Pembunuhan Pria Kulit Hitam, Seluruh Amerika Dilanda Demonstrasi

Sabtu, 30 Mei 2020 - 11:00 WIB
loading...
Pembunuhan Pria Kulit Hitam, Seluruh Amerika Dilanda Demonstrasi
Massa demonstran beraksi di sekitar mobil yang terbakar di tempat parkir toko Target selama protes pembunuhan pria kulit putih, George Floyd, oleh polisi di Minneapolis , Minnesota, Amerika Serikat, 28 Mei 2020. Foto/REUTERS/Carlos Barria
A A A
WASHINGTON - Demontrasi atas pembunuhan George Floyd oleh polisi di Minneapolis, Amerika Serikat telah berlangsung empat hari dan terus meluas. Massa pembela pria kulit hitam itu meluapkan kemarahannya di jalanan. Kantor Presiden Amerika Serikat, Gedung Putih terpaksa dikunci (lockdown) lantaran unjuk rasa terus mendekati pusat pemerintahan.

Di Minneapolis, para demonstran menyerang polisi. Di New York, polisi menangkapi para demonstran. Sedangkan di Ibu Kota AS; Washington DC, massa demonstran membanjiri jalan-jalan.

Pejabat Dinas Rahasia (Secret Sevice) menempatkan kediaman Presiden AS dalam siaga tinggi sebagai tanggapan terhadap massa yang berkumpul di Washington DC untuk memprotes kematian George Floyd, 46.( )

Pada Senin lalu, pria kulit hitam yang tak bersenjata itu dituduh menggunakan uang kertas palsu. Dia diborgol dan lehernya dicekik polisi dengan lutut hingga tak bisa bernapas dan akhirnya meninggal. Video detik-detik pembunuhan terhadap Floyd viral dan memicu kemarahan publik Amerika.

Mengutip laporan USA Today, Sabtu (30/5/2020), agen Secret Service terlihat menangkap setidaknya satu demonstran di depan Gedung Putih.

Demo yang berujung dengan kerusuhan juga pecah di Atlanta, di mana para demonstran menghancurkan jendela-jendela di kantor CNN di kota tersebut.

Jurnalis NPR, Tamara Keithm menggambarkan protes keras di seberang jalan dari Gedung Putih, tempat puluhan pemrotes berkumpul untuk meneriakkan; "Saya tidak bisa bernapas!", "Kulit hitam itu penting", dan "Tidak ada keadilan, tidak ada kedamaian".

Para pengunjuk rasa juga terlihat berkumpul di jalan-jalan 14 dan U di Washington DC dan menutup lalu lintas selama beberapa saat sebelum melanjutkan ke dekat Gedung Putih.

Presiden AS Donald Trump kemarin berjanji mengambil tindakan tegas yang melibatkan militer untuk meredam kerusuhan di Minneapolis, Minnesota. Trump mengancam para perusuh akan ditembak pasukan militer jika wali kota setempat tidak melakukan pekerjaan dengan benar.

Dalam ancamannya melalui Twitter, Jumat (29/5/2020), presiden mengecam Wali Kota Minneapolis Jacob Frey yang dia sebut sangat lemah dan seorang wali kota kiri radikal. Menurutnya, pemerintah federal akan mengambil alih situasi jika pemerintah daerah tidak membawa situasi di bawah kendali.

"Saya tidak bisa mundur dan menyaksikan ini terjadi di kota Amerika yang hebat, Minneapolis. Kurangnya kepemimpinan," tulis Trump via akun @realDonaldTrump.

"Entah Wali Kota Kiri Radikal yang sangat lemah, Jacob Frey, mendapatkan tindakannya bersama dan mengendalikan kota, atau saya akan mengirim Garda Nasional dan menyelesaikan pekerjaan dengan benar," ujar Trump.

"Preman-preman ini tidak menghormati cara mengenang George Floyd, dan saya tidak akan membiarkan itu terjadi. Hanya berbicara dengan Gubernur Tim Walz dan mengatakan kepadanya bahwa militer bersamanya sepanjang jalan. Apa pun kesulitannya, kami akan mengambil kendali, ketika penjarahan dimulai, penembakan dimulai," lanjut orang nomor satu AS ini.

Garda Nasional Minnesota telah mengerahkan lebih dari 500 tentara ke Saint Paul, Minneapolis, dan komunitas di sekitarnya. Dalam sebuah tweet, Garda Nasional mengatakan bahwa tujuan utama mereka adalah untuk membantu Departemen Pemadam Kebakaran Minneapolis saat kerusuhan berkobar di seluruh kota.

Polisi yang mencekik Floyd telah dipecat dan kini ditangkap. Namun, keluarga Floyd dan massa menuntut semua polisi yang terlibat dalam pembunuhan pria kulit hitam tersebut diadili.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1063 seconds (0.1#10.140)