Takut Banjir Bandang Susulan, Warga Pilih Mengungsi di Tempat Aman
loading...
A
A
A
POLEWALI MANDAR - Pasca banjir bandang menerjang Desa Pasiang, Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) , Sulawesi Barat ( Sulbar ), Kamis (26/8/2021) malam, sejumlah warga memilih untuk mengungsi ketempat aman .
Dalam video amatir warga yang sempat direkam, banjir yang datang tiba tiba nyaris menyeret sejumlah warga yang berusaha mengungsi ke tempat aman. Meski demikian, masih ada yang tetap ngotot bertahan di rumah.
“Sejak sore hingga malam hujan turun begitu deras, kejadian banjir sangat tiba-tiba karena air dari atas hulu,” tutur salah seorang warga Tabone, Syafar.
Hingga Jumat (27/8/2021) dini hari, sejumlah rumah warga masih tergenang banjir dan juga lumpur. Puluhan warga bahkan memilih mengungsi ketempat aman dibantu oleh petugas gabungan yang berada di lokasi.
Selain itu, dampak banjir bandang yangpaling parah dalam 5 tahun terkhir ini juga menyebabkan sejumlah rumah rusak. Bahkan dua di antaranya rumah warga rusak parah akibat terseret derasnya banjir bandang.
Penyebab banjir sendiri diakibatkan hujan yang mengguyur di sekitar wilayah hulu sungai sejak sore hingga malam hari.
Air bah disertai dengan kayu gelondogan dan lumpur terjadi saat warga tengah beristirahat di rumah-rumah mereka pada pukul 20.00 Wita.
Selain Desa Pasiang, Kecamatan Matakali banjir juga meluas hingga ke 2 kecamatan lainnya, yakni Kecamatan Tapango dan Anreapi.
Belum diketahui adanya korban jiwa dalam peristiwa ini kerugian pun masih dalam pendataan petugas gabungan terdiri dari BPBD, Tagana, TNI dan Polri yang masih berada di lokasi membantu warga.
Selain menghancurkan beberapa rumah warga banjir bandang kali ini juga menyebabkan sejumlah barang berharga dan beberapa kendaraan hanyut terseret banjir.
Kepala BPBD Kabupaten Polewali Mandar, Andi Afandi Rahman mengatakan, selain banjir bandang menerjang pemukiman warga, juga terjadi longsor dibeberapa titik hingga menutup akses jalan.
Dalam video amatir warga yang sempat direkam, banjir yang datang tiba tiba nyaris menyeret sejumlah warga yang berusaha mengungsi ke tempat aman. Meski demikian, masih ada yang tetap ngotot bertahan di rumah.
“Sejak sore hingga malam hujan turun begitu deras, kejadian banjir sangat tiba-tiba karena air dari atas hulu,” tutur salah seorang warga Tabone, Syafar.
Hingga Jumat (27/8/2021) dini hari, sejumlah rumah warga masih tergenang banjir dan juga lumpur. Puluhan warga bahkan memilih mengungsi ketempat aman dibantu oleh petugas gabungan yang berada di lokasi.
Selain itu, dampak banjir bandang yangpaling parah dalam 5 tahun terkhir ini juga menyebabkan sejumlah rumah rusak. Bahkan dua di antaranya rumah warga rusak parah akibat terseret derasnya banjir bandang.
Baca Juga
Penyebab banjir sendiri diakibatkan hujan yang mengguyur di sekitar wilayah hulu sungai sejak sore hingga malam hari.
Air bah disertai dengan kayu gelondogan dan lumpur terjadi saat warga tengah beristirahat di rumah-rumah mereka pada pukul 20.00 Wita.
Selain Desa Pasiang, Kecamatan Matakali banjir juga meluas hingga ke 2 kecamatan lainnya, yakni Kecamatan Tapango dan Anreapi.
Belum diketahui adanya korban jiwa dalam peristiwa ini kerugian pun masih dalam pendataan petugas gabungan terdiri dari BPBD, Tagana, TNI dan Polri yang masih berada di lokasi membantu warga.
Selain menghancurkan beberapa rumah warga banjir bandang kali ini juga menyebabkan sejumlah barang berharga dan beberapa kendaraan hanyut terseret banjir.
Kepala BPBD Kabupaten Polewali Mandar, Andi Afandi Rahman mengatakan, selain banjir bandang menerjang pemukiman warga, juga terjadi longsor dibeberapa titik hingga menutup akses jalan.
(nic)