Corona Masih Tinggi, Palembang dan Lubuklinggau Tak Masuk Daftar New Normal
loading...
A
A
A
“Kita tidak bisa sekonyong-konyong normal seperti biasa saja, semua memang masih terus disiapkan, termasuk tatanan medis kita apakah siap kalau terjadi pandemi kedua dan lainnya,” kata Nanan.
Ditambahkan Nanan, itu semua tidak lepas dari dukungan lapisan masyarakat Kota Lubuklinggau untuk menunju tatanan kehidupan baru yang lebih mengutamakan kesehatan dalam semua aktivitas dan itu harus benar dipahami dulu oleh seluruh masyarakat.
Sekretaris Daerah Kota Palembang Ratu Dewa mengaku, gugus tugas Palembang akan melakukan rapat terkait langkah yang akan diambil selanjutnya setelah Palembang belum diizinkan menerapkan new normal. "Besok akan dirapatkan dulu, termasuk kemungkinan akan memperpanjang PSBB," katanya.
Sedangkan Juru Bicara COVID-19 Sumsel Prof Yuwono menilai, penerapan new normal belum dapat dilaksanakan di Palembang. Hal itu karena belum terkendalinya penularan kasus baru corona dan belum maksimalnya uji sampel di BBLK Palembang.
"Saat ini sampel yang masuk ke BBLK Palembang bisa mencapai 1.000 per hari. Sementara kapasitas sampel yang diperiksa hanya sebatas 500 sampel per hari," katanya.
Menurutnya, saat ini total sampel yang masuk ke BBLK Palembang dari 5 provinsi sudah mencapai 10.000. Pemeriksaan baru dapat dinyatakan optimal jika kapasitas pemeriksaan per hari sudah mencapai 1.000-1.500 sampel.
"Apalagi syarat new normal itu apabila reproduksi efetif (Rt) sudah di bawah 1%. Maka dari itu secara umum Palembang belum memenuhi syarat new normal," tandasnya.
Ditambahkan Nanan, itu semua tidak lepas dari dukungan lapisan masyarakat Kota Lubuklinggau untuk menunju tatanan kehidupan baru yang lebih mengutamakan kesehatan dalam semua aktivitas dan itu harus benar dipahami dulu oleh seluruh masyarakat.
Sekretaris Daerah Kota Palembang Ratu Dewa mengaku, gugus tugas Palembang akan melakukan rapat terkait langkah yang akan diambil selanjutnya setelah Palembang belum diizinkan menerapkan new normal. "Besok akan dirapatkan dulu, termasuk kemungkinan akan memperpanjang PSBB," katanya.
Sedangkan Juru Bicara COVID-19 Sumsel Prof Yuwono menilai, penerapan new normal belum dapat dilaksanakan di Palembang. Hal itu karena belum terkendalinya penularan kasus baru corona dan belum maksimalnya uji sampel di BBLK Palembang.
"Saat ini sampel yang masuk ke BBLK Palembang bisa mencapai 1.000 per hari. Sementara kapasitas sampel yang diperiksa hanya sebatas 500 sampel per hari," katanya.
Menurutnya, saat ini total sampel yang masuk ke BBLK Palembang dari 5 provinsi sudah mencapai 10.000. Pemeriksaan baru dapat dinyatakan optimal jika kapasitas pemeriksaan per hari sudah mencapai 1.000-1.500 sampel.
"Apalagi syarat new normal itu apabila reproduksi efetif (Rt) sudah di bawah 1%. Maka dari itu secara umum Palembang belum memenuhi syarat new normal," tandasnya.
(nbs)