Harga Jual Sayuran Anjlok, Petani Lembang Relakan Hasil Panen untuk Pakan Sapi

Senin, 30 Agustus 2021 - 16:52 WIB
loading...
Harga Jual Sayuran Anjlok, Petani Lembang Relakan Hasil Panen untuk Pakan Sapi
Tanaman sayuran siap panen di Lembang yang sengaja dibiarkan para pemiliknya mengering karena harga jual yang murah dan tidak sebanding dengan biaya produksi. Foto/MPI/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Anjloknya harga sejumlah komoditas pertanian membuat para petani di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), harus menelan kerugian puluhan juta rupiah.

Bahkan untuk mengurangi biaya produksi yang tidak sebanding dengan harga jual, ada petani yang membiarkan sayuran mereka tidak dipanen hingga mengering dan mati atau digunakan untuk pakan sapi.

"Harga hasil panen berbagai sayuran sedang anjlok. Salah satunya imbas pandemi COVID-19 dan pembatasan aktivitas dari PPKM," kata salah seorang petani di Kampung Cisalasih, Desa Cikidang, Kecamatan Lembang, KBB, Ana (40), Senin (30/8/2021).

Baca juga: Banjir Kotoran Sapi Resahkan Warga di Lembang, Penyebabnya Saluran Air Tersumbat Sampah

Menurutnya, masa panen yang bersamaan dengan pelaksanaan PPKM membuat sejumlah komoditi pertanian dihadapkan pada harga yang tidak sesuai dengan harapan. Apalagi akses pengiriman barang ketika hendak menjual ke pasar induk di Jakarta juga terkendala, akibatnya hasil panen menumpuk.

Beberapa jenis sayuran yang saat ini harganya murah di antaranya burkoli Rp3.000/kg dari biasanya Rp10.000, selada atau lettuce Rp500/kg dari asalnya Rp2.000, buncis Rp2.000/kilogram dan cabe rawit Rp10.000/kilogram. Relatif stabil adalah harga tomat yang masih Rp12.000/kg. "Itupun kalau kondisi barangnya bagus, kalaub jelek harga bisa turun lebih murah," sambungnya.

Baca juga: Fasilitasi Anak Jalanan, Komunitas Kirik Nguyuh Majalengka Gagas Vaksinasi

Kondisi seperti itu membuat dirinya merugi, karena dari saat menanam hingga panen telah mengeluarkan biaya yang cukup besar. Sehingga dirinya dan beberapa petani lain banyak yang membiarkan tanamannya tidak diurus hingga kering. Ada juga yang diserahkan untuk pakan ternak sapi.

"Kalau yang males ya dibiarkan saja hasil panennya, tapi ada juga yang tetap dijual supaya tidak mubajir," pungkasnya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2402 seconds (0.1#10.140)