Warga Blitar Ditemukan Tewas Tertelungkup di Bawah Mahoni, Pundak dan Kakinya Terluka

Kamis, 02 September 2021 - 21:58 WIB
loading...
Warga Blitar Ditemukan Tewas Tertelungkup di Bawah Mahoni, Pundak dan Kakinya Terluka
Seorang laki-laki berinsial KTM (54) warga Desa Tegalasri, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, ditemukan tidak bernyawa. Foto/Ilustrasi
A A A
BLITAR - Seorang laki-laki warga Desa Tegalasri, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, berinsial KTM (54) ditemukan tewas tertelungkup di bawah pohon mahoni. Ditemukan luka di pundak serta kakinya lecet-lecet.



"Diduga korban meninggal dunia akibat terjatuh dari pohon," ujar Paur Humas Polres Blitar Bripka Didik Dwi kepada wartawan Kamis (2/9/2021). Sebelum ditemukan tewas, KTM pamit pergi ke sawah. Ada tetangga yang melihat KTM memang berada di sawah.



Tidak lama kemudian, biasanya ia segera pulang ke rumah. Karena tidak kunjung pulang, keluarga berusaha mencari. "Di lokasi sawah, yang bersangkutan tidak ada," terang Didik. Di sekitar sawah, KTM juga tidak ada.



Sejumlah orang yang beraktifitas di sawah juga mengaku tidak tahu. Pencarian pun diperluas. Timbul perkiraan yang bersangkutan sedang mencari pakan ternak di pekarangan tegalan. Di sela aktifitas di sawah, KTM terkadang melakukan itu.

Keluarga yang sedang mencari ke sana-sini, sontak kaget. Di bawah pohon mahoni di area pekarangan desa setempat, terlihat sesosok orang yang tertelungkup. "Ketika di dekati ternyata memang yang bersangkutan," kata Didik.

Suasana seketika heboh. Orang-orang berdatangan. Saat ditemukan, KTM dalam keadaan sudah meninggal dunia. Petugas yang tiba di lokasi juga memastikan, yang bersangkutan sudah tidak bernyawa.



Melihat luka gores di pundak dan lecet-lecet pada kaki, KTM diduga terjatuh dari pohon mahoni. Saat mengambil dedaunan untuk pakan ternak, yang bersangkutan diduga jatuh tergelincir. Menurut Didik, dari hasil pemeriksaan, petugas tidak menemukan bekas tanda kekerasan. Kematian yang bersangkutan diduga terjatuh dari pohon.

Pihak keluarga menerima peristiwa yang terjadi sebagai musibah kecelakaan. Keluarga juga tidak menginginkan dilakukan autopsi pada jenazah yang bersangkutan. "Dari pemeriksaan tidak ditemukan tanda kekerasan. Jenazah yang bersangkutan langsung diserahkan ke keluarga yang selanjutnya dimakamkan," pungkas Didik.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1849 seconds (0.1#10.140)