BRIN bersama Bapanas Panen Padi Varietas Unggul Benih di Subang

Jum'at, 20 Oktober 2023 - 14:34 WIB
loading...
BRIN bersama Bapanas Panen Padi Varietas Unggul Benih di Subang
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko bersama Kepala Bapanas yang juga Plt. Mentan Arief Prasetyo Adi memanen padi Varietas Unggul Benih (VUB) di Subang, Jawa Barat. Foto/Ist
A A A
SUBANG - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko bersama Kepala Bapanas yang juga Plt. Mentan Arief Prasetyo Adi memanen padi Varietas Unggul Benih (VUB) di Subang, Jawa Barat.

Panen tersebut merupakan sinergi antara BRIN, Bapanas, Bulog, dan beberapa BUMN di bawah ID Food, seperti PT. Sang Hyang Seri dan PT. RNI. Kegiatan panen padi ini juga dihadiri Waka BRIN Amarulla Octavian, para pejabat dari Kementerian Pertanian (Kementan), Pemprov Jabar, Pemda Karawang, dan Pemda Subang.

Waka BRIN Amarulla Octavian menjelaskan, sebelum memanen, lahan seluas 50 hektare dikelola dengan tiga sistem budidaya yang berbeda, meliputi Blok S20, S18, dan S17.

Menurut Octavian, Blok S20 dikelola PT. Sang Hyang Seri dengan pendampingan oleh periset BRIN untuk budidaya produksi tinggi "Dayamukti" di atas lahan seluas 16,5 hektare.



Sedangkan, Blok S18 pendampingan dilakukan oleh Biota dengan menerapkan produk pupuk organik dengan lahan seluas 16,5 hektare. Sementara, Blok S17 menggunakan varietas MSP-65 berumur genjah, seluas 16,8 hektare.

"BRIN menerapkan budidaya "Dayamukti" dengan komponen teknologi meliputi varietas; perlakuan benih; pemupukan berimbang; jarak tanam; dan, pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)," ujarnya, Jumat (20/10/2023).

Selain itu, inovasi teknologi pertanian yang dikembangkan BRIN juga dilakukan superimpose untuk mengetahui efektivitas beberapa komponen teknologi antara lain, pupuk hayati yang digunakan terdiri atas gabungan dari 5 strain bakteri penambat Nitrogen.

Selain itu, pelarut Phospor, pelarut Kalium, dan pelarut Silikat guna meningkatkan pertumbuhan dan produksi padi sekaligus meningkatkan ketahanan terhadap serangan OPT.

"Berikutnya, Nutrisi Nanosilika, untuk meningkatkan ketersediaan Silika sehingga tanaman lebih toleran terhadap cekaman biotik dan terjadi peningkatan serapan hara N, P dan K," ucapnya.

Kemudian, kata Octavian, pembenah tanah amelioran Fly Ash (FA) yang dihasilkan dari limbah PLTU atau industri yang menggunakan batubara. FA diketahui mengandung Silika yang sangat tinggi lebih dari 40% untuk menyuburkan tanah. Teknologi BRIN ini juga ditujukan untuk mengurangi polusi debu batubara.

"Dengan berbagai inovasi teknologi pertanian dan VUB dari BRIN, maka diharapkan tahun depan para petani di seluruh Tanah Air dapat panen raya hingga 35 juta ton padi," katanya.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1218 seconds (0.1#10.140)