Tuntut Salinan Hasil Tes Swab, 13 Warga Positif COVID-19 Menolak Dievakuasi
loading...
A
A
A
BATU - Sebanyak 13 warga Desa Giripurno, Bumiaji, Kota Batu , Jatim menolak saat akan dievakuasi ke tempat karantina, Selasa (2/6/2020). Petugas yang datang dengan alat pelindung diri (APD) lengkap telah memberitahu bahwa mereka positif COVID-19 sesuai hasil tes swab yang dilakukan 7 hari lalu. (Baca juga: Tolak Pemakaman Standar COVID-19, Keluarga Pasien Ambil Paksa Jenazah)
Petugas mendatangi satu persatu rumah warga yang dinyatakan positif COVID-19 dan berupaya mengevakuasi mereka. Namiun, ketigabelas warga tetap ngotot menolak dievakuasi dengan alasan Dinas Kesehatan Kota Batu belum menunjukkan salinan hasil laboratorium PCR dari pengambilan sampel swab. Tuntutan untuk memperlihatkan hasil tes itu disampaikan warga kepada kepala Desa Giripurno, Suntoro. (Baca juga: 40 Pedagang dan Pembeli Pasar Besar Palangkaraya Positif COVID-19)
Proses evakuasi akhirnya gagal karena warga yang dinyatakan positif COVID-19 tetap tidak mau dievakuasi. Suntoro menjelaskan, warganya tersebut enggak dievakuasi sebelum ditunjukkan salinan hasil PCR. "Warga beralasan karena selama ini hasil swab hanya sebataas via WA (WhatsApp) maupun lisan, tanpa ada lampiran dari laboratorium," ungkapnya, Selasa (2/6/2020). Hingga saat ini, 13 warga tersebut masih berada di rumah masing-masing.
Petugas mendatangi satu persatu rumah warga yang dinyatakan positif COVID-19 dan berupaya mengevakuasi mereka. Namiun, ketigabelas warga tetap ngotot menolak dievakuasi dengan alasan Dinas Kesehatan Kota Batu belum menunjukkan salinan hasil laboratorium PCR dari pengambilan sampel swab. Tuntutan untuk memperlihatkan hasil tes itu disampaikan warga kepada kepala Desa Giripurno, Suntoro. (Baca juga: 40 Pedagang dan Pembeli Pasar Besar Palangkaraya Positif COVID-19)
Proses evakuasi akhirnya gagal karena warga yang dinyatakan positif COVID-19 tetap tidak mau dievakuasi. Suntoro menjelaskan, warganya tersebut enggak dievakuasi sebelum ditunjukkan salinan hasil PCR. "Warga beralasan karena selama ini hasil swab hanya sebataas via WA (WhatsApp) maupun lisan, tanpa ada lampiran dari laboratorium," ungkapnya, Selasa (2/6/2020). Hingga saat ini, 13 warga tersebut masih berada di rumah masing-masing.
(shf)