Talkshow Virtual LDR Ajak Masyarakat Selamatkan Habitat Orangutan di Kalimantan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Habitat orangutan , khususnya di Kalimantan kian terancam seiring menurunnya kualitas lingkungan hutan oleh berbagai ulah manusia. Untuk mengedukasi dan mengajak masyarakat menyelamatkan habitat orangutan, Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (BOSF) dan Bakti BCA menggelar talkshow virtual bertajuk Lihat Dari Rumah (LDR).
Talkshow yang disiarkan melalui kanal Instagram @goodlifebca dan Youtube SolusiBCA, Kamis (14/10) itu menghadirkan pembicara CEO BOS Foundation Dr. Ir. Jamartin Sihite dan BOSF Awareness Campaigner Richard Kyle.
Jamartin Sihite mengatakan bahwa menyelamatkan orangutan dan habitatnya bukan hanya tugas BOSF, tapi semua elemen masyarakat."Kita semua, baik itu NGO, pemangku kepentingan baik di pusat maupun di daerah. Privat sektor seperti BCA , maupun masyarakat umum, perlu bergandengan tangan agar penyelamatan orangutan dan habitatnya dapat terwujud dan dapat hidup berdampingan,” ujar Jamartin Sihite.
Manusia, lanjut Jamartin, sering menjadi pemicu perusak keseimbangan alam. Namun, manusia juga menjadi harapan terakhir untuk memulihkan keharmonisan alam. Menurutnya, langkah yang paling mudah adalah merubah perilaku terhadap alam dan sekitarnya.
"Berkomitmen untuk mempelajari lebih jauh tentang resikonya terhadap satwa liar dan habitatnya serta mengurangi jejak karbon kita untuk menjaga bumi tetap sehat. Sebab apa yang kita lakukan sekarang akan berdampak pada generasi kita berikutnya," jelasnya.
EVP CSR BCA Inge Setiawati mengatakan, pihaknya telah berkomitmen untuk menyelamatkan habitat orangutan khususnya di wilayah Kalimantan. Orangutan, jelas Inge, merupakan salah satu mahluk hidup yang memiliki kontribusi besar dalam kelestarian hutan. Baca Juga: Orangutan Masuk Perkebunan Sawit Berhasil Dievakuasi
"Indonesia sendiri menjadi negara yang memiliki habitat orangutan cukup banyak sekitar 90 persen. Tahun 2020 silam, BCA telah melakukan rehabilitasi terhadap 31 orangutan di Kalimantan,” ujar Inge Setiawati.
Lebih lanjut dijelaskannya, orangutan memiliki peran yang cukup dominan di hutan dalam membantu membuka tajuk hutan sehingga biji berkecambah dan membantu regenerasi hutan. Atas dasar itu, pihaknya bersama BOSF tidak pernah putus menyuarakan pentingnya rehabilitasi orangutan beserta penyelamatan habitatnya.
“Semoga kehadiran tayangan ini kian menumbuhkan rasa awareness masyarakat akan pelestarian lingkungan hidup baik itu fauna maupun flora. Telah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk melestarikan ciptaan Tuhan,” tutup Inge.
Talkshow yang disiarkan melalui kanal Instagram @goodlifebca dan Youtube SolusiBCA, Kamis (14/10) itu menghadirkan pembicara CEO BOS Foundation Dr. Ir. Jamartin Sihite dan BOSF Awareness Campaigner Richard Kyle.
Jamartin Sihite mengatakan bahwa menyelamatkan orangutan dan habitatnya bukan hanya tugas BOSF, tapi semua elemen masyarakat."Kita semua, baik itu NGO, pemangku kepentingan baik di pusat maupun di daerah. Privat sektor seperti BCA , maupun masyarakat umum, perlu bergandengan tangan agar penyelamatan orangutan dan habitatnya dapat terwujud dan dapat hidup berdampingan,” ujar Jamartin Sihite.
Manusia, lanjut Jamartin, sering menjadi pemicu perusak keseimbangan alam. Namun, manusia juga menjadi harapan terakhir untuk memulihkan keharmonisan alam. Menurutnya, langkah yang paling mudah adalah merubah perilaku terhadap alam dan sekitarnya.
"Berkomitmen untuk mempelajari lebih jauh tentang resikonya terhadap satwa liar dan habitatnya serta mengurangi jejak karbon kita untuk menjaga bumi tetap sehat. Sebab apa yang kita lakukan sekarang akan berdampak pada generasi kita berikutnya," jelasnya.
EVP CSR BCA Inge Setiawati mengatakan, pihaknya telah berkomitmen untuk menyelamatkan habitat orangutan khususnya di wilayah Kalimantan. Orangutan, jelas Inge, merupakan salah satu mahluk hidup yang memiliki kontribusi besar dalam kelestarian hutan. Baca Juga: Orangutan Masuk Perkebunan Sawit Berhasil Dievakuasi
"Indonesia sendiri menjadi negara yang memiliki habitat orangutan cukup banyak sekitar 90 persen. Tahun 2020 silam, BCA telah melakukan rehabilitasi terhadap 31 orangutan di Kalimantan,” ujar Inge Setiawati.
Lebih lanjut dijelaskannya, orangutan memiliki peran yang cukup dominan di hutan dalam membantu membuka tajuk hutan sehingga biji berkecambah dan membantu regenerasi hutan. Atas dasar itu, pihaknya bersama BOSF tidak pernah putus menyuarakan pentingnya rehabilitasi orangutan beserta penyelamatan habitatnya.
“Semoga kehadiran tayangan ini kian menumbuhkan rasa awareness masyarakat akan pelestarian lingkungan hidup baik itu fauna maupun flora. Telah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk melestarikan ciptaan Tuhan,” tutup Inge.
(don)