Kera Putih di Uluwatu Bali dan Harapan Sirnanya Pandemi
loading...
A
A
A
DENPASAR - Munculnya kera putih di sekitar Pura Uluwatu, Badung belum lama ini masih menjadi kasak-kusuk hangat warga seantero Bali. Misteri masih menyelimuti primata berwarna langka itu.
Baca juga: Penampakan Monyet Putih di Pura Pecatu Bali Diyakini sebagai Pertanda Baik
Bagi masyarakat Hindu Bali, kera putih tentu bukanlah hewan sembarangan. Tapi lebih merupakan simbol Hanoman dalam epos Ramayana. Apalagi hewan itu muncul di pura, kawasan yang disucikan.
Baca juga: Aksi Telanjang Dada, Pemilik Warung Kopi Ini Protes Perpanjangan PPKM Level 4
Bagi umat Hindu, Hanoman adalah dewa pelindung dengan kekuatan dan kecerdasan yang luar biasa sehingga mampu melawan segala marabahaya.
"Kalau diterjemahkan dalam situasi kekinian, ini menjadi petanda baik bagi Bali khususnya dan bangsa ini. Harapan agar pandemi bisa segera berlalu," kata pengempon Pura Luhur Uluwatu, I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya ketika dihubungi, Selasa (9/8/2021).
Dia menjelaskan, usai kemunculan kera putih Kamis (5/8/2021) pekan lalu, pihaknya telah menggelar persembahyangan di pura yang disakralkan umat Hindu Bali ini.
Menurutnya, kera putih jarang sekali muncul, tidak seperti kera-kera lain yang mendiami pura itu. Terakhir kera putih itu terlihat pada 2019 silam.
Lewat persembahyangan, Pratidnya berharap pandemi yang telah berlangsung setahun lebih ini bisa segera berakhir sehingga pariwisata Bali dan ekonomi nasional bisa bangkit kembali.
Secara terpisah, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali R Agus Budi Santoso mengatakan, satwa yang muncul di Uluwatu itu bukanlah spesies kera. "Itu masuk spesies monyet ekor panjang (macaca fascicularis)," ujarnya.
Menurutnya, monyet warna putih itu diduga mengalami kelainan genetik jenis albino dan leukisme. "Sederhananya, monyet itu kehilangan pigmentasi sehingga berwarna putih," katanya.
Baca juga: Penampakan Monyet Putih di Pura Pecatu Bali Diyakini sebagai Pertanda Baik
Bagi masyarakat Hindu Bali, kera putih tentu bukanlah hewan sembarangan. Tapi lebih merupakan simbol Hanoman dalam epos Ramayana. Apalagi hewan itu muncul di pura, kawasan yang disucikan.
Baca juga: Aksi Telanjang Dada, Pemilik Warung Kopi Ini Protes Perpanjangan PPKM Level 4
Bagi umat Hindu, Hanoman adalah dewa pelindung dengan kekuatan dan kecerdasan yang luar biasa sehingga mampu melawan segala marabahaya.
"Kalau diterjemahkan dalam situasi kekinian, ini menjadi petanda baik bagi Bali khususnya dan bangsa ini. Harapan agar pandemi bisa segera berlalu," kata pengempon Pura Luhur Uluwatu, I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya ketika dihubungi, Selasa (9/8/2021).
Dia menjelaskan, usai kemunculan kera putih Kamis (5/8/2021) pekan lalu, pihaknya telah menggelar persembahyangan di pura yang disakralkan umat Hindu Bali ini.
Menurutnya, kera putih jarang sekali muncul, tidak seperti kera-kera lain yang mendiami pura itu. Terakhir kera putih itu terlihat pada 2019 silam.
Lewat persembahyangan, Pratidnya berharap pandemi yang telah berlangsung setahun lebih ini bisa segera berakhir sehingga pariwisata Bali dan ekonomi nasional bisa bangkit kembali.
Secara terpisah, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali R Agus Budi Santoso mengatakan, satwa yang muncul di Uluwatu itu bukanlah spesies kera. "Itu masuk spesies monyet ekor panjang (macaca fascicularis)," ujarnya.
Menurutnya, monyet warna putih itu diduga mengalami kelainan genetik jenis albino dan leukisme. "Sederhananya, monyet itu kehilangan pigmentasi sehingga berwarna putih," katanya.
(shf)