Kisah Maulana Hasanuddin Raja Banten Pertama yang Termasyhur
loading...
A
A
A
Cerita pagi kali ini mengulas Maulana Hasanuddin, merupakan raja Banten pertama termasyhur yang memerintah pada kurun waktu 1552-1570 M. Beliau dikenal sebagai Sulthanul-Auliya' Wal Arifin Asy-SyaikhSultan Syarif Maulana HasanuddinAl-Azhamatkhan Al-HusainiAl-Bantani.
Maulana Hasanuddin adalah seorang pendiriKesultanan Banten. Beliau juga bergelarPangeran Sabakingkin atau Seda Kingkin yang bertakhta di Banten dalam rentang waktu1525-1570 M. Beliau merupakan putra dari salah satu Wali Songo, yaituAsy-SyaikhMaulana Sultan Syarif HidayatullahAl-Azhamatkhan Al-HusainiAl-CirbuniShahib Jabal Jati(Sunan Gunung Jati).
Kesultanan Bantenadalah sebuah kerajaanIslamyang pernah berdiri diTatar Pasundan,ProvinsiBanten,Indonesia. Berawal sekitar tahun1526, ketikakesultanan Cirebondankesultanan Demakmemperluas pengaruhnya ke kawasan pesisir baratPulau Jawa, dengan menaklukkan beberapa kawasan pelabuhan kemudian menjadikannya sebagai kawasan perdagangan.
Benteng Surosowan melindungi Kerajaan Banten
Selama kepemimpinannya, beliau diberi gelar Maulana Hasanuddin Panembahan Surosowan. Berdasarkan sejarah Banten dalam ''Banten dalam Perjalanan Jurnalistik'' yang ditulis Lukman Hakim, berdiri Kerajaan Banten di Banten Girang sebelum Hasanuddin dinobatkan menjadi raja Banten yang pertama.
Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah bersama anaknya Hasanuddin memimpin pasukan Demak pada awal abad XVI menaklukkan Kerajaan Banten. Selama masa kepemimpinan dua tokoh karismatik itu, kerajaan menjadi makmur dengan menghasilkan lada yang menjadi sumber perdagangan masa tersebut.
Selama awal masa kekuasaan Maulana Hasanuddin, pusat pemerintahan Kesultanan Banten berada di Banten Girang. Kala itu, transportasi utama dilakukan melalui Sungai Cibanten sepanjang 13 km dari Teluk Banten. '
Dalam catatan sejarah, transportasi yang menghubungkan pelabuhan dengan Banten Girang yakni melalui Sungai Cibanten dan jalan darat yang terdapat di kedua sisi sungai tersebut. Sebelumnya, ketika masih menjadi bagian kekuasaan Pajajaran dengan Pusat Pemerintahan di Banten Girang, Banten belum dikenal luas di kalangan pedagang.
SetelahSunan Gunung Jatidan Maulana Hasanuddin menaklukkan daerah ini, ditetapkanlah Surosowan sebagai Ibu Kota Kerajaan Islam Banten dengan raja pertamanyaMaulana Hasanuddin.
Pada saat Maulana Hasanudnin berkuasa, rakyat Banten lebih senang menyebutnya dengan sebutanPangeran Sabakingkin, yang artinya rindu dengan kebijaksanaan.Di masa kekuasaanMaulana Hasanuddin, KotaBanten Lamameliputi area seluas 1.200.000 m2. Pangeran Sabakingkin juga membangun menara penjagaan di utara dekat pantai yang terbuat dari kayu dan dilengkapi persenjataan meriam.
Makam Raja Maulana Hasanuddin ramai dikunjungi peziarah setiap hari.
Maulana Hasanuddin membangun keraton dan benteng Surosowoan serta Masjid Agung Banten. Raja Maulana Hasanuddin mangkat pada tahun 1570 dan dimakamkan di halaman Mesjid Agung Banten di sebelah utara. Setelah wafat, Maulana Hasanudin digantikan puteranyaMaulana Yusuf, Panembahan Pekalangan Gede.
Sumber: Wikipedia, Banten dalam Perjalanan Jurnalistik oleh Lukman Hakim
Maulana Hasanuddin adalah seorang pendiriKesultanan Banten. Beliau juga bergelarPangeran Sabakingkin atau Seda Kingkin yang bertakhta di Banten dalam rentang waktu1525-1570 M. Beliau merupakan putra dari salah satu Wali Songo, yaituAsy-SyaikhMaulana Sultan Syarif HidayatullahAl-Azhamatkhan Al-HusainiAl-CirbuniShahib Jabal Jati(Sunan Gunung Jati).
Kesultanan Bantenadalah sebuah kerajaanIslamyang pernah berdiri diTatar Pasundan,ProvinsiBanten,Indonesia. Berawal sekitar tahun1526, ketikakesultanan Cirebondankesultanan Demakmemperluas pengaruhnya ke kawasan pesisir baratPulau Jawa, dengan menaklukkan beberapa kawasan pelabuhan kemudian menjadikannya sebagai kawasan perdagangan.
Benteng Surosowan melindungi Kerajaan Banten
Selama kepemimpinannya, beliau diberi gelar Maulana Hasanuddin Panembahan Surosowan. Berdasarkan sejarah Banten dalam ''Banten dalam Perjalanan Jurnalistik'' yang ditulis Lukman Hakim, berdiri Kerajaan Banten di Banten Girang sebelum Hasanuddin dinobatkan menjadi raja Banten yang pertama.
Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah bersama anaknya Hasanuddin memimpin pasukan Demak pada awal abad XVI menaklukkan Kerajaan Banten. Selama masa kepemimpinan dua tokoh karismatik itu, kerajaan menjadi makmur dengan menghasilkan lada yang menjadi sumber perdagangan masa tersebut.
Selama awal masa kekuasaan Maulana Hasanuddin, pusat pemerintahan Kesultanan Banten berada di Banten Girang. Kala itu, transportasi utama dilakukan melalui Sungai Cibanten sepanjang 13 km dari Teluk Banten. '
Dalam catatan sejarah, transportasi yang menghubungkan pelabuhan dengan Banten Girang yakni melalui Sungai Cibanten dan jalan darat yang terdapat di kedua sisi sungai tersebut. Sebelumnya, ketika masih menjadi bagian kekuasaan Pajajaran dengan Pusat Pemerintahan di Banten Girang, Banten belum dikenal luas di kalangan pedagang.
SetelahSunan Gunung Jatidan Maulana Hasanuddin menaklukkan daerah ini, ditetapkanlah Surosowan sebagai Ibu Kota Kerajaan Islam Banten dengan raja pertamanyaMaulana Hasanuddin.
Pada saat Maulana Hasanudnin berkuasa, rakyat Banten lebih senang menyebutnya dengan sebutanPangeran Sabakingkin, yang artinya rindu dengan kebijaksanaan.Di masa kekuasaanMaulana Hasanuddin, KotaBanten Lamameliputi area seluas 1.200.000 m2. Pangeran Sabakingkin juga membangun menara penjagaan di utara dekat pantai yang terbuat dari kayu dan dilengkapi persenjataan meriam.
Makam Raja Maulana Hasanuddin ramai dikunjungi peziarah setiap hari.
Maulana Hasanuddin membangun keraton dan benteng Surosowoan serta Masjid Agung Banten. Raja Maulana Hasanuddin mangkat pada tahun 1570 dan dimakamkan di halaman Mesjid Agung Banten di sebelah utara. Setelah wafat, Maulana Hasanudin digantikan puteranyaMaulana Yusuf, Panembahan Pekalangan Gede.
Sumber: Wikipedia, Banten dalam Perjalanan Jurnalistik oleh Lukman Hakim
(aww)