3 Pesantren yang Kerap Diteror dan Diserang PKI

Kamis, 30 September 2021 - 20:50 WIB
loading...
3 Pesantren yang Kerap Diteror dan Diserang PKI
Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo, Jatim menjadi salah satu pesantren yang diteror dan diserang PKI. Foto/Dok
A A A
MAGETAN - Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) juga terjadi pada 1948 di Madiun, Jawa Timur. Sebelum melakukan pemberontakan, antek-antek PKI mulai meneror warga, kalangan ulama untuk memuluskan aksinya. Salah satu yang menjadi target PKI adalah pondok pesantren.

Pesantren menjadi musuh utama PKI karena dinilai memiliki kekuatan yang sangat diperhitungkan, yaitu aktif melakukan penggemblengan fisik dan spiritual terhadap para santri. Berikut pesantren di Jawa Timur yang diserang PKI.



Pesantren Sabilil Muttaqien
Pada 17 September 1948, setelah pelaksanan salat Jum’at Pesantren Sabili Muttaqien di Magetan, Jawa Timur didatangi oleh PKI. Pesantren Sabilil Muttaqien dipimpin oleh Kiai Imam Mursjid . Saat itu Kiai Imam Mursjid diajak bermusyawarah mengenai Republik Soviet Indonesia dan dibawa pergi. Setelah dibawa pergi, tidak diketahui keberadaannya. Pesantren ini diserbu karena saat itu menjadi tempat atau basis pergerakan Islam.



Pesantren Tegalrejo
Pesantren Tegalrejo letaknya tidak jauh dengan Pesantren Sabilil Muttaqien di Magetan, Jawa Timur. Pesantren Tegalrejo merupakan salah satu pesantren yang diserang oleh PKI. Ketika PKI tiba di pesantren ini, pengasuh pesantren KH Imam Mulyo ditangkap dan dilempari beberapa granat sambil diancam agar mau tunduk kepada ideologi dan partai mereka. Namun, granat tidak meledak. Karena granat tidak meledak, para santri yang tadinya diam berbalik melawan PKI. Penyerangan ini terjadi pada 7 September 1948.

Pesantren Gontor
Pada September 1948, kiai beserta santri Pesantren Gontor, Ponorogo, Jawa Timur menjadi sasaran PKI. KH Imam Zarkasyi pendiri Pesantren Gontor pada saat itu ikut menggosongkan pesantren karena sudah banyak pesantren yang diserang PKI. Ketika akan pergi, jalan yang ditempuh dikuasai oleh PKI. Dan ketika akan pergi Trenggalek melalui jalan yang salah dan akhirnya ditahan. Buku bertuliskan huruf Arab dibakar. Beberapa bangunan pesantren dihanguskan.

Sumber: Diolah berbagai sumber
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.8100 seconds (0.1#10.140)