Oknum Camat di Sumenep Catut Nama Bupati Suruh Kades Curi Sapi Warga

Senin, 16 Agustus 2021 - 22:56 WIB
loading...
Oknum Camat di Sumenep...
Oknum Camat di Kabupaten Sumenep dan jajaran saat menggelar rapat koordinasi Kecamatan Batang-batang. Foto: Istimewa
A A A
SUMENEP - Seorang camat di Kabupaten Sumenep , Jawa Timur ( Jatim ) mendadak viral akibat ulahnya yang mencatut nama bupati dan memerintahkan kepala desa untuk mencuri sapi warga yang tidak mau divaksin.

Aksi oknum kades ini pun sempat direkam video amatir dan tersebar di media sosial dan meresahkan warga, pasalnya pada video yang berdurasi 2 menit 50 detik tersebut, terlihat seseorang camat mencatut nama bupati Sumenep.

Camat Batang-batang Sumenep, dengan lantang mencatut nama Bupati Sumenep dan menyuruh kepala desa se-kecamatan Batang-batang untuk mencuri ternak sapi warga yang tidak mau divaksin.



Dalam Bahasa Madura, Camat batang-batang itu berkata bahwa kepala desa punya kartu as dan bupati meyuruh mencuri sapi ternak warga yang tidak mau divaksin.

“Kalebun itu punya kartu as, kecok sapenah cakna bupati sampek gitu, oreng se tak endak e vaksin” kalebun itu punya kartu as, curi saja sapinya bupati sampai bilang begitu, bagi orang yang tidak mau divaksin,” kata camat.

Achmad Fauzi Bupati Sumenep saat dikonfirmasi mengaku memang memerintahkan kepada jajarannya termasuk camat dan kepala desa untuk mempercepat vaksinasi, namun ia menyangkal telah memerintahkan untuk mencuri ternak sapi warga yang tidak mau divaksin.



“Gak ada yang seperti itu kita sampaikan kemarin agar vaksinasi harus segera cepat selesai. Jadi mereka kita minta kumpulkan kepala desa, ya makanya saya suruh periksan ke inspektorat yang penting saya tidak bicara begitu,” katanya.

Perkataan dalam tersebut diucapkan camat batang-batang dalam forum resmi yaitu rapat koordinasi Kecamatan Batang-batang dalam rangka percepatan vaksinasi, yang dihadiri danrami, kapolsek, tokoh agama dan seluruh kepala desa se kecamatan batang-batang mengingat vaksinasi di Kabupaten Sumenep yang memang masih rendah.
(nic)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2157 seconds (0.1#10.140)