Epidemiolog Soroti Posko Covid-19 yang Tak Berfungsi Optimal
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Kota Makassar berakhir hari ini, Senin (20/9/2021). Meski demikian, Pemerintah Kota (Pemkot) pesimis status tersebut bisa turun ke Level 3.
Salah satu yang menjadi pertimbangan adalah pembenahan posko kelurahan yang dianggap belum optimal.
Epidemiolog Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Ridwan Amiruddin menilai Pemkot tidak serius menjalankan fungsi poskonya pengendalian Covid-19 kelurahan.
"Ada posko Covid, tapi fungsinya tidak ada. Tidak sesuai dengan tindakan semestinya. Masih sub optimal fungsinya," ungkap Prof Ridwan, Minggu (19/9/2021).
Semestinya, posko kelurahan aktif melakukan tracing kasus. Fakta di lapanga, tracing justru dilakukan secara acak, sehingga tidak berjalan efektif.
Bahkan posko-posko Covid-19 cenderung tidak aktif sama sekali. Padahal hal itu yang menjadi standar penanganan.
"Harapannya kan posko itu semua kasus terkonfirmasi di wilayah dilacak. Kemudian kontak erat dilaporkan, kemudian poskonya betul-betul aktif memberikan edukasi kepada warga sekitarnya," bebernya.
Fungsi-fungsi tersebut, kata dia, tidak ditemukan. Selain itu, pemerintah juga dianggap hanya mengulang persoalan yang sama dengan PPKM sebelumnya, tanpa ada tindakan pembenahan. Misalnya, tracing dan testing kasus yang hingga saat ini belum dibenahi.
"Sepertinya sudah tidak fokus lagi, karena melihat angka kasus hariannya semakin menurun, jadi tidak greget aktivitas lapangannya. Banyak potensi gelombang ketiga bisa saja terjadi kalau melakukan aktivitas tanpa pengendalian," pungkasnya.
Wali Kota Makassar , Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto sebelumnya membeberkan status Makassar yang diperkirakan masih akan menyandang PPKM Level 4.
Dia mengklaim indikator-indikator Level 3 sudah terpenuhi seperti kasus harian yang kini tinggal ratusan dibanding sebelumnya yang mencapai ribuan kasus.
Namun dirinya heran lantaran Makassar masih dimasukkan ke dalam kategori IV."Asesmennya kita Level 3 tapi saya lihat tadi kita tetap dimasukkan Level 4," ucapnya.
Meski demikian, pihaknya mendapatkan pertimbangan untuk dibenahi, di antaranya perlunya evaluasi dan pembenahan posko. "Itu kekurangannya di posko, jadi itu terlihat sekali bahwa posko kita kurang. Termasuk itu problem kontainer," ujarnya.
Salah satu yang menjadi pertimbangan adalah pembenahan posko kelurahan yang dianggap belum optimal.
Epidemiolog Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Ridwan Amiruddin menilai Pemkot tidak serius menjalankan fungsi poskonya pengendalian Covid-19 kelurahan.
"Ada posko Covid, tapi fungsinya tidak ada. Tidak sesuai dengan tindakan semestinya. Masih sub optimal fungsinya," ungkap Prof Ridwan, Minggu (19/9/2021).
Semestinya, posko kelurahan aktif melakukan tracing kasus. Fakta di lapanga, tracing justru dilakukan secara acak, sehingga tidak berjalan efektif.
Bahkan posko-posko Covid-19 cenderung tidak aktif sama sekali. Padahal hal itu yang menjadi standar penanganan.
"Harapannya kan posko itu semua kasus terkonfirmasi di wilayah dilacak. Kemudian kontak erat dilaporkan, kemudian poskonya betul-betul aktif memberikan edukasi kepada warga sekitarnya," bebernya.
Fungsi-fungsi tersebut, kata dia, tidak ditemukan. Selain itu, pemerintah juga dianggap hanya mengulang persoalan yang sama dengan PPKM sebelumnya, tanpa ada tindakan pembenahan. Misalnya, tracing dan testing kasus yang hingga saat ini belum dibenahi.
"Sepertinya sudah tidak fokus lagi, karena melihat angka kasus hariannya semakin menurun, jadi tidak greget aktivitas lapangannya. Banyak potensi gelombang ketiga bisa saja terjadi kalau melakukan aktivitas tanpa pengendalian," pungkasnya.
Wali Kota Makassar , Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto sebelumnya membeberkan status Makassar yang diperkirakan masih akan menyandang PPKM Level 4.
Dia mengklaim indikator-indikator Level 3 sudah terpenuhi seperti kasus harian yang kini tinggal ratusan dibanding sebelumnya yang mencapai ribuan kasus.
Namun dirinya heran lantaran Makassar masih dimasukkan ke dalam kategori IV."Asesmennya kita Level 3 tapi saya lihat tadi kita tetap dimasukkan Level 4," ucapnya.
Meski demikian, pihaknya mendapatkan pertimbangan untuk dibenahi, di antaranya perlunya evaluasi dan pembenahan posko. "Itu kekurangannya di posko, jadi itu terlihat sekali bahwa posko kita kurang. Termasuk itu problem kontainer," ujarnya.
(agn)