Tanpa Petahana, Pilkada Karawang 2024 Diprediksi Berlangsung Panas
loading...
A
A
A
KARAWANG - Pilkada Karawang akan dilaksanakan 2024, namun suhu politik sudah sedikit memanas. Sejumlah isu politik mulai dilemparkan ke tengah masyarakat. Seperti pengadaan mobil dinas bupati dan wakil bupati, kemiskinan ekstrim hingga bangunan sekolah roboh disuarakan sejumlah pihak.
Pilkada Karawang 2024 mendatang tanpa petahana. Bupati Cellica Nurrachadiana sudah menjabat dua periode. Tanpa kehadiran petahana Cellica, banyak pihak menduga pilkada bakal sangat panas. Ini lantaran setiap calon memiliki peluang besar untuk menang tanpa kehadiran Cellica.
Baca juga: 156 Jukir Resmi Bandung Barat Dibina Agar Tak Pasang Tarif Asal-asalan
Pemerhati politik dari Universitas Negeri Karawang, Dadan Kurniansyah yang juga Wakil Dekan Fisip ini mengatakan, Pilkada Karawang 2024 akan lebih panas dan keras. Alasannya karena petahana sudah tidak bisa maju kembali setelah dua periode. Tanpa petahana semua bakal calon bakal memiliki peluang lebih besar untuk menang.
"Persaingannya bakal sengit karena orang nomor satu atau petahana yang sekarang menjabat sudah tidak bisa mencalonkan diri lagi menjadi bupati kalau merujuk pada aturan," katanya, Rabu (13/10/21).
Dadan mengatakan, meski sudah banyak daftar nama yang akan mencalonkan dalam Pilkada nanti, namun hanya 3 orang pasangan calon yang bakal bertarung. Yang paling memungkinkan calon berasal dari unsur birokrat dan politisi. "Melihat dari potensi dan peluang bahkan kriteria, kemungkinan ada sekitar 3 pasang nama yang muncul dan itu dari birokrat dan politisi " katanya.
Sejumlah nama yang digadang-gadang bakal maju dalam pilkada seperti Aep Syaepuloh yang sekarang menjabat wakil bupati. Acep Jamhuri Sekda Karawang, Vera Febriyanti (anggota DPR RI dari Partai Demokrat), Sri Rahayu Agustina (anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Partai Golkar), Gina Swara (anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Partai Gerindra), Rahmat Hidayat Djati (anggota DPRD Jawa Barat dari Partai PKB), Ajang Sopandi (aggota DPRD Karawang dari Partai Gerindra).
Pilkada Karawang 2024 mendatang tanpa petahana. Bupati Cellica Nurrachadiana sudah menjabat dua periode. Tanpa kehadiran petahana Cellica, banyak pihak menduga pilkada bakal sangat panas. Ini lantaran setiap calon memiliki peluang besar untuk menang tanpa kehadiran Cellica.
Baca juga: 156 Jukir Resmi Bandung Barat Dibina Agar Tak Pasang Tarif Asal-asalan
Pemerhati politik dari Universitas Negeri Karawang, Dadan Kurniansyah yang juga Wakil Dekan Fisip ini mengatakan, Pilkada Karawang 2024 akan lebih panas dan keras. Alasannya karena petahana sudah tidak bisa maju kembali setelah dua periode. Tanpa petahana semua bakal calon bakal memiliki peluang lebih besar untuk menang.
"Persaingannya bakal sengit karena orang nomor satu atau petahana yang sekarang menjabat sudah tidak bisa mencalonkan diri lagi menjadi bupati kalau merujuk pada aturan," katanya, Rabu (13/10/21).
Dadan mengatakan, meski sudah banyak daftar nama yang akan mencalonkan dalam Pilkada nanti, namun hanya 3 orang pasangan calon yang bakal bertarung. Yang paling memungkinkan calon berasal dari unsur birokrat dan politisi. "Melihat dari potensi dan peluang bahkan kriteria, kemungkinan ada sekitar 3 pasang nama yang muncul dan itu dari birokrat dan politisi " katanya.
Sejumlah nama yang digadang-gadang bakal maju dalam pilkada seperti Aep Syaepuloh yang sekarang menjabat wakil bupati. Acep Jamhuri Sekda Karawang, Vera Febriyanti (anggota DPR RI dari Partai Demokrat), Sri Rahayu Agustina (anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Partai Golkar), Gina Swara (anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Partai Gerindra), Rahmat Hidayat Djati (anggota DPRD Jawa Barat dari Partai PKB), Ajang Sopandi (aggota DPRD Karawang dari Partai Gerindra).
(msd)