangkutan tapi yang juga harus dibentuk rasa empatinya kepada pasien, cara komunikasinya. Bukan dengan kekerasan,” sambung Budi.
Kisah ini diungkapoleh akun X @bambangsuling11.Diketahui, dokter muda tersebut merupakan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) bernama dr. Aulia Risma Lestari (30).
Belum diketahui secara pasti apakah dokter muda tersebut memang mengalami perundungan atau tidak, tapi yang jelas polisi sudah memastikan korban menyuntikkan obat penenang ke tubuhhnya.
Praktik perundungan di kalangan dokter ini ternyata menjadi masalah serius yang tak kunjung usai. Bahkan sudah terjadi selama puluhan tahun. Hal ini pernah diungkap oleh Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin dalam program Seputar iNews RCTI.
Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa praktik ini kerap dilakukan dengan dalih sebagai salah satu cara untuk membentuk karakter dokter yang tangguh baik secara fisik maupun mental. Padahal, hal itu bisa dibentuk tanpa harus dengan cara kekerasan.
Selain itu, seharusnnya dalam institusi pendidikan dokter juga harus diutamakan untuk menanamkan rasa empati agar bisa diaplikasikan kepada pasien, bukan malah melakukan kekerasan.
“Perundungan ini biasanya digunakan dengan alasan bahwa kita mesti membentuk karakter dokter-dokter mudanya. Saya setuju karakter dokter-dokter itu harus dibentuk tapi bukan hanya dengan kekerasan,” kata Budi Gunadi dikutip iNews TV, Kamis (15/8/2024).
“Namun untuk bisa mencapai atau membentuk ketangguhan yang bersangkutan tapi yang juga harus dibentuk rasa empatinya kepada pasien, cara komunikasinya. Bukan dengan kekerasan,” sambung Budi.