Dokter Pribadi Keluarga Akidi Tio Sebut Jika Uang Hibah 2 Triliun Tidak Ada, Heriyanti Harus Minta Maaf
loading...
A
A
A
PALEMBANG - Bantuan sebesar Rp2 triliun yang disumbangkan almarhum Akidi Tio untuk menangani COVID-19 di Provinsi Sumatera Selatan ternyata bohong. Karena setelah diteliti dan diperiksa tidak ada uang sebesar Rp2 triliun di rekening keluarga Akidi Tio. Akibatnya, Heriyanti, anak bungsu Akidi Tio dijemput langsung Direktur Intelkam Polda Sumsel Kombes Pol Ratno Kuncoro.
Dokter pribadi keluarga Akidi Tio, Prof Dr dr Hardi Darmawan juga datang ke Mapolda Sumsel 10 menit usai Heriyanti, anak bungsu Akidi Tio tiba.
Kedatangan dr Hardi tersebut untuk memberi keterangan terkait rencana bantuan Rp2 triliun itu. "Maksudnya apakah bapak mengecam tindakan Heriyanti atau tetap mendukung dia," tanya Direktur Intelkam Polda Sumsel Kombes Pol Ratno Kuncoro. Lalu Bapak setuju kita penjarakan dia," ujar Ratno kepada dr Hardi.
Mendengar pertanyaan itu, dr Hardi pun hanya bisa terdiam. Dirinya seolah tidak percaya dengan kejadian ini dan begitu sangat kebingungan.
"Saya tidak tahu uangnya ada atau tidak. Dia mengatakan pada saya kalau uang itu ada," ujar dr Hardi.
Ratno Kuncoro kembali menanyakan, apakah dr Hardi setuju bila Heriyanti harus meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kebohongan yang sudah dilakukannya.
"Ya kalau tidak ada, harus minta maaf ke masyarakat Indonesia," ujarnya.
Baca Juga
Dokter pribadi keluarga Akidi Tio, Prof Dr dr Hardi Darmawan juga datang ke Mapolda Sumsel 10 menit usai Heriyanti, anak bungsu Akidi Tio tiba.
Kedatangan dr Hardi tersebut untuk memberi keterangan terkait rencana bantuan Rp2 triliun itu. "Maksudnya apakah bapak mengecam tindakan Heriyanti atau tetap mendukung dia," tanya Direktur Intelkam Polda Sumsel Kombes Pol Ratno Kuncoro. Lalu Bapak setuju kita penjarakan dia," ujar Ratno kepada dr Hardi.
Mendengar pertanyaan itu, dr Hardi pun hanya bisa terdiam. Dirinya seolah tidak percaya dengan kejadian ini dan begitu sangat kebingungan.
"Saya tidak tahu uangnya ada atau tidak. Dia mengatakan pada saya kalau uang itu ada," ujar dr Hardi.
Ratno Kuncoro kembali menanyakan, apakah dr Hardi setuju bila Heriyanti harus meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kebohongan yang sudah dilakukannya.
"Ya kalau tidak ada, harus minta maaf ke masyarakat Indonesia," ujarnya.
(sms)