Anggota DPRD Ini Beri Laporan Pertanggungjawaban pada Warga Melalui Buku

Minggu, 10 Oktober 2021 - 22:15 WIB
loading...
Anggota DPRD Ini Beri Laporan Pertanggungjawaban pada Warga Melalui Buku
Anggota DPRD Kota Surabaya Arif Fatoni memberikan laporan pertanggungjawaban pada warga melalui buku.Foto/Aan haryono
A A A
SURABAYA - Banyak cara dilakukan para politisi untuk memberikan laporan pertanggungjawaban (LPJ) pada konstituennya. Salah satunya dilakukan Arif Fathoni dengan membuat buku.

Peneliti Surabaya Survei Center (SSC) Surokim Abdussalam menuturkan, pertanggungjawaban legislator muda Surabaya Arif Fathoni melalui buku menjadi edukasi publik bahwa politik praktis tidak dibayangkan selama ini.

"Politikus, apalagi yang masih muda harus banyak terobosan, inovasi dan legacy baru di era Vuca. Itu tradisi baik, elegan dan layak diapresiasi," kata Surokim, Minggu (10/10/2021).

Baca juga: Haru dan Menegangkan, Novi Melahirkan di Mobil saat Terjebak di Bangjo Exit Tol Kebomas

Ketua DPD II Golkar Surabaya sekaligus Ketua Fraksi Golkar DPRD Surabaya Arif Fathoni membuat buku berjudul "Arif Fathoni, Dua Tahun Bersama Rakyat". Buku yang mendorong anak muda berpolitik itu akan diluncurkan bertepatan dengan HUT ke-57 pada 20 Oktober 2021.

Selain itu, lanjut Surokim, melalui buku tersebut akan mendekatkan para politisi dengan khalayak luas atau konstituennya.

Menurut dia, para politikus harus berani membuka dan mewarnai ruang publik lebih luas untuk edukasi dan peningkatan akses dan partisipasi politik. Apalagi apatisme anak muda terhadap dunia politik juga hingga kini masih dominan.

"Mereka masih menganggap bahwa dunia politik praktis itu negatif, culas, kotor dan cenderung dihindari," kata Dekan Fakulas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) ini.

Surokim menilai politikus mau membuka diri dan berani membuka komunikasi melalui ide dan gagasan progresif itu memang tidak mudah. Alapagi, lanjut dia, jika ide itu dibukukan memang butuh usaha ekstra.

Baca juga: Perempuan di Bali Rekayasa Perampokan Usai Habiskan Harta Mertua

Namun, kata dia, buku sebagai sumber pengetahuan akan selalu bisa melewati zamannya dan sekali lagi itu tradisi baik.

Ia berharap akan muncul banyak buku dari para politisi agar ruang ruang di parlemen dan politik kian terbuka dan bukan ruang rahasia yang harus disembunyikan dari publik. Ikhtiar itu akan membuka komunikasi publik lebih transparan dan membuka ruang diskusi positif di masyarakat.

"Melapor ke publik secara terbuka memang terasa berat dan idealis bagi politikus," ujarnya.

Namun, katanya, jika laku politik dibangun dgn ikhtiar seperti itu maka akan membawa angin segar membangun tradisi positif tidak sekadar pertanggungjawaban kepada pemilih, konstituennya tetapi juga kepada publik secara luas.

"Publik akan tahu apa saja yang sudah dilakukan selama ini. Saya pikir itu yang selama ini masih minim dilakukan para politisi," katanya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2375 seconds (0.1#10.140)