Nakes di Pegunungan Bintang Diserang KKB, Polri: Tumpas Hidup atau Mati!
loading...
A
A
A
JAYAPURA - Tenaga kesehatan (Nakes) diserang secara brutal oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata Organisasi Papua Merdeka (KKSB OPM). Akibat serangan brutal itu, satu nakes atas nama Gabriela Meilani meninggal dunia dengan kondisi luka parah.
Para nakes tersebut bertugas melayani masyarakat di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Satu nakes atas nama Gilbert Sokoy masih hilang, dan beberapa mengalami luka parah.
Serangan brutal di luar batas kemanusiaan ini, dikutuk keras oleh Kabaintelkam Mabes Polri, Komjen Pol. Paulus Waterpauw. Dia meminta, Polda Papua menumpas hidup atau mati KKSB OPM.
Menurut Paulus Waterpauw, perbuatan para pelaku penyerangan sangat kejam dan telah menodai nilai-nilai kemanusiaan. Nakes yang dibunuh, merupakan seorang wanita yang telah mengabdikan diri di distrik terjauh dari ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang.
Jenderal bintang tiga Polri ini menegaskan, negara hadir dan memberikan perlindungan hukum bagi masyarakat. "Para pelaku penyerangan telah membuat kekacauan, yang bisa berimbas pada sendi kehidupan dan pembangunan yang sedang digalakkan oleh pemerintah," tegasnya.
Suster Gabriela Meilan (22), dan suster Kristina Sampe Tonapa yang dikabarkan hilang saat KKSB OPM melakukan serangan brutal, berhasil ditemukan di jurang di wilayah Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Aparat TNI-Polri berhasil menemukan keduanya. Sayang, Gabriela Meilan ditemukan dalam kondisi telah gugur. Sementara rekannya, suster Kristina Sampe Tonapa dalam keadaan luka parah setelah selamat dari kejaran KKSB OPM Ngalum Kupel pimpinan Lamek Alipki Taplo.
Sementara seorang tenaga medis lainnya Gilbert Sokoy, hingga saat ini masih belum ditemukan. Aparat TNI-Polri telah mengevakuasi sembilan tenaga kesehatan yang selamat dari penyerangan brutal tersebut, dengan menggunakan helikopter milik Kodam Cenderawasih.
Aksi solidaritas untuk suster Gabriela Meilani, ratusan tenaga medis di Kabupaten Pegunungan Bintang melakukan aksi keprihatinan dengan menyalakan seribu lilin. Mereka meminta pemerintah memberikan jaminan keamanan terhadap para tenaga kesehatan.
Para nakes tersebut bertugas melayani masyarakat di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Satu nakes atas nama Gilbert Sokoy masih hilang, dan beberapa mengalami luka parah.
Serangan brutal di luar batas kemanusiaan ini, dikutuk keras oleh Kabaintelkam Mabes Polri, Komjen Pol. Paulus Waterpauw. Dia meminta, Polda Papua menumpas hidup atau mati KKSB OPM.
Menurut Paulus Waterpauw, perbuatan para pelaku penyerangan sangat kejam dan telah menodai nilai-nilai kemanusiaan. Nakes yang dibunuh, merupakan seorang wanita yang telah mengabdikan diri di distrik terjauh dari ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang.
Jenderal bintang tiga Polri ini menegaskan, negara hadir dan memberikan perlindungan hukum bagi masyarakat. "Para pelaku penyerangan telah membuat kekacauan, yang bisa berimbas pada sendi kehidupan dan pembangunan yang sedang digalakkan oleh pemerintah," tegasnya.
Suster Gabriela Meilan (22), dan suster Kristina Sampe Tonapa yang dikabarkan hilang saat KKSB OPM melakukan serangan brutal, berhasil ditemukan di jurang di wilayah Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Aparat TNI-Polri berhasil menemukan keduanya. Sayang, Gabriela Meilan ditemukan dalam kondisi telah gugur. Sementara rekannya, suster Kristina Sampe Tonapa dalam keadaan luka parah setelah selamat dari kejaran KKSB OPM Ngalum Kupel pimpinan Lamek Alipki Taplo.
Sementara seorang tenaga medis lainnya Gilbert Sokoy, hingga saat ini masih belum ditemukan. Aparat TNI-Polri telah mengevakuasi sembilan tenaga kesehatan yang selamat dari penyerangan brutal tersebut, dengan menggunakan helikopter milik Kodam Cenderawasih.
Aksi solidaritas untuk suster Gabriela Meilani, ratusan tenaga medis di Kabupaten Pegunungan Bintang melakukan aksi keprihatinan dengan menyalakan seribu lilin. Mereka meminta pemerintah memberikan jaminan keamanan terhadap para tenaga kesehatan.
(eyt)