Peneliti Gugus Tugas UGM: Masyarakat Selatan Papua Rindukan Hadirnya PPS
loading...
A
A
A
ASMAT - Peneliti Gugus Tugas Papua, Universitas Gajah Mada (UGM) Dr. Arie Ruhyanto antusias menanggapi masyarakat yang sangat rindu hadirnya pembentukan daerah otonom baru pemekaran Provinsi Papua Selatan (PPS) pada Rabu, (22/9/2021).
Apresiasi disampaikan Ruhyanto setelah mewakili Tim peneliti UGM melaksanakan penyusunan naskah akademis pembentukan calon Provinsi Papua Selatan (PPS) di Kabupaten Asmat. Tercatat ia dua hari melakukan dialog penyusunan naskah akademis pembentukan calon Provinsi Papua Selatan (PPS).
"Masyarakat di Asmat mempunyai atensi yang tinggi mendukung percepatan PPS," ucapnya.
Ruhyanto mengakui, segala aspirasi yang disampaikan para tokoh adat,tokoh agama dan pemerintah setempat di Asmat. Data tersebut akan dikonsolidasikan data naskah akademis bersama Tim Kajian UGM lainnya dari Kabupaten Merauke,Mappi dan Boven Digoel.
Setelah dikonsolidasikan, materi akan dibahas bersama dengan Tim Badan Keahlian DPR RI di akhir 2021
"Dan kita harapkan tahun depan sudah bisa dijadikan bahan naskah akademis oleh DPR RI dalam perancangan Undangan-Undang Pemekeran Provinsi Papua Selatan (PPS)," tuturnya.
Ditambahkan, segala kegiatan untuk mendorong percepatan Pemekearan Provinsi Papua Selatan (PPS) adalah bentuk dari progres aturan untuk membentuk daerah otonomi baru.
"Aspek-aspek administrasi terus digodok dan dipercepat, hal ini untuk melancarkan pembentukan PPS," ujarnya.
Ia juga berharap harapan-harapan besar masyarakat dari empat kabupaten dapat terealisasikan dengan sebaik-baiknya.
" Terealisasinya harapan tersebut setelah terbentuknya PPS, karena tujuan pemekaran adalah melancarkan kebutuhan masyarakat baik dari segi SDA dan SDM," ucapnya.
Apresiasi disampaikan Ruhyanto setelah mewakili Tim peneliti UGM melaksanakan penyusunan naskah akademis pembentukan calon Provinsi Papua Selatan (PPS) di Kabupaten Asmat. Tercatat ia dua hari melakukan dialog penyusunan naskah akademis pembentukan calon Provinsi Papua Selatan (PPS).
"Masyarakat di Asmat mempunyai atensi yang tinggi mendukung percepatan PPS," ucapnya.
Ruhyanto mengakui, segala aspirasi yang disampaikan para tokoh adat,tokoh agama dan pemerintah setempat di Asmat. Data tersebut akan dikonsolidasikan data naskah akademis bersama Tim Kajian UGM lainnya dari Kabupaten Merauke,Mappi dan Boven Digoel.
Setelah dikonsolidasikan, materi akan dibahas bersama dengan Tim Badan Keahlian DPR RI di akhir 2021
"Dan kita harapkan tahun depan sudah bisa dijadikan bahan naskah akademis oleh DPR RI dalam perancangan Undangan-Undang Pemekeran Provinsi Papua Selatan (PPS)," tuturnya.
Ditambahkan, segala kegiatan untuk mendorong percepatan Pemekearan Provinsi Papua Selatan (PPS) adalah bentuk dari progres aturan untuk membentuk daerah otonomi baru.
"Aspek-aspek administrasi terus digodok dan dipercepat, hal ini untuk melancarkan pembentukan PPS," ujarnya.
Ia juga berharap harapan-harapan besar masyarakat dari empat kabupaten dapat terealisasikan dengan sebaik-baiknya.
" Terealisasinya harapan tersebut setelah terbentuknya PPS, karena tujuan pemekaran adalah melancarkan kebutuhan masyarakat baik dari segi SDA dan SDM," ucapnya.
(atk)