Ganjar Pranowo Telusuri Warganya yang Stres Akibat COVID-19

Senin, 09 Agustus 2021 - 18:53 WIB
loading...
Ganjar Pranowo Telusuri Warganya yang Stres Akibat COVID-19
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Foto: Dok/SINDONews
A A A
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tak tinggal diam dengan dampak COVID-19 . Dia meminta pemerintah kabupaten/kota di Jateng menghitung efek dari COVID-19 , baik di sektor ekonomihingga sosial di masyarakat.

“Saya minta untuk data semuanya. Kemudian efek-efek yang muncul itu sekarang treatment yang sudah berjalan apa. Sebenarnya mereka sudah melakukan itu, tapi butuh laporan detail,” ujarnya, Senin (9/8/2021).


Bahkan yang tak kalah penting adalah, pihaknya meminta data angka kematian warga akibat terpapar COVID-19 . Dia bahkan menggarisbawahi jumlah anak yang menjadi yatim akibat orangtuanya meninggal karena COVID-19 .

“Termasuk kita minta angka kematian itu. Dari yang meninggal siapa saja. Ada berapa anak yatim yang hari ini butuh pertolongan. Ini penting,” ucapnya.

Selain itu, kemungkinan warga yang sampai menderita stres, hingga terpaksa mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri karena virus asal Wuhan China tersebut.



“Semua saya minta untuk menghitung sekarang. Agar ini kalau bisa kita hitung, katakan sampai pertengahan ini atau minggu depan sudah ada datanya, kita akan analisis. Sehingga perencanaan pembangunan kita di 2022, harapan kita akan bisa mengarah kelompok-kelompok ini,” bebernya.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengatakan, pihaknya gencar melakukan vaksinasi. Bahkan pada pekan ini, dipastikan jumlah vaksin yang masuk ke Jateng lebih banyak dari sebelumnya.



“Pasokan vaksinasi lebih banyak. Saya ucapkan terima kasih kepada Kementerian kesehatan untuk alokasi di Jawa Tengah itu ada vaksin Moderna tidak hanya dipakai untuk SDM atau nakes tapi juga untuk masyarakat umum,” kata dia.

Hanya yang tak kalah penting adalah perlu manajemen vaksinnya. Dalam hal ini harus betul-betul baik karena perlu penyimpanan di suhu -20 derajat Celcius sehingga perlu ada kesiapan rantai dinginnya mulai dari provinsi sampai kabupaten kota, sampai ke puskesmas maupun ke pusat vaksin yang ada di daerah. “Harus betul-betul bagus dan standar,” ucapnya.
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1421 seconds (0.1#10.140)