Turunkan Jenazah COVID-19 Mobil Ambulans di Situbondo Mogok, Petugas Kelelahan Mendorong
loading...
A
A
A
SITUBONDO - Malang benar, mobil ambulans pengangkut jenazah pasien COVID-19 di Kabupaten Situbondo, mogok usai menurunkan jenazah pasien COVID-19 di pemakaman umum. Akibatnya, petugas pemulasaran jenazah COVID-19 harus berjibaku mendorong kendaraan tersebut.
Mesin mobil yang sudah tua, menjadi penyebab mobil ambulans pengangkut jenazah pasien COVID-19 itu sering kali macet saat diperjalanan. Mogoknya mobil ambulans ini, terjadi usai menurunkan jenazah pasien COVID-19 di Desa Paowan, Kecamatan Panarukan.
Berbagai upaya untuk menghidupkan mesim mobil ambulans ini gagal. Mesin mobil tak kunjung menyala, hingga akhirnya petugas pemulasaran jenazah COVID-19 kecapekan, dan memutuskan untuk memanggil mekanik.
Koordinator Kendaraan RSUD dr. Abdurrahem Situbondo, Sodiq mengakui kendaraan tersebut sudah sering kali mogok saat digunakan. "Mungkin saja karena kondisinya yang sudah tua, sehingga sering kali mogok," tuturnya.
Kebutuhan mobil ambulans ini sangat mendesak, mengingat saat ini kondisi pasien COVID-19 , dan jenazah COVID-19 terus mengalami penambahan. Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama RSUD dr. Abdurrahem Situbondo, Roekmy mengaku, angka kematian pasien COVID-19 di Situbondo terbilang tinggi. "Selama Juli, tercatat ada 438 pasien COVID-19 meninggal dunia. Dalam sehari, jumlah kematian bisa mencapai puluhan," terangnya.
Mesin mobil yang sudah tua, menjadi penyebab mobil ambulans pengangkut jenazah pasien COVID-19 itu sering kali macet saat diperjalanan. Mogoknya mobil ambulans ini, terjadi usai menurunkan jenazah pasien COVID-19 di Desa Paowan, Kecamatan Panarukan.
Berbagai upaya untuk menghidupkan mesim mobil ambulans ini gagal. Mesin mobil tak kunjung menyala, hingga akhirnya petugas pemulasaran jenazah COVID-19 kecapekan, dan memutuskan untuk memanggil mekanik.
Koordinator Kendaraan RSUD dr. Abdurrahem Situbondo, Sodiq mengakui kendaraan tersebut sudah sering kali mogok saat digunakan. "Mungkin saja karena kondisinya yang sudah tua, sehingga sering kali mogok," tuturnya.
Kebutuhan mobil ambulans ini sangat mendesak, mengingat saat ini kondisi pasien COVID-19 , dan jenazah COVID-19 terus mengalami penambahan. Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama RSUD dr. Abdurrahem Situbondo, Roekmy mengaku, angka kematian pasien COVID-19 di Situbondo terbilang tinggi. "Selama Juli, tercatat ada 438 pasien COVID-19 meninggal dunia. Dalam sehari, jumlah kematian bisa mencapai puluhan," terangnya.
(eyt)