Tekor Rp166 Juta, Perempuan Cantik Korban Arisan Online di Salatiga Ini Tergiur Keuntungan Tinggi
loading...
A
A
A
SALATIGA - Salah seorang korban arisan online berinisial DAP (20) warga Tingkir, Kota Salatiga mengaku terpikat mengikuti arisan oline yang diduga dibandari seorang perempuan berinisial RAP lantaran tergiur keuntungan yang cukup tinggi. Tetapi harapannya pupus setelah waktunya mendapatkan arisan tiba, namun sang bandar tidak membayarnya.
Akibatnya, DAP tekor Rp166 juta. Ironisnya sebagian uang, milik sejumlah temannya yang juga mengikuti arisan online itu melalui DAP. Korban pun dituntut untuk mengembalikan uang teman-temannya. "Uang saya yang dibawa kabur bandar sekitar Rp56 juta. Lainnya, milik teman-teman saya," ujar DAP, Selasa (24/8/2021).
DAP adalah salah satu diantara puluhan reseller sebuah kelompok arisan online dengan nama Lelang Arisan. Dia tertarik mengikuti arisan online setelah melihat status whatsapp temannya. Kemudian berinisiatif menghubungi admin Lelang Arisan.
"Saya ikut arisan itu, pada Juni 2021. Saat itu, saya beli slot seharga Rp1,3 juta dan jadi member. Pas jadwal pengundian dapatnya Rp1,5 juta. Saya tertarik dong karena untungnya lumayan," ujarnya.
Baca juga: Awas Kena Tipu! Di Salatiga, Bandar Arisan Online Diluruk Karena Kibuli Warga Ratusan Juta
Menurutnya, pada awal mengikuti arisan berjalan lancar dan pada pembelian slot pertama, apa yang dijanjikan bandar cair. "Selanjutnya saya beli sejumlah slot lagi. Saya juga menjual slot kepada sejumlah teman. Tapi pada Agustus kemarin bandar kabur," ucapnya.
DAP mengaku dalam arisan dengan sistem lelang itu dia menjadi seorang reseller atau pengepul. Sedang diatasnya, ada seorang lagi sebagai member atau pembantu owner Arisan Lelang.
Dia menjelaskan, seorang reseller dibebaskan menjual slot arisan dengan nominal tertentu yang sudah dibeli dari bandar termasuk nilai keuntungan tidak ada batas maksimal.
"Tapi, saya paling ambil untung Rp100.000 per orang. Ibaratnya itu hanya untuk biaya admin. Dan slot itu ditawarkan lewat pesan japri, jadi tidak ada group WA member yang kita tahu siapa saja peserta arisannya," terangnya.
Baca juga: Tangis Pecah di Grobogan, Hendak ke Pasar Pasutri Tewas Terseret Truk Sejauh 15 Km
Saat itu, DAP belum terpikir uangnya akan hilang dibawa kabur bandar. Karena selama dua bulan menjadi reseller setiap jadwal pengundian selalu tepat waktu sampai kemudian pertengahan Agustus banyak korban penipuan arisan online RAP viral di media sosial.
DAP menyatakan, dalam operasinya bandar arisan akan mengembalikan uang reseller beserta bunga setelah jadwal pengundian. Sedangkan, uang hasil penjualan slot yang dibeli reseller harus ditransfer ke rekening bandar. "Jadi semua uang setoran reseller dan member ditranfer ke bandar. Keuntungan saya dari menjual slot, diberikan oleh bandar setelah member transfer uang ke bandar," ujarnya.
Dia mengungkapkan, selama hampir tiga bulan menjadi reseller DAP telah memiliki 25 member. Karena bandar tiba-tiba menghilang dia harus mengganti uang para member dengan rata-rata kerugian berkisar antara Rp 6 juta hingga Rp7 juta.
Padahal lanjutnya, dirinya sendiri merupakan korban penipuan arisan online. Karena itu dia berharap para membernya dapat memberi pengertian dan bersedia melapor ke pihak berwajib.
"Yang jelas saya mengusahakan untuk para member uangnya kembali. Saya tidak tahu pasti siapa bandarnya karena RAP yang diduga bandar ngakunya RAP juga sebatas reseller. Tapi saya menduga RAP bandarnya. Sebab dia kabur," ujarnya.
Dia meminta RAP untuk bertanggungjawab. "Namun jika hingga akhir Agustus ini, tidak ada itikad baik akan saya laporkan ke polisi. Saya akan menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan kasus ini," tandasnya.
Akibatnya, DAP tekor Rp166 juta. Ironisnya sebagian uang, milik sejumlah temannya yang juga mengikuti arisan online itu melalui DAP. Korban pun dituntut untuk mengembalikan uang teman-temannya. "Uang saya yang dibawa kabur bandar sekitar Rp56 juta. Lainnya, milik teman-teman saya," ujar DAP, Selasa (24/8/2021).
DAP adalah salah satu diantara puluhan reseller sebuah kelompok arisan online dengan nama Lelang Arisan. Dia tertarik mengikuti arisan online setelah melihat status whatsapp temannya. Kemudian berinisiatif menghubungi admin Lelang Arisan.
"Saya ikut arisan itu, pada Juni 2021. Saat itu, saya beli slot seharga Rp1,3 juta dan jadi member. Pas jadwal pengundian dapatnya Rp1,5 juta. Saya tertarik dong karena untungnya lumayan," ujarnya.
Baca juga: Awas Kena Tipu! Di Salatiga, Bandar Arisan Online Diluruk Karena Kibuli Warga Ratusan Juta
Menurutnya, pada awal mengikuti arisan berjalan lancar dan pada pembelian slot pertama, apa yang dijanjikan bandar cair. "Selanjutnya saya beli sejumlah slot lagi. Saya juga menjual slot kepada sejumlah teman. Tapi pada Agustus kemarin bandar kabur," ucapnya.
DAP mengaku dalam arisan dengan sistem lelang itu dia menjadi seorang reseller atau pengepul. Sedang diatasnya, ada seorang lagi sebagai member atau pembantu owner Arisan Lelang.
Dia menjelaskan, seorang reseller dibebaskan menjual slot arisan dengan nominal tertentu yang sudah dibeli dari bandar termasuk nilai keuntungan tidak ada batas maksimal.
"Tapi, saya paling ambil untung Rp100.000 per orang. Ibaratnya itu hanya untuk biaya admin. Dan slot itu ditawarkan lewat pesan japri, jadi tidak ada group WA member yang kita tahu siapa saja peserta arisannya," terangnya.
Baca juga: Tangis Pecah di Grobogan, Hendak ke Pasar Pasutri Tewas Terseret Truk Sejauh 15 Km
Saat itu, DAP belum terpikir uangnya akan hilang dibawa kabur bandar. Karena selama dua bulan menjadi reseller setiap jadwal pengundian selalu tepat waktu sampai kemudian pertengahan Agustus banyak korban penipuan arisan online RAP viral di media sosial.
DAP menyatakan, dalam operasinya bandar arisan akan mengembalikan uang reseller beserta bunga setelah jadwal pengundian. Sedangkan, uang hasil penjualan slot yang dibeli reseller harus ditransfer ke rekening bandar. "Jadi semua uang setoran reseller dan member ditranfer ke bandar. Keuntungan saya dari menjual slot, diberikan oleh bandar setelah member transfer uang ke bandar," ujarnya.
Dia mengungkapkan, selama hampir tiga bulan menjadi reseller DAP telah memiliki 25 member. Karena bandar tiba-tiba menghilang dia harus mengganti uang para member dengan rata-rata kerugian berkisar antara Rp 6 juta hingga Rp7 juta.
Padahal lanjutnya, dirinya sendiri merupakan korban penipuan arisan online. Karena itu dia berharap para membernya dapat memberi pengertian dan bersedia melapor ke pihak berwajib.
"Yang jelas saya mengusahakan untuk para member uangnya kembali. Saya tidak tahu pasti siapa bandarnya karena RAP yang diduga bandar ngakunya RAP juga sebatas reseller. Tapi saya menduga RAP bandarnya. Sebab dia kabur," ujarnya.
Dia meminta RAP untuk bertanggungjawab. "Namun jika hingga akhir Agustus ini, tidak ada itikad baik akan saya laporkan ke polisi. Saya akan menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan kasus ini," tandasnya.
(msd)