Dana Tak Terduga Pemkot Makassar Naik Menjadi Rp250 Miliar
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Program Makassar Recover untuk penanganan Covid-19 butuh biaya besar. Anggaran biaya tak terduga (BTT) Pemkot Makassar untuk mengakomodir program itupun naik hingga 400% atau menjadi Rp250 miliar pada Perubahan APBD 2021 Kota Makassar.
Wali Kota Makassar , Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto berdalih, peningkatan anggaran BTT untuk mengantisipasi lonjakan kembali kasus Covid-19. Makanya butuh biaya besar untuk menjalankan program penanganannya ke depan.
"Pada saat ini dinilai wajib menyediakan anggaran guna pencegahan dan penanggulangan Covid-19 yang sewaktu-waktu bisa digunakan," papar dia, Rabu (29/9/2021).
Menurutnya, kebijakan ini sudah sejalan dengan keputusan Presiden Nomor 12/2020 tentang Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Covid-19. Begitu pula Permendagri 39 tentang Pengutamaan Penggunaan Alokasi Anggaran untuk Kegiatan Tertentu, Perubahan Alokasi, dan Penggunaan APBD.
"Kenaikan 400% menjadi Rp250 miliar, kegiatan tersebut perlu sinkronisasi karena kondisi Pandemi Covid-19," sebut Danny.
Diketahui, awalnya alokasi BTT pada APBD Pokok 2021 Kota Makassar hanya Rp50 miliar. Namun pada parsial anggaran sebelumnya ditingkatkan hingga Rp368 miliar demi program Makassar Recover untuk penangangan Covid-19.
Plt Kepala BPKAD Kota Makassar Muhammad Dakhlan mengaku, dari total itu sebanyak Rp178 miliar di antaranya sudah digunakan. Jumlah itulah yang kemudian didorong pada Perubahan APBD hingga belakangan kembali diusulkan meningkat menjadi Rp250 miliar.
Menurutnya, kenaikan ini mempertimbangkan atas sejumlah program Makassar Recover yang sebelumnya membutuhkan biaya besar.
"Di antaranya Isolasi Apung , Satgas Raika, Swab On the Road, penyekatan di titik masuk dan beberapa kegiatan lain. Makanya persentasenya naik, sampai saat ini realisasinya sekitar Rp178 miliar lebih," terang Dakhlan.
Dia memproyeksi, ke depan masih ada sejumlah program penanganan Covid-19 yang akan berjalan. Itupun membutuhkan biaya. Makanya, anggarannya diusul meningkat, di samping untuk item kegiatan lain di luar urusan pandemi.
"Jadi ini pasti masih bertambah. Karena ada beberapa kegiatan yang masih jalan. Meskipun mungkin kini level Makassar menjadi PPKM level 2 ," jelasnya.
Lihat Juga: Dinas Pertanahan Kota Makassar Targetkan 100 Aset Lahan Pemkot Miliki Sertifikat pada 2023
Wali Kota Makassar , Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto berdalih, peningkatan anggaran BTT untuk mengantisipasi lonjakan kembali kasus Covid-19. Makanya butuh biaya besar untuk menjalankan program penanganannya ke depan.
"Pada saat ini dinilai wajib menyediakan anggaran guna pencegahan dan penanggulangan Covid-19 yang sewaktu-waktu bisa digunakan," papar dia, Rabu (29/9/2021).
Menurutnya, kebijakan ini sudah sejalan dengan keputusan Presiden Nomor 12/2020 tentang Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Covid-19. Begitu pula Permendagri 39 tentang Pengutamaan Penggunaan Alokasi Anggaran untuk Kegiatan Tertentu, Perubahan Alokasi, dan Penggunaan APBD.
"Kenaikan 400% menjadi Rp250 miliar, kegiatan tersebut perlu sinkronisasi karena kondisi Pandemi Covid-19," sebut Danny.
Diketahui, awalnya alokasi BTT pada APBD Pokok 2021 Kota Makassar hanya Rp50 miliar. Namun pada parsial anggaran sebelumnya ditingkatkan hingga Rp368 miliar demi program Makassar Recover untuk penangangan Covid-19.
Plt Kepala BPKAD Kota Makassar Muhammad Dakhlan mengaku, dari total itu sebanyak Rp178 miliar di antaranya sudah digunakan. Jumlah itulah yang kemudian didorong pada Perubahan APBD hingga belakangan kembali diusulkan meningkat menjadi Rp250 miliar.
Menurutnya, kenaikan ini mempertimbangkan atas sejumlah program Makassar Recover yang sebelumnya membutuhkan biaya besar.
"Di antaranya Isolasi Apung , Satgas Raika, Swab On the Road, penyekatan di titik masuk dan beberapa kegiatan lain. Makanya persentasenya naik, sampai saat ini realisasinya sekitar Rp178 miliar lebih," terang Dakhlan.
Dia memproyeksi, ke depan masih ada sejumlah program penanganan Covid-19 yang akan berjalan. Itupun membutuhkan biaya. Makanya, anggarannya diusul meningkat, di samping untuk item kegiatan lain di luar urusan pandemi.
"Jadi ini pasti masih bertambah. Karena ada beberapa kegiatan yang masih jalan. Meskipun mungkin kini level Makassar menjadi PPKM level 2 ," jelasnya.
Lihat Juga: Dinas Pertanahan Kota Makassar Targetkan 100 Aset Lahan Pemkot Miliki Sertifikat pada 2023
(agn)