Pemkab Wajo dan Tokoh Masyarakat Diskusi Cari Solusi Atasi Banjir
loading...
A
A
A
Selain melakukan pembersihan drainase, pemerintah sebaiknya juga melakukan normalisasi saluran pembuangan besar dan kanal yang berada di Jalan Andi Paggaru dan Callaccu serta beberapa saluran pembuangan lainnya. Tujuannya, agar air dari drainase dapat mengalir ke wilayah sungai dan Danau Tempe sebagai tempat penampungan dan pembuangan.
"Kami sebagai warga yang berada di wilayah pasar sentral menyadari bahwa menutup drainase merupakan tindakan yang salah, untuk itu kami mendukung pemerintah agar melakukan pembongkaran untuk melakukan pembersihan drainase. Daerah aliran air ke tempat menampungan di Andi Paggaru juga harus digali agar bisa membuang air ke Danau Tempe dan Sungai," katanya.
Bupati Wajo , Amran Mahmud mengatakan, audiensi yang dilakukan pemerintah bersama tokoh masyarat bertujuan agar langkah pembersihan drainase dengan cara melakukan pembongkaran sejumlah jembatan dari bangunan masyarakat mendapat restu dan dukungan dari masyarakat.
Saat ini, banyak drainase yang mengalami penyumbatan, sehingga air yang dihasilkan dari hujan tidak mampu lagi mengalir. Selain itu, juga pemerintah akan memperbanyak area resapan dan kantong-kantong air di wilayah hulu agar mampu menahan debit air agar tidak langsung turun ke hilir.
"Alhamdulillah masyarakat semuanya mendukung langkah pemerintah melakukan pembersihan drainase. Ini hanya solusi jangka pendek. Pemerintah juga akan melakukan perbaikan di wilayah hulu agar debit air tidak langsung mengalir ke hilir," jelasnya.
Selain memberikan solusi jangka pendek, pemerintah akan melakukan solusi jangka panjang dengan cara melakukan pembaharuan seluruh sistem drainase.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemkab Wajo akan meminta bantuan kepada Pemerintah Provinsi dan Pusat agar rencana itu dapat terwujud.
"Semua pasti tidak ingin persoalan banjir diwariskan kepada anak cucu kita. Olehnya itu, untuk solusi jangka panjang, pemerintah akan mengambil langkah agar seluruh drainase yang di Kota Sengkang dapat diperbaharui dengan ukuran yang lebih besar," pungkasnya.
"Kami sebagai warga yang berada di wilayah pasar sentral menyadari bahwa menutup drainase merupakan tindakan yang salah, untuk itu kami mendukung pemerintah agar melakukan pembongkaran untuk melakukan pembersihan drainase. Daerah aliran air ke tempat menampungan di Andi Paggaru juga harus digali agar bisa membuang air ke Danau Tempe dan Sungai," katanya.
Bupati Wajo , Amran Mahmud mengatakan, audiensi yang dilakukan pemerintah bersama tokoh masyarat bertujuan agar langkah pembersihan drainase dengan cara melakukan pembongkaran sejumlah jembatan dari bangunan masyarakat mendapat restu dan dukungan dari masyarakat.
Saat ini, banyak drainase yang mengalami penyumbatan, sehingga air yang dihasilkan dari hujan tidak mampu lagi mengalir. Selain itu, juga pemerintah akan memperbanyak area resapan dan kantong-kantong air di wilayah hulu agar mampu menahan debit air agar tidak langsung turun ke hilir.
"Alhamdulillah masyarakat semuanya mendukung langkah pemerintah melakukan pembersihan drainase. Ini hanya solusi jangka pendek. Pemerintah juga akan melakukan perbaikan di wilayah hulu agar debit air tidak langsung mengalir ke hilir," jelasnya.
Selain memberikan solusi jangka pendek, pemerintah akan melakukan solusi jangka panjang dengan cara melakukan pembaharuan seluruh sistem drainase.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemkab Wajo akan meminta bantuan kepada Pemerintah Provinsi dan Pusat agar rencana itu dapat terwujud.
"Semua pasti tidak ingin persoalan banjir diwariskan kepada anak cucu kita. Olehnya itu, untuk solusi jangka panjang, pemerintah akan mengambil langkah agar seluruh drainase yang di Kota Sengkang dapat diperbaharui dengan ukuran yang lebih besar," pungkasnya.