2 Pekerja Jembatan Dibunuh dengan Sadis di Pedalaman Papua, Kapolda Kirim Pasukan Tambahan
loading...
A
A
A
YAHUKIMO - Kepolisian Daerah (Polda) Papua masih terus melakukan penyelidikan dan mengejar para pelaku pembunuhan keji terhadap dua pekerja dari PT Indo Papua yang tewas mengganaskan di Jembatan Kali Braza Kabupaten Yahukimo , Papua , Minggu (22/8/2021) lalu.
Kedua pekerja tersebut masing-masing Rionaldo Raturomadan Dedik Imam Pamujo ditemukan tewas dalam kondisi hangus terbakar.
Rionaldo Raturoma adalah pria asal Manado berusia 45 tahun Kepala Cabang PT Indo Papua danDedik Imam Pamujo pria asal Jawa yang bekerja sebagai teknisi. Keduanya dilaporkan tewas saat melintas di lokasi kejadian dan dihadang oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Kejadian tewasnya kedua pekerja ini dilaporkan oleh salah seorang karyawan kepada pihak Polres Yahukimo, dimana kedua pekerja tersebut sebelumnya bergerak dari kantor PT Indo Papua menuju ke arah Jembatan Kali Braza bersama tiga orang penduduk lokal.
Pasukan gabungan Polri dari Satgas Nemangkawi, Polres Yahukimo dan Brimob Polda Papua yang hendak ke lokasi kejadian sempat ditembaki oleh kelompok bersenjata tersebut, dimana terjadi tiga kali baku tembak dengan kelompok bersenjata. Sedikitnya empat personel gabungan Polri dilaporkan mengalami luka-luka.
Keempat anggota Polri dari Satgas Nemangkawi tersebut masing-masing, AKPI Putu Edy Wirawan, Bripka Ridwan danIriawan serta Bharatu Nimbrot terkena rekoset peluru di leher, kaki kanan dan tangan kanan, sementara Iptu Arief Rahman terkena tembak pada bagian helm baja.
“Walaupun demikian keempat anggota Polri tersebut dalam kondisi stabil, dimana mereka bersama ke-11 pekerja yang berhasil dievakuasi telah dibawa ke RSUD Yahukimo Papua untuk perawatan medis,” kata Kapolres Yahukimo, AKBP Dedy Herdiana.
Sementara itu, Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri membenarkan adanya kejadian pembakaran dan pembunuhan keji terhadap dua pekerja di wilayah itu.
Kapolda telah mengirim pasukan tambahan ke lokasi kejadian dan mssih mengejar para pelaku, dimana Polda Papua akan menindak tegas kelompok bersenjata di daerah itu.
Kapolda mengecam tindakan keji yang dilakukan oleh kelompok bersenjata di wilayah tersebut. Apalagi sebentar lagi Papua akan menjadi tuan rumah PON XX, Kapolda berharap agar PON dapat berjalan dengan aman.
Terkait dari kelompok mana pelaku pembunuhan keji tersebut Kapolda mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan dari tim yang dipimpin Direskrimum Polda Papua yang telah tiba di TKP.
“Kepada pihak perusahan yang tengah melakukan pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan di wilayah rawan di daerah pegunungan tengah Papua untuk tetap menjaga keselamatan dan nyawa para pekerja mereka ketimbang mencari keuntungan materi semata,” katanya.
Sementara itu, setelah berhasil dievakuasi ke Dekai Ibu Kota Kabupaten Yahukimo Papua, dua jenazah pekerja PT Indo Papua, Rionaldo Raturoma dan Dedik Imam telah diberangkatkan ke Timika, dimana jenazah Rionaldo akan dimakamkan di Kabupaten Mimika dan jenazah Dedik Imam Pamuji akan diberangkatkan ke kampung halamannya di Jawa Timur.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih terus mengejar kelompok teroris bersenjata di wilayah tersebut, di mana kepolisian melakukan langkah tegas dan terukur untuk menumpas kelompok tersebut.
Kedua pekerja tersebut masing-masing Rionaldo Raturomadan Dedik Imam Pamujo ditemukan tewas dalam kondisi hangus terbakar.
Rionaldo Raturoma adalah pria asal Manado berusia 45 tahun Kepala Cabang PT Indo Papua danDedik Imam Pamujo pria asal Jawa yang bekerja sebagai teknisi. Keduanya dilaporkan tewas saat melintas di lokasi kejadian dan dihadang oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Kejadian tewasnya kedua pekerja ini dilaporkan oleh salah seorang karyawan kepada pihak Polres Yahukimo, dimana kedua pekerja tersebut sebelumnya bergerak dari kantor PT Indo Papua menuju ke arah Jembatan Kali Braza bersama tiga orang penduduk lokal.
Pasukan gabungan Polri dari Satgas Nemangkawi, Polres Yahukimo dan Brimob Polda Papua yang hendak ke lokasi kejadian sempat ditembaki oleh kelompok bersenjata tersebut, dimana terjadi tiga kali baku tembak dengan kelompok bersenjata. Sedikitnya empat personel gabungan Polri dilaporkan mengalami luka-luka.
Keempat anggota Polri dari Satgas Nemangkawi tersebut masing-masing, AKPI Putu Edy Wirawan, Bripka Ridwan danIriawan serta Bharatu Nimbrot terkena rekoset peluru di leher, kaki kanan dan tangan kanan, sementara Iptu Arief Rahman terkena tembak pada bagian helm baja.
“Walaupun demikian keempat anggota Polri tersebut dalam kondisi stabil, dimana mereka bersama ke-11 pekerja yang berhasil dievakuasi telah dibawa ke RSUD Yahukimo Papua untuk perawatan medis,” kata Kapolres Yahukimo, AKBP Dedy Herdiana.
Sementara itu, Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri membenarkan adanya kejadian pembakaran dan pembunuhan keji terhadap dua pekerja di wilayah itu.
Kapolda telah mengirim pasukan tambahan ke lokasi kejadian dan mssih mengejar para pelaku, dimana Polda Papua akan menindak tegas kelompok bersenjata di daerah itu.
Kapolda mengecam tindakan keji yang dilakukan oleh kelompok bersenjata di wilayah tersebut. Apalagi sebentar lagi Papua akan menjadi tuan rumah PON XX, Kapolda berharap agar PON dapat berjalan dengan aman.
Terkait dari kelompok mana pelaku pembunuhan keji tersebut Kapolda mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan dari tim yang dipimpin Direskrimum Polda Papua yang telah tiba di TKP.
“Kepada pihak perusahan yang tengah melakukan pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan di wilayah rawan di daerah pegunungan tengah Papua untuk tetap menjaga keselamatan dan nyawa para pekerja mereka ketimbang mencari keuntungan materi semata,” katanya.
Sementara itu, setelah berhasil dievakuasi ke Dekai Ibu Kota Kabupaten Yahukimo Papua, dua jenazah pekerja PT Indo Papua, Rionaldo Raturoma dan Dedik Imam telah diberangkatkan ke Timika, dimana jenazah Rionaldo akan dimakamkan di Kabupaten Mimika dan jenazah Dedik Imam Pamuji akan diberangkatkan ke kampung halamannya di Jawa Timur.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih terus mengejar kelompok teroris bersenjata di wilayah tersebut, di mana kepolisian melakukan langkah tegas dan terukur untuk menumpas kelompok tersebut.
(nic)