Ini Kesaksian Warga saat Penembakan yang Berujung Blokade Jalan di Sarolangun

Sabtu, 30 Mei 2020 - 08:47 WIB
loading...
Ini Kesaksian Warga saat Penembakan yang Berujung Blokade Jalan di Sarolangun
Tewasnya Zainubi (40) warga Desa Karmen, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, Jambi menjadi pemicu aksi blokade Jalan Lintas Sarolangun-Jambi. Foto iNews TV
A A A
SAROLANGUN - Tewasnya Zainubi (40) warga Desa Karmen, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, Jambi menjadi pemicu aksi blokade Jalan Lintas Sarolangun-Jambi pada Jumat malam (29/5/2020). Dimana menurut Taufik Rahman saksi mata ditempat kejadian, Zainudi tewas diakibatkan tembakan yang diduga dilakukan oknum petugas Kepolisian Polsek Pauh dari jarak 10 meter.

Menurut keterangan saksi peristiwa terjadi sekitar habis magrib. “Mulanya ada beberapa orang anggota Kepolisian yang masuk ke dalam rumah koban, tidak berselang lama tiga orang anggota polisi keluar dari rumah korban dimana salah satunya menggunakan pakaian dinas polisi dan dua orang lagi menggunakan pakaian sipil,” kata dia.

Tiba-tiba, kata dia, bapak dari korban keluar dari dalam rumah dan berusaha menghalangi petugas yang yang ingin menangkap Zainubi. (Baca: 1 Warga Tewas Diduga Ditembak Polisi, Massa Blokade Jalan Lintas Sarolangun-Jambi)

Lalu pada saat korban juga ikut keluar dari dalam rumah dan berusaha melarikan diri salah seorang polisi yang berpakaian sipil menembakan senjata satu kali ke arah atas.

Setelah itu, lanjut dia, dari jarak 10 meter dengan korban, anggota tersebut langsung menembakan senjata ke arah Zainudi yang mengenai daerah punggung sebelah kiri sehingga dia langsung terjatuh.

“Melihat korban terjatuh terkena tembakan rombongan anggota polisi tersebut langsung pergi dengan menggunakan mobil dan korban dibawa oleh warga ke rumah sakit. Namun nyawa korban tidak dapat diselamatkan,” timpalnya.

Akibat penembakan tersebut ratusan warga Desa Karmen, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, Jambi memblokade jalan Lintas Sarolangun-Jambi. Ban bekas dan kayu dibakar warga di badan jalan untuk menjadi barikade mulai Jumat malam (29/5/2020) sekira pukul 22.00 WIB.

Sementara Kapolda Jambi Irjen Pol Firman Shantyabudi mengaku prihatin atas terjadinya peristiwa tersebut. "Kami prihatin denga apa yang telah terjadi terhadap salah seorang warga Karmen saat peristiwa penegakan hukum yang dilakukan oleh unit Polsek jajaran Polres Sarolangun. Hal itu sebenarnya tidak perlu terjadi apabila upaya penegakan hukum bisa dilakukan dengan sikap kooperatif dari tersangka ataupun keluarganya. Tidak perlu ada yang terprovokasi, ikuti saja dulu prosesnya, karena hak-hak tersangka juga kita jamin akan tetap terjaga," kata Kapolda, Sabtu (30/5/2020).
(sms)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2084 seconds (0.1#10.140)