Cegah Pungli, Pembayaran Tagihan Rusunawa di Makassar Dialihkan ke Digital
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Makassar mulai merespons keluhan penghuni rumah susun sewa (rusunawa) . Terutama terkait indikasi pungutan liar alias pungli.
Tim Perbantuan Pengelolaan Rusunawa Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Makassar, Aprianto menjelaskan, kisruh yang pernah terjadi antara pengelola dan penghuni rusunawa menjadi catatan. Makanya, secara bertahap pengelolaannya diperbaiki.Pembayaran tagihan mulai dari hunian, air, hingga listrik, bisa melalui sistem digital atau QR Code Indonesia Standard (QRIS). Hal ini merupakan salah satu upaya untuk memperbaiki pengelolaan rusunawa .
"Dengan siatem digital, transparansi aliran dana bisa lebih mudah dipantau. Karena salah satu penyebab kisruh kemarin karena ada indikasi pungutan liar,” kata dia, di Rusunawa Lette, Jumat (15/10).
Aprianto menyebut, pembayaran tagihan penghuni rusunawa ini dikerjasamakan dengan Bank Sulselbar. Saat ini, seluruh penghuni rusunawa sementara dalam proses pembukaan rekening untuk mempermudah proses pembayaran tagihan.
"Ini akan memudahkan penghuni rusunawa dalam melakukan pembayaran. Jadi tidak perlu lagi menghabiskan waktu. Cukup melalui handphone saja untuk bayar tagihan,” terangnya.
Saat ini, kata dia, di Rusunawa ada 486 kamar yang terbagi dalam dua kawasan. Yakni di Rusunawa Lette dan Panambungan. Semua penghuni tersebur, akan diberikan sosialisasi sebelum sistem ini efektif diterapkan.
"Kita berharap tahun ini sudah bisa berjalan. Karena kam sudah mulai pembukaan rekening. QR Code juga sementara ditempel di masing-masing kamar. Setelah itu kita sosialisasikan dan jalankan,” paparnya.
Pemimpin Seksi Pemasaran Bank Sulselbar Cabang Utama Makassar, Adibah mengatakan, metode pembayaran nantinya dibagi dalam tiga QR Code. Masing-masing untuk tagihan hunian, listrik, dan air.
"Nah dengan sistem ini bisa memudahkan monitoring, kamar mana saja yang belum bayar dari item yang dipasangkan. Ini menghindari penghuni melakukan pembayaran yang tidak resmi,” ucap dia.
Mengenai teknis pembayaran, kata dia, penghuni mesti mengunduh aplikasi khusus dari Bank Sulselbar. Setelah itu, mereka baru bisa melakukan scan QR Code untuk melakukan pembayaran tagihan.
"QR Code masing-masing kamar kami tempel di depan jendela. Jadi gampang. Di situ sudah lengkap pembayaran tagihan untuk hunian bulanan, air, maupun tagihan listriknya,” terangnya.
Dia menargetkan, proses persiapan rampung dalam waktu dekat. Sehingga penerapan sistem ini secara efektif sudah bisa berjalan pada awal Desember 2021.
Ini sementara kita sempurnakan dan pemasangan stiker di setiap kamar, targetnya bisa difungsikan akhir tahun ini," katanya.
Tim Perbantuan Pengelolaan Rusunawa Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Makassar, Aprianto menjelaskan, kisruh yang pernah terjadi antara pengelola dan penghuni rusunawa menjadi catatan. Makanya, secara bertahap pengelolaannya diperbaiki.Pembayaran tagihan mulai dari hunian, air, hingga listrik, bisa melalui sistem digital atau QR Code Indonesia Standard (QRIS). Hal ini merupakan salah satu upaya untuk memperbaiki pengelolaan rusunawa .
"Dengan siatem digital, transparansi aliran dana bisa lebih mudah dipantau. Karena salah satu penyebab kisruh kemarin karena ada indikasi pungutan liar,” kata dia, di Rusunawa Lette, Jumat (15/10).
Aprianto menyebut, pembayaran tagihan penghuni rusunawa ini dikerjasamakan dengan Bank Sulselbar. Saat ini, seluruh penghuni rusunawa sementara dalam proses pembukaan rekening untuk mempermudah proses pembayaran tagihan.
"Ini akan memudahkan penghuni rusunawa dalam melakukan pembayaran. Jadi tidak perlu lagi menghabiskan waktu. Cukup melalui handphone saja untuk bayar tagihan,” terangnya.
Saat ini, kata dia, di Rusunawa ada 486 kamar yang terbagi dalam dua kawasan. Yakni di Rusunawa Lette dan Panambungan. Semua penghuni tersebur, akan diberikan sosialisasi sebelum sistem ini efektif diterapkan.
"Kita berharap tahun ini sudah bisa berjalan. Karena kam sudah mulai pembukaan rekening. QR Code juga sementara ditempel di masing-masing kamar. Setelah itu kita sosialisasikan dan jalankan,” paparnya.
Pemimpin Seksi Pemasaran Bank Sulselbar Cabang Utama Makassar, Adibah mengatakan, metode pembayaran nantinya dibagi dalam tiga QR Code. Masing-masing untuk tagihan hunian, listrik, dan air.
"Nah dengan sistem ini bisa memudahkan monitoring, kamar mana saja yang belum bayar dari item yang dipasangkan. Ini menghindari penghuni melakukan pembayaran yang tidak resmi,” ucap dia.
Mengenai teknis pembayaran, kata dia, penghuni mesti mengunduh aplikasi khusus dari Bank Sulselbar. Setelah itu, mereka baru bisa melakukan scan QR Code untuk melakukan pembayaran tagihan.
"QR Code masing-masing kamar kami tempel di depan jendela. Jadi gampang. Di situ sudah lengkap pembayaran tagihan untuk hunian bulanan, air, maupun tagihan listriknya,” terangnya.
Dia menargetkan, proses persiapan rampung dalam waktu dekat. Sehingga penerapan sistem ini secara efektif sudah bisa berjalan pada awal Desember 2021.
Ini sementara kita sempurnakan dan pemasangan stiker di setiap kamar, targetnya bisa difungsikan akhir tahun ini," katanya.
(tri)