Pembebasan Lahan Proyek Tol Bawen-Yogyakarta Dikebut, Ditarget Beroperasi 2024
loading...
A
A
A
SEMARANG - Pemerintah mengalokasikan anggaran Rp7,5 triliun untuk pembebasan lahan pembangunan tol Bawen-Yogyakarta. Proyek pembangunan jalan tol sepanjang 75,8 km tersebut, terus dikebut.
Proses pembebasan lahan sudah berlangsung dan ditargetkan bisa segera rampung. Jalan tol Bawen-Yogyakarta ditargetkan beroperasi pada 2024. Menurut Kabid Pembangunan Jalan dan Jembatan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah dan DIY, Stanley Cicera Haggard Tuapattinaja, tol Bawen-Yogyakarta merupakan proyek prioritas yang harus diselesaikan. Karena bisa untuk membuka akses dan mempermudah masyarakat Jateng-DIY.
"Jika ini selesai, semua akses akan lebih mudah. Pembangunan memang terus dipercepat," kata Stanley saat Dialog Parlemen-Prime Topic MNC Trijaya FM bertema Perkembangan dan Pembangunan Jalan Tol Bawen-Yogyakarta di Noormans Hotel Semarang, Kamis (16/9/2021).
Dia mengatakan, proses pembebasan lahan hingga saat ini sedang dikebut. Sehingga baru bisa mencapai 12,84 persen dari total kebutuhan lahan sekitar 1,2 juta meter.
Namun demikian, pihaknya optimistis jika proses pembebasan lahan bisa rampung sesuai target. "Ini proyek prioritas dan targetnya bisa selesai 2023, sehingga bisa beroperasi 2024," katanya.
Sebagai informasi, jalan tol Bawen-Yogyakarta memiliki panjang total 75,82 km, dengan nilai investasi sebesar Rp 14,26 triliun dan masa konsesi selama 40 tahun.
Jalan tol ini akan melintasi dua provinsi sekaligus, yaitu Provinsi Jawa Tengah sepanjang 67,05 km, dan Daerah Istimewa Yogyakarta sepanjang 8,77 km. "Pembangunan dilakukan bertahap, dan konstruksinya juga menyesuaikan mengingat kontur lahan yang dilintasi berbeda-beda," ujarnya.
Sementara Ketua Komisi D DPRD Jawa Tengah, Alwin Basri mengakui bahwa proses pembebasan lahan memang tidak mudah. Apalagi, lahan tersebut juga berkaitan dengan milik banyak orang. "Sehingga harus terus humanis agar tidak terjadi konflik di lapangan. Mendukung penuh pembangunan tol Bawen-Yogyakarta, karena ini untuk akses bagi Jateng," katanya.
Menurutnya, pembangunan tol Bawen-Yogyakarta patut ditunggu. Dengan begitu, akses akan lebih mudah dan bisa berdampak pada sektor ekonomi Jateng. Sebab, Jateng merupakan wilayah dengan kawasan industri yang besar dan membutuhkan akses cepat dan bagus. "Jalan tol ini bisa menjadi solusi. Jadi ketika infrastruktur bagus semua sektor bisa terutama ekonomi bisa tumbuh," ujarnya.
Proses pembebasan lahan sudah berlangsung dan ditargetkan bisa segera rampung. Jalan tol Bawen-Yogyakarta ditargetkan beroperasi pada 2024. Menurut Kabid Pembangunan Jalan dan Jembatan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah dan DIY, Stanley Cicera Haggard Tuapattinaja, tol Bawen-Yogyakarta merupakan proyek prioritas yang harus diselesaikan. Karena bisa untuk membuka akses dan mempermudah masyarakat Jateng-DIY.
"Jika ini selesai, semua akses akan lebih mudah. Pembangunan memang terus dipercepat," kata Stanley saat Dialog Parlemen-Prime Topic MNC Trijaya FM bertema Perkembangan dan Pembangunan Jalan Tol Bawen-Yogyakarta di Noormans Hotel Semarang, Kamis (16/9/2021).
Dia mengatakan, proses pembebasan lahan hingga saat ini sedang dikebut. Sehingga baru bisa mencapai 12,84 persen dari total kebutuhan lahan sekitar 1,2 juta meter.
Namun demikian, pihaknya optimistis jika proses pembebasan lahan bisa rampung sesuai target. "Ini proyek prioritas dan targetnya bisa selesai 2023, sehingga bisa beroperasi 2024," katanya.
Sebagai informasi, jalan tol Bawen-Yogyakarta memiliki panjang total 75,82 km, dengan nilai investasi sebesar Rp 14,26 triliun dan masa konsesi selama 40 tahun.
Jalan tol ini akan melintasi dua provinsi sekaligus, yaitu Provinsi Jawa Tengah sepanjang 67,05 km, dan Daerah Istimewa Yogyakarta sepanjang 8,77 km. "Pembangunan dilakukan bertahap, dan konstruksinya juga menyesuaikan mengingat kontur lahan yang dilintasi berbeda-beda," ujarnya.
Sementara Ketua Komisi D DPRD Jawa Tengah, Alwin Basri mengakui bahwa proses pembebasan lahan memang tidak mudah. Apalagi, lahan tersebut juga berkaitan dengan milik banyak orang. "Sehingga harus terus humanis agar tidak terjadi konflik di lapangan. Mendukung penuh pembangunan tol Bawen-Yogyakarta, karena ini untuk akses bagi Jateng," katanya.
Menurutnya, pembangunan tol Bawen-Yogyakarta patut ditunggu. Dengan begitu, akses akan lebih mudah dan bisa berdampak pada sektor ekonomi Jateng. Sebab, Jateng merupakan wilayah dengan kawasan industri yang besar dan membutuhkan akses cepat dan bagus. "Jalan tol ini bisa menjadi solusi. Jadi ketika infrastruktur bagus semua sektor bisa terutama ekonomi bisa tumbuh," ujarnya.
(eyt)