Demo Tolak Pelemahan KPK di Semarang Ricuh, 7 Mahasiswa Ditangkap

Jum'at, 01 Oktober 2021 - 01:04 WIB
loading...
Demo Tolak Pelemahan KPK di Semarang Ricuh, 7 Mahasiswa Ditangkap
Polisi dan mahasiswa terlibat aksi kejar-kejaran, Kamis malam (30/9/2021), saat memaksa para pendemo membubarkan diri. Foto: iNewsTV/Kristadi
A A A
SEMARANG - Aksi unjuk rasa mahasiswa menolak pelemahan KPK di Semarang, Jawa Tengah , Kamis malam (30/9/2021), berakhir ricuh . 7 mahasiswa yang diduga provokator ditangkap .

Aksi mahasiswa dimulai sekitar pukul 16.00 WIB, dengan titik kumpul di Patung Kuda Pleburan. Massa kemudian long march menuju kantor gubernur, di Jalan Pahlawan. Pada aksi ini, massa melakukan orasi musikalisasi dan aksi teatrikal.

Demo Tolak Pelemahan KPK di Semarang Ricuh, 7 Mahasiswa Ditangkap



Selain mahasiswa, aksi juga diikuti sejumlah elemen jaringan masyarakat sipil di Kota Semarang di antaranya, terdapat mahasiswa dengan kostum money heist, sebagai bagian dari simbol pemberontakan.

Kericuhan terjadi saat massa aksi menolak dibubarkan oleh polisi, pada pukul 18.00 WIB. Padahal sebelumnya, aparat kepolisian yang berjaga telah mengingatkan batas waktu aksi demo.

Kericuhan tidak terhindarkan karena mahasiswa melontarkan kata-kata kotor kepada aparat kepolisian yang berjaga.

Demo Tolak Pelemahan KPK di Semarang Ricuh, 7 Mahasiswa Ditangkap



Akibat kericuhan itu, arus lalu lintas di sekitar lokasi macet, bahkan terjadi kejar-kejaran polisi dengan peserta demo hingga ke Patung Kuda di Jalan Imam Barjo.

Kasat Sabhara Polrestabes Semarang, Kompol R Justinus mengatakan, pembubaran massa oleh polisi sudah sesuai undang-undang nomor 9/ Tahun 1998/ tentang penyampaian pendapat di muka umum.

“Pembubaran sudah sesuai aturan undang-undang, ada 7 pesertaaksi yang diamankan polisi, dan dibawa ke halaman kantor gubernur,” kata Kasat Sabhara Polrestabes Semarang, Kompol R Justinus.



Sementara, Korlap aksi, Fajar Muhammad Andhika menyayangkan cara polisi membubarkan aksi dengan kekerasan tanpa ada koordinasi. “Sejak awal polisi sudah mengancam untuk membubarkan aksi, bahkan sebelum jamnya,” katanya.

Aksi demo digelar sebagai bentuk protes adanya tes wawasan kebangsaan, dimana tes tersebut membuat puluhan pegawai kpk disingkirkan.
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1470 seconds (0.1#10.140)