Anak Camat di Gunungkidul Nyaris Dimassa, Digerebek Hendak Mesum di Gubuk Sawah
loading...
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Sepasang kekasih kepergok oleh warga yang melintas lantaran mereka diduga berbuat mesum di sebuah gubuk di pertengahan sawah yang ada di Padukuhan Sumbermulyo, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul .
Kejadian berawal ketika terdapat seorang warga yang tengah melintas di area persawahan yang merupakan area sepi dengan jalan buntu yang bukan merupakan jalan yang lazim digunakan.
Saat memasuki area persawahan inilah warga melihat adanya sepasang muda-mudi yang kemudian diketahui merupakan AY (20) dan teman lelakinyaPRAS warga Blitar yang tengah bermesraan didalam gubuk yang berada diarea persawahan.
Takut akan adanya tindakan asusila, warga lantas menggerebekpasangan yang diketahui bahwa AY yang merupakan putri salah seorang camat di Gunungkidul.
Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pasangan bukan suami istri ini dibawa ke rumah kepala dusun setempat untuk diintrograsi.
Baca juga: Bupati Cantik Probolinggo Di-OTT KPK, Pemprov Jatim Siapkan Plt
Menurut Catur Sulistyo, dia saat itu tengah melintas di sekitaran pematang persawahan dengan rekannya, pada saat dia melaju justru ia melihat sepasang kekasih tersebut di sebuah gubuk yang ada ditengah sawah, merasa curiga dia kemudian menghampirinya dengan ketiga rekannya.
Catur mengaku, melihat kedua pasangan tersebut sedang bermesraan di gubuk sempat kabur lantaran mendengar suara sepeda motor dan sorotan lampu akhirnya terjadi kejar-kejaran dengan warga.
Pelaku laki-laki PRAS sempat kabur mengendarai motor dan bersembunyi di rumah kosong yang tak jauh dari lokasi, sedangkan pelaku wanita AY kabur ke arah jalan raya ditinggal begitu saja.
“Setelah sempat terjadi kejar-kejaran namun sepasang kekasih yang sempat kabur tersebut dapat diamankan oleh warga,” ungkapnya.
Dari hasil intrograsi yang dilakukan oleh warga, AY dan PRAS mengaku hanya berduaan saja di dalam gubuk ditengah sawah pada malam hari. “Mereka hanya duduk-duduk saja di gubuk sawah sembari menikmati sunyinya daerah pedesaan tanpa adanya lampu penerangan,” katanya.
Usai melalui proses yang panjang, kedua pasangan ini akhirnya menempuh jalur damai dengan warga setempat serta pasangan ini dikembalikan ke orang tuanya dan diminta untuk tidak mengulangi perbuatannya kembali.
Kejadian berawal ketika terdapat seorang warga yang tengah melintas di area persawahan yang merupakan area sepi dengan jalan buntu yang bukan merupakan jalan yang lazim digunakan.
Baca Juga
Saat memasuki area persawahan inilah warga melihat adanya sepasang muda-mudi yang kemudian diketahui merupakan AY (20) dan teman lelakinyaPRAS warga Blitar yang tengah bermesraan didalam gubuk yang berada diarea persawahan.
Takut akan adanya tindakan asusila, warga lantas menggerebekpasangan yang diketahui bahwa AY yang merupakan putri salah seorang camat di Gunungkidul.
Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pasangan bukan suami istri ini dibawa ke rumah kepala dusun setempat untuk diintrograsi.
Baca juga: Bupati Cantik Probolinggo Di-OTT KPK, Pemprov Jatim Siapkan Plt
Menurut Catur Sulistyo, dia saat itu tengah melintas di sekitaran pematang persawahan dengan rekannya, pada saat dia melaju justru ia melihat sepasang kekasih tersebut di sebuah gubuk yang ada ditengah sawah, merasa curiga dia kemudian menghampirinya dengan ketiga rekannya.
Catur mengaku, melihat kedua pasangan tersebut sedang bermesraan di gubuk sempat kabur lantaran mendengar suara sepeda motor dan sorotan lampu akhirnya terjadi kejar-kejaran dengan warga.
Pelaku laki-laki PRAS sempat kabur mengendarai motor dan bersembunyi di rumah kosong yang tak jauh dari lokasi, sedangkan pelaku wanita AY kabur ke arah jalan raya ditinggal begitu saja.
“Setelah sempat terjadi kejar-kejaran namun sepasang kekasih yang sempat kabur tersebut dapat diamankan oleh warga,” ungkapnya.
Dari hasil intrograsi yang dilakukan oleh warga, AY dan PRAS mengaku hanya berduaan saja di dalam gubuk ditengah sawah pada malam hari. “Mereka hanya duduk-duduk saja di gubuk sawah sembari menikmati sunyinya daerah pedesaan tanpa adanya lampu penerangan,” katanya.
Usai melalui proses yang panjang, kedua pasangan ini akhirnya menempuh jalur damai dengan warga setempat serta pasangan ini dikembalikan ke orang tuanya dan diminta untuk tidak mengulangi perbuatannya kembali.
(nic)