Selamat dari Susur Sungai Maut di Ciamis, Santri Ini Mengaku Ditolong Wanita Cantik Misterius
loading...
A
A
A
MAJALENGKA - Santri asal Kabupaten Majalengka, Faisal Saiful Alip turut menjadi korban dalam susur sungai maut di Kabupaten Ciamis. Beruntung Faisal dapat selamat dari maut, dan kini bisa pulang ke kampung halamannya, di Desa Wangkelang, Kecamatan Cingambul.
Faisal mengatakan, dirinya ikut dalam kegiatan itu. Susur sungai itu, sudah direncanakan dan wajib bagi siswa kelas 7 dan 8 MTs Harapan Baru. "Kegiatan ini ( susur sungai ) sudah direncanakan sebelum Jumatan di sekolah, seluruh siswa kelas 7 dan 8 wajib ikut menyusuri sungai," kata Faisal, Sabtu (16/10/2021).
Dijelaskannya, kegiatan susur sungai sendiri awalnya berjalan normal. Saat awal-awal melakukan susur sungai, teman-temannya terlihat cukup bahagia. Dalam pelaksanaannya, para siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, dengan didampingi dua orang guru.
"Awalnya senang-senang pas baru masuk sungai itu, tapi kemudian perasaan seperti angker sungainya. Terus jalan. Nah pas di tempat itu ada yang ke tengah, ada yang ke pinggir. Saya lihat ada yang tenggelam. Pas ada yang tenggelam guru juga ripuh (sibuk) menyelamatkan siswa," jelas dia.
Faisal sendiri sempat tenggelam, lantaran panik setelah mendengar ada temannya yang yang tenggelam. Beruntung, nyawa Faisal masih bisa diselamatkan. "Saya selamat karena ada perempuan yang mengulurkan tangan, jadi saya pegang tangan itu. Tapi nggak kelihatan (jelas), nggak tau siapa itu. Waktu itu saya sama teman. Saya tenggelam dia tenggelam, tapi saya ditolong sama teteh itu," ujar Faisal.
Setelah naik ke tepian sungai, Faisal baru menyadari dua temannya yang sempat bersama, tidak tertolong. Kedua temannya itu yakni Candra Rizki asal Ciamis, dan Fajri asal Brebes. Selain dua temannya itu, sahabat Faisal sejak kecil yang juga satu kampung, Aldo tidak bisa tertolong.
Faisal mengatakan, dirinya ikut dalam kegiatan itu. Susur sungai itu, sudah direncanakan dan wajib bagi siswa kelas 7 dan 8 MTs Harapan Baru. "Kegiatan ini ( susur sungai ) sudah direncanakan sebelum Jumatan di sekolah, seluruh siswa kelas 7 dan 8 wajib ikut menyusuri sungai," kata Faisal, Sabtu (16/10/2021).
Dijelaskannya, kegiatan susur sungai sendiri awalnya berjalan normal. Saat awal-awal melakukan susur sungai, teman-temannya terlihat cukup bahagia. Dalam pelaksanaannya, para siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, dengan didampingi dua orang guru.
"Awalnya senang-senang pas baru masuk sungai itu, tapi kemudian perasaan seperti angker sungainya. Terus jalan. Nah pas di tempat itu ada yang ke tengah, ada yang ke pinggir. Saya lihat ada yang tenggelam. Pas ada yang tenggelam guru juga ripuh (sibuk) menyelamatkan siswa," jelas dia.
Faisal sendiri sempat tenggelam, lantaran panik setelah mendengar ada temannya yang yang tenggelam. Beruntung, nyawa Faisal masih bisa diselamatkan. "Saya selamat karena ada perempuan yang mengulurkan tangan, jadi saya pegang tangan itu. Tapi nggak kelihatan (jelas), nggak tau siapa itu. Waktu itu saya sama teman. Saya tenggelam dia tenggelam, tapi saya ditolong sama teteh itu," ujar Faisal.
Setelah naik ke tepian sungai, Faisal baru menyadari dua temannya yang sempat bersama, tidak tertolong. Kedua temannya itu yakni Candra Rizki asal Ciamis, dan Fajri asal Brebes. Selain dua temannya itu, sahabat Faisal sejak kecil yang juga satu kampung, Aldo tidak bisa tertolong.
(eyt)