Siasat 2 Jenderal Bersihkan Tentara Siliwangi dari Antek PKI

Minggu, 26 September 2021 - 05:05 WIB
loading...
Siasat 2 Jenderal Bersihkan Tentara Siliwangi dari Antek PKI
Tentara giatkan patroli setelah peristiwa G3OS PKI. Foto https:/www.cnnindonesia.com/
A A A
UPAYA Partai Komunis Indonesia (PKI) menyusup dan melakukan pergerakan ke tentara Siliwangi dilakukan oleh Polit Biro PKI. Namun upaya itu berhasil digagalkan berkat kesigapan serta siasat Panglima Kodam VI/Siliwangi (sekarang Kodam III) Mayjen TNI Ibrahim Adjie dan penerusnya Mayjen TNI HR Dharsono.

Kedua jenderal tersebut berhasil mengendalikan situasi saat PKI melalui lewat Biro Khususnya di Jawa Barat melakukan sejumlah pergerakan. Mereka yang melakukan pergerakan adalah bekas anak buah Letkol Inf Untung Syamsuri.

Mereka melakukan pembongkaran gudang senjata dan mengambilnya serta mengadakan demonstrasi keliling Kota Cimahi. Sambil membawa senjata dan bendera Merah Putih, mereka meneriakkan “Hidup Bung Karno” dan “Hidup Dewan Revolusi”. Pergerakan itu juga diikuti oleh pasukan dari Pusat Kesenjataan Artileri Medan (Pussen Armed) dan Batalyon Artileri Medan 14.

Melihat hal tersebut Pangdam Ibrahim Adjie lalu mengerahkan pasukan Brigade Infanteri 15/Tirtayasa sekarang Brigif 15/Kujang II. Pasukan ini berhasil membuat ciut nyali pasukan antek PKI, apalagi Ibrahim Adjie juga menugaskan Polisi Militer Siliwangi untuk mengatasi keadaan.

Selanjutnya Pangdam VI/Siliwangi selaku Penguasa Pelaksana Dwikora Daerah (Pepelrada) Jawa Barat, langsung mengeluarkan pengumuman pada 1 Oktober 1965.

Isi pokok pengumuman itu sebagai berikut:
1) Sampai saat ini belum ada kejelasan tentang situasi di Jakarta.
2) Kami selalu berusaha mengadakan hubungan langsung dengan Pemimpin Besar di Jakarta.

Sementara itu peliharalah persatuan dan kewaspadaan, jangan membuat tafsiran dan kesimpulan sendiri-sendiri dan jangan kena provokasi yang akan merusak persatuan dan keamanan masyarakat.

Dalam melakukan upaya pembersihan terhadap unsur militer dan sipil yang pro dalam Gerakan 30 September 1965, Mayjen TNI Ibrahim Adjie berpesan kepada jajaran Kodam Siliwangi agar tidak membunuh anggota PKI, namun hanya sebatas menangkapnya saja.

Siasat 2 Jenderal Bersihkan Tentara Siliwangi dari Antek PKI


Hal ini dilakukan Ibrahim Adjie karena telah mendapat pesan dari Presiden Soekarno di Istana Bogor agar tidak membunuhi anggota PKI karena belum tentu terlibat langsung dalam Gerakan 30 September 1965.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1189 seconds (0.1#10.140)