Karawang Geger! Macan Tutul Jawa Tertangkap Kamera di Gunung Sanggabuana

Senin, 20 September 2021 - 10:59 WIB
loading...
A A A
Kamera perangkap dengan sensor gerak dan infra merah yang dipasang mantan bupati Purwakarta dan tim Sanggabuana Wildlife Expedition ini ternyata berhasil merekam macan tutul jawa.

Di salah satu titik pemasangan, dua kamera dipasang berhadapan. Satu kamera dengan mode perekaman video dan satu kamera lainnya dengan mode perekaman foto. Dua kamera ini berhasil merekam pergerakan macan tutul jawa pada tanggal 11 September 2021 pukul 05.16.30 WIB.

Selain merekam macan tutul jawa, sejumlah kamera perangkap yang dipasang juga berhasil merekam musang, babi hutan, hingga rusa serta masyarakat yang berkegiatan di dalam hutan.

"Kita sengaja memasang kamera perangkap ini untuk membuktikan keberadaan satwa langka endemik jawa yang ada di gunung Sanggabuana," ujar Dedi, Senin (20/9/2021).

Kegiatan tersebut, lanjut Dedi, sekaligus sebagai bentuk dukungan atas penelitian dan kajian yang dilakukan oleh tim Sanggabuana Wildlife Expedition yang sudah dilakukan sejak 2020 lalu.

"Jadi temuan dari teman-teman ekspedisi ini perlu dibuktikan secara visual, dan saya turun langsung ke lapangan. Mereka perlu bantuan kamera trap, kita usahakan untuk dibantu. Kekurangannya disuport oleh Pak Dirjen dengan mengirim tim dari Halimun Salak," ungkap Dedi.

Selama ekspedisi, Dedi pun mengaku menyaksikan sendiri owa jawa bergelantungan di hutan dan elang jawa terbang di atas hutan Gunung Sanggabuana.

"Hewan-hewan endemik itu masih bebas beterbangan. Saya akan ajukan Sanggabuana menjadi Taman Nasional," tegas Dedi.

Sementara itu, Leader Sanggabuana Wildlife Expedition yang juga peneliti satwa liar, Bernard T Wahyu Wiryanta mengatakan, tertangkapnya macan tutul jawa melalui kamera perangkap merupakan kabar yang menggembirakan.

"Ini bukan hanya berlaku untuk macan tutul jawa saja, tetapi juga untuk elang jawa (Nisaetus bartelsi), owa jawa (Hylobates moloch) dan lutung jawa (Trachypithecus auratus). Empat spesies satwa endemik jawa ini banyak ditemukan di Sanggabuana, yang notabene bukan kawasan konservasi. Dan populasinya masih banyak," papar Bernard.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1609 seconds (0.1#10.140)