Pandemi COVID-19, Oma Opa Rayakan Hari Lansia Secara Virtual

Jum'at, 29 Mei 2020 - 20:14 WIB
loading...
Pandemi COVID-19, Oma...
Puluhan lansia mengikuti peringatan Hari Lanjut Usia Nasional di Panti Wreda Elim (Pelkris) Semarang, Jumat (29/5/2020). FOTO : SINDOnews/Ahmad Antoni
A A A
SEMARANG - Tanpa lomba dan tak ada kunjungan keluarga. Begitulah suasana yang terekam dalam acara peringatan Hari Lanjut Usia Nasional di di Panti Wreda Elim (Pelkris) Semarang , Jumat (29/5/2020).

Ya, peringatan Hari Lansia Nasional kali ini memang sangat berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Perayaan kali ini harus diselenggarakan dengan memberlakukan protokol kesehatan guna mencegah penularan COVID-19.

Para penghuni panti wreda harus menggunakan masker dan mengatur letak kursi roda berjarak. Yang menarik,

puluhan lansia yang hadir dalam acara tersebut tak bisa dikunjungi langsung oleh keluarganya karena lebih dari dua bulan ini menjalani karantina ketat dalam berinteraksi sosial. Sebagai gantinya, mereka dipertemukan secara daring atau virtual.

“Kita selalu memperingati Hari Lansia Nasional setiap tanggal 29 Mei. Karena masih dalam pandemi COVID-19, maka kami tidak mengadakan acara seperti pada tahun-tahun sebelumnya,” ungkap pimpinan unit Panti Wreda Elim, Slamet Basuki kepada SINDOnews. Jumat (29/5/2020).

Ia menyampaikan, peringatan hari lansia nasional kali ini dilangsungkan cukup sederhana dengan pemotongan kue tart dan pertemuan oma-opa (sebutan lansia) dengan keluarga, teman hingga relawan secara virtual melalui zoom.

“Mereka kita pertemukan lewat zoom dengan keluarga, teman-teman, para relawan profesi untuk saling memberikan support semangat kepada oma opa,” ungkapnya. (Baca juga : Pemanasan New Normal, Bupati Batang Sidak Kantor BKD)

Menurutnya, karena sudah dua bulan lebih tidak menerima kunjungan dari keluarga maupun relawan, oma opa tetap kangen. “Ya pesannya oma opa tetap tinggal disini dengan nyaman. Untuk melepas rasa kangen lewat video call atau zoom,” ujarnya.

Sementara, Ia mengakui selama pandemi COVID-19 berdampak pada pemasukan dalam memenuhi kebutuhan bagi penghuni panti wreda.

“Untuk memenuhi kebutuhan terutama keuangan kita . banyak kamar-kamar kosong karena selama COVID-19 ini kami tidak menerima klien, sehingga pemasukan kami juga berkurang. Sementara kami juga menghidupi karyawan, oma opa kami tidak mungkin merumahkan mereka. Karena kami disini tetap butuh perawat,” ungkap Slamet.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1605 seconds (0.1#10.140)