Saat Pendemi Covid-19, Ratusan Anak di Blitar Terserang DBD
loading...
A
A
A
BLITAR - Sebanyak 120 orang di Kabupaten Blitar menjadi korban gigitan nyamuk aedes aegyptie. Banyaknya penderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) tersebut tercatat sepanjang Januari-April 2020.
"Kasus naik cukup drastis pada bulan Maret, "ujar Kepala Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Krisna Yekti.
Secara statistik, pada Januari hingga pertengahan Februari ditemukan 16 kasus DBD. Dibanding tahun lalu (2019), kata Krisna Yekti angka kasus tersebut jauh lebih rendah.
"Dibanding tahun lalu (2019) terjadi penurunan. Sebab tahun lalu di waktu yang sama sebanyak dua ratus kasus lebih, "tambah Krisna Yekti. Sepanjang tahun 2019 jumlah kasus DBD di Kabupaten Blitar mencapai 657 kasus dengan 8 diantaranya meninggal dunia.
Jumlah kasus tahun 2019 tersebut lebih banyak 100 kasus dibanding tahun 2018. Sementara kenaikan angka kasus DBD yang berlangsung mulai Maret 2020 itu berlanjut hingga awal bulan April.
Dari sebanyak 120 kasus tersebut, mayoritas berada dalam kelompok usia anak anak, dengan rentang usia 5-14 tahun. Menurut Krisna Yekti, semua pasien dalam penanganan rumah sakit dan puskesmas.
"Alhamdulillah tidak ada penderita yang meninggal dunia, "katanya. Mengingat hujan yang mengguyur diselingi panas dan itu membiakkan nyamuk, Krisna Yekti menghimbau masyarakat untuk terus melakukan pemberantasan sarang nyamuk.
"Sebab dengan pemberantasan sarang nyamuk jentik aedes aegyptie tidak berkesempatan berkembang biak, "pungkasnya.
"Kasus naik cukup drastis pada bulan Maret, "ujar Kepala Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Krisna Yekti.
Secara statistik, pada Januari hingga pertengahan Februari ditemukan 16 kasus DBD. Dibanding tahun lalu (2019), kata Krisna Yekti angka kasus tersebut jauh lebih rendah.
"Dibanding tahun lalu (2019) terjadi penurunan. Sebab tahun lalu di waktu yang sama sebanyak dua ratus kasus lebih, "tambah Krisna Yekti. Sepanjang tahun 2019 jumlah kasus DBD di Kabupaten Blitar mencapai 657 kasus dengan 8 diantaranya meninggal dunia.
Jumlah kasus tahun 2019 tersebut lebih banyak 100 kasus dibanding tahun 2018. Sementara kenaikan angka kasus DBD yang berlangsung mulai Maret 2020 itu berlanjut hingga awal bulan April.
Dari sebanyak 120 kasus tersebut, mayoritas berada dalam kelompok usia anak anak, dengan rentang usia 5-14 tahun. Menurut Krisna Yekti, semua pasien dalam penanganan rumah sakit dan puskesmas.
"Alhamdulillah tidak ada penderita yang meninggal dunia, "katanya. Mengingat hujan yang mengguyur diselingi panas dan itu membiakkan nyamuk, Krisna Yekti menghimbau masyarakat untuk terus melakukan pemberantasan sarang nyamuk.
"Sebab dengan pemberantasan sarang nyamuk jentik aedes aegyptie tidak berkesempatan berkembang biak, "pungkasnya.
(msd)