Korban Kecelakaan Truk di Prambanan Tambah Satu, Jadi Enam Orang

Sabtu, 04 September 2021 - 14:54 WIB
loading...
Korban Kecelakaan Truk di Prambanan Tambah Satu, Jadi Enam Orang
Kondisi truk yang mengalami rem blong.Foto SINDOnews
A A A
SLEMAN - Korban meninggal dalam kecelakaan tunggal truk AB 8242 ZU yang membawa batu di Gunungsari, Sambirejo, Prambanan, Sleman, Jumat malam (3/9/2021) pukul 20.10 WIB, bertambah satu orang atas nama Misbah, warga Daraman, Srimartani, Piyungan, Bantul. Korban meninggal setelah menjalani perawatan di RS Panti Rini, Kalasan.

Dengan bertambanya satu orang ini, korban meninggal menjadi enam orang. Sebelumnya lima orang atas nama Wahdini, Imam, Suprapto, Ali Fahrudin, dan Heri, semuanya warga Daraman, Srimartani, Piyung an juga meninggal di lokasi kejadian. Sehingga saat ini masih ada lima orang yang dirawat di rumah sakit.

Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto mengatakan info terakhir kecelakan truk pembawa batu di Gunungsari, Sambirejo, Prambanan, Sleman, korban meninggal dunia menjadi enam orang. Lima meninggal di TKP dan satu orang di RS Panti Rini, karena menderita luka cukup parah.

Sedangkan lima orang masih menjalani perawatan di rumah sakit. "Semua korban yang meninggal kru truk. Untuk pengemudi masih selamat. Informasi sementara luka hanya lecet-lecet,” kata Yuliyanto di Polda DIY, Sabtu (4/9/2021).

Mengenai penyebab terjadinya kecelakan tersebut, petugas masih melakukan penyelidikan. Dari hasil pemeriksaan nanti penyidik akan menyimpulkan.

Namun untuk pemeriksaan kepada para saksi, korban termasuk sopir yang lukanya tidak terlalu berat belum bisa dilakukan. Ini lantaran kondisi mereka masih shock. “Untuk kecelakaan sendiri, karena kelalaian," paparnya.

Selain rem blong, dari informasi sopir tersebut baru melewati jalan itu dengan membawa muatan baru dua kali. Sehinga ada kemungkinan belum mengenal medan jalan. Namun untuk penjelasan rincinya nanti setelah pemeriksaan selesai.

Mengenai apakah kendaraan tersebut laik jalan, menurut Yulianto, untuk membuktikan itu diperlukan pemeriksaan dari dinas yang berkompenten. Sampai sekarang belum memeriksanya. “Yang jelas salah satu kerusakannya as kendaaan patah,” jelasnya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 4.1525 seconds (0.1#10.140)