HMS Center Minta Persiapan New Normal Teliti dan Sesuai Kondisi Daerah

Minggu, 31 Mei 2020 - 06:06 WIB
loading...
HMS Center Minta Persiapan New Normal Teliti dan Sesuai Kondisi Daerah
Ketua Umum HMS Center Hardjuno Wiwoho saat menggelar Bakti Sosial (Baksos) di SMP/SMK Karya Putra Bangsa, Cimpaeun, Tapos, Kota Depok, Jabar.
A A A
DEPOK - Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMS) Center meminta transisi kenormalan baru ( new normal ) harus disiapkan secara teliti melalui kajian yang komprehensif dengan mempertimbangkan kondisi masing-masing wilayah.

Hal ini sangat penting guna meminimalisir ekses negatif dari penerapan kenormalan baru itu. "Saya kira, implementasi new normal itu memang tidak bisa dihindari. Namun harus melalui kajian yang matang. Jangan grasa grusu karena ini menyangkut nyawa rakyat Indonesia," ujar ketua umum HMS Center Hardjuno Wiwoho saat menggelar Bakti Sosial (Baksos) di SMP/SMK Karya Putra Bangsa, Cimpaeun, Tapos, Kota Depok, Jabar, Sabtu (30/5/2020). (Baca juga: Pemuda Tambun Arang Serang Tanah Garo, Polisi Evakuasi Penyerang Disandera)

Dalam baksos ini, HMS Center memperkenalkan jamu herbal Kenkona serta meminta testimoni Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna. Tak lupa, HMS Center membagikan sekitar 2.000 paket jamu herbal Kenkona kepada masyarakat di Tapos Depok. (Baca juga: Kisah Penyerangan Ka'bah: Abrahah Binasa oleh Virus Mematikan)

Hardjuno menyebut penerapan kenormalan baru terlalu terburu-buru. Pasalnya, kasus COVID-19 masih tinggi. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan bermunculan klaster-klaster baru penyebaran COVID-19 di Indonesia. "Saya kira hidup berdamai dengan COVID-19 belum cocok diterapkan di Indonesia karena perkembangan kasusnya masih tinggi," jelasnya.

Di Indonesia ujarnya jumlah penularan COVID-19 masih masif. Karena itu, memaksakan new normal COVID-19 di Indonesia sama saja bunuh diri. "Yang saya takutkan, akan terjadi ledakan warga yang terpapar COVID-19 ini sehingga perlu pertimbangan yang matang," pintanya. Meski demikian, Hardjuno berharap agar transisi menuju tatanan baru harus berjalan dengan pengawasan ketat tanpa ketakutan. Untuk itu, pemerintah harus punya program mensukseskan kehidupan normal baru. Jika tidak, berpotensi mengalami kegagalan sosial di negeri ini. "Jangan sampai banyak yang angkat tangan dan berteriak terserah," imbuhnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan komunikasi pemerintah saat implementasi new normal harus jelas dan terkoordinasi. Tujuannya, agar seluruh elemen masyarakat taat menjalankan peraturan sehingga new normal ini berhasil. "Seluruh dunia saat ini perang melawan musuh yang tidak nampak yaitu virus Corona yang berdampak pada semua lini kehidupan kesehatan, sosial, ekonomi. Kita harus menang melawan COVID-19 dengan kedisiplinan, sehingga dapat kembali ke kehidupan normal," tegasnya.

Sementara itu, Pradi Supriatna mengapresiasi Baksos yang digelar HMS Center ini. Diharapkan baksos ini menjadi trigger bagi elemen civil society lainnya agar senantiasa hadir bersama masyarakat. "Atas nama Pemkot Depok, saya berterima kasih kepada HMS Center. Semoga kegiatan ini mendorong elemen masyarakat yang lainnya agar hadir ke tengah masyarakat dan umat," pungkasnya.

Baksos juga dihadiri anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Harris Bobihoe, anggota DPRD Kota Depok yang juga Ketua Satgas Lawan COVID-19 DPRD Kota Depok Hamzah, anggota DPRD Kota Depok yang juga ulama Ustaz Irfan dan tokoh masyarakat KH Robby.

Hadir juga Ketua Dewan Pembina HMS Center Mayjend TNI (Purn) Syamsu Djalal, Dewan Pembina HMS Center Lily Wahid, Sekretaris Umum HMS Center Darma Alwi, Bendahara Umum HMS Center Pambudi Pamungkas Karyo, Ketua Bidang Hukum HMS Center Rahmat Hijjir dan Ketua OKK HMS Center Fitriyadi, serta Ketua Harian Paguyuban Lamahu Gorontalo di Jakarta Hamzah Isa dan Wasekjen Lamahu Syaifullah Ngiu.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1682 seconds (0.1#10.140)