Keluhkan Penyakit Aneh, Warga Bandung Barat Tujuh Tahun Tak Tidur Normal

Selasa, 31 Agustus 2021 - 20:15 WIB
loading...
Keluhkan Penyakit Aneh,  Warga Bandung Barat Tujuh Tahun Tak Tidur Normal
Cucu (terbaring) warga Kampung Warung Jati, RT 02/10, Desa Ciptagumati, Kecamatan Cikalongwetan, KBB, yang menderita penyakit sulit tidur sejak tahun 2014 dan membuatnya merasa tersiksa. Foto/MPI/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Warga Kampung Warung Jati, RT 02/10, Desa Ciptagumati, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Cucu (45), menderita penyakit sulit tidur dengan pulas.

Dia sudah menderita penyakit tersebut sejak 2014 dan dirasakan hingga kini. Kalaupun bisa tidur dalam sehari hanya dua atau tiga jam, setelah itu dia tidak pernah bisa merasakan tidur nyenyak seperti orang lain pada umumnya.

"Pertamanya muncul gejala susah tidur tahun 2014. Pas kalau mau tidur, sering gelisah, kalau tidur hanya dua jam atau tiga jam, bangun dan gak bisa tidur lagi," terang Cucu, Selasa (31/8/2021).

Baca juga: Sebanyak 9.500 Balita Alami Stunting, Bagaimana Langkah Pemkot Bandung?

Cucu menuturkan, sebelumnya kehidupan dirinya berjalan normal. Seperti orang lain, kalau ngantuk bisa langsung tidur. Pas malam tidur, shubuh bangun, dengan jam tidur yang cukup. Namun entah kenapa sejak tahun 2014'an kalau mau tidur susah dan sering gelisah.

Dia pun mencoba untuk tidak berpikiran macam-macam atau berusaha tenang agar bisa tidur di malam hari. Namun entah mengapa hal itu sulit dilakukan. Kalau tidur paling dua atau tiga jam sudah bangun dan tidak bisa tidur lagi. Bahkan di siang hari pun tidak merasakan kantuk walau malamnya hanya tidur sebentar.

Cucu mengaku tidak tahu apa yang menyebabkannya bisa seperti ini. Keluarganya pun tidak ada yang memiliki penyakit serupa. Hanya saja dia pernah jatuh dan terbentur di bagian kepala, tapi sudah lama. Akan tetapi setelah itu kondisinya masih normal dan bisa tidur dengan nyenyak.

Baca juga: Dinas Kesehatan Pangandaran Gunakan Empat Jenis Vaksin Covid-19

Guna menghilangkan rasa kepenasaran, dirinya memutuskan berobat ke RSUD Cikalongwetan sekitar tahun 2014 lalu, hingga diberikan obat tidur. Usai mengonsumsi obat tersebut, sedikit demi sedikit dia mulai kembali dapat merasakan kantuk dan tertidur.

"Kalau udah minum obat lumayan, jadi bisa lebih tenang sama bisa tidur. Tapi tetap tidurnya gak bisa lama. Dua atau tiga jam bangun lagi," tuturnya.

Terus mengonsumsi obat tidur selama setahun membuatnya ketergantungan. Akibatnya malah badannya jadi gerak-gerak sendiri di bagian kaki sama kepala dan terasa sakit. Dia pun lalu memutuskan berobat ke RS Santosa untuk scanning dibagian kepala. Sempat dibius dua kali agar tertidur, Cucu mengaku tidak bisa memejamkan mata.

"Dokter juga bingung kenapa udah dibius dua kali saya gak tidur-tidur. Katanya baru ada pasien kaya saya, dibius dua kali masih tersadar," kata Cucu yang kini tinggal di rumah anak pertamanya di Kampung Pasirhalang, RT 02/14, Desa Mandalamukti, Kecamatan Cikalongwetan.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1858 seconds (0.1#10.140)