Dinilai Tak Efektif, Pedagang Pasar Panorama Lembang Tolak Penerapan Aplikasi PeduliLindungi
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Rencana penerapan aplikasi PeduliLindungi di sejumlah pasar tradisional yang dikelola Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB) mendapatkan penolakan dari pedagang. Ini dikarenakan banyak pedagang yang belum siap, serta banyaknya akses pintu masuk di pasar sehingga penerapannya dipandang tidak akan efektif.
Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Panorama Lembang (P4L), Asep Dadang Kustiman mengaku, ada kekhawatiran ketika aplikasi PeduliLindungi diterapkan pembeli akan berkurang. Di sisi lain para pedagang pun belum seluruhnya siap menggunakan aplikasi itu mengingat, tidak semua pedagang menggunakan smartphone.
Baca juga: Geger Mayat Bayi Perempuan Lengkap dengan Ari-ari Dikerubuti Lalat di Tepi Sungai Citanduy
"Kalau diterapkan sekarang ini para pedagang sepertinya menolak. Di pasar ini juga banyak pintu masuknya, jadi gak akan efektif. Tapi kan imbasnya, pembeli bisa takut ke pasar, apalagi yang belum divaksin, jadi pasar bisa sepi pembeli," tuturnya, Senin (11/10/2021).
Menurutnya, sejauh ini banyak pedagang yang binggung menggunakan aplikasi itu. Ada juga pedagang yang sudah divaksin tapi barcode-nya tidak keluar karena ada kendala di NIK. Sehingga sebaiknya rencana penerapan aplikasi PeduliLindungi di Pasar Panorama Lembang ditunda dulu dan sebaiknya dilakukan sosialisasi menyeluruh.
Pihaknya menyarankan, pemerintah fokus dulu kepada disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, serta penyelesaian program vaksinasi ke pedagang dan masyarakat. Sebab saat ini dari 2.348 pedagang di Pasar Panorama Lembang, yang sudah divaksin baru sekitar 85%.
Baca juga: Seminggu Kabur, Napi Lapas Kerobokan Pincang Ditembak Polisi
"Kami pastinya akan taat kebijakan pemerintah, tapi untuk sekarang sebaiknya aplikasi itu tidak diterapkan dulu. Takutnya pembeli (masyarakat) jadi gak ada, kemarin-kemarin aja waktu adanya pembatasan pasar sepi, apalagi ditambah adanya aplikasi PeduliLindungi," ujarnya.
Perwakilan PT Bangunbina Persada selaku pengelola Pasar Panorama Lembang, Joshua Aditya menyebutkan, pihaknya siap mengikuti aturan dari pemerintah termasuk dalam menrapkan aplikasi PeduliLindungi. Namun, perlu ada sosialisasi dan edukasi dulu kepada pedagang dan masyarakat.
"Kalau kami pastinya akan ikut anjuran pemerintah. Cuma mungkin karena ini pasar tradisional, tidak semua pedagang mengerti teknologi. Apalagi ada kekhawatiran nantinya pembeli jadi takut datang ke pasar, yang akhirnya pasar gak ada pembeli," kata dia.
Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Panorama Lembang (P4L), Asep Dadang Kustiman mengaku, ada kekhawatiran ketika aplikasi PeduliLindungi diterapkan pembeli akan berkurang. Di sisi lain para pedagang pun belum seluruhnya siap menggunakan aplikasi itu mengingat, tidak semua pedagang menggunakan smartphone.
Baca juga: Geger Mayat Bayi Perempuan Lengkap dengan Ari-ari Dikerubuti Lalat di Tepi Sungai Citanduy
"Kalau diterapkan sekarang ini para pedagang sepertinya menolak. Di pasar ini juga banyak pintu masuknya, jadi gak akan efektif. Tapi kan imbasnya, pembeli bisa takut ke pasar, apalagi yang belum divaksin, jadi pasar bisa sepi pembeli," tuturnya, Senin (11/10/2021).
Menurutnya, sejauh ini banyak pedagang yang binggung menggunakan aplikasi itu. Ada juga pedagang yang sudah divaksin tapi barcode-nya tidak keluar karena ada kendala di NIK. Sehingga sebaiknya rencana penerapan aplikasi PeduliLindungi di Pasar Panorama Lembang ditunda dulu dan sebaiknya dilakukan sosialisasi menyeluruh.
Pihaknya menyarankan, pemerintah fokus dulu kepada disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, serta penyelesaian program vaksinasi ke pedagang dan masyarakat. Sebab saat ini dari 2.348 pedagang di Pasar Panorama Lembang, yang sudah divaksin baru sekitar 85%.
Baca juga: Seminggu Kabur, Napi Lapas Kerobokan Pincang Ditembak Polisi
"Kami pastinya akan taat kebijakan pemerintah, tapi untuk sekarang sebaiknya aplikasi itu tidak diterapkan dulu. Takutnya pembeli (masyarakat) jadi gak ada, kemarin-kemarin aja waktu adanya pembatasan pasar sepi, apalagi ditambah adanya aplikasi PeduliLindungi," ujarnya.
Perwakilan PT Bangunbina Persada selaku pengelola Pasar Panorama Lembang, Joshua Aditya menyebutkan, pihaknya siap mengikuti aturan dari pemerintah termasuk dalam menrapkan aplikasi PeduliLindungi. Namun, perlu ada sosialisasi dan edukasi dulu kepada pedagang dan masyarakat.
"Kalau kami pastinya akan ikut anjuran pemerintah. Cuma mungkin karena ini pasar tradisional, tidak semua pedagang mengerti teknologi. Apalagi ada kekhawatiran nantinya pembeli jadi takut datang ke pasar, yang akhirnya pasar gak ada pembeli," kata dia.
(msd)