Dini Hari, Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 2,5 Km dan 15 Kali Lava Pijar

Kamis, 29 Juli 2021 - 07:07 WIB
loading...
Dini Hari, Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 2,5 Km dan 15 Kali Lava Pijar
Gunung Merapi kembali meluncurkan awan panas. Dini hari tadi awan panas yang dikeluarkan gunung api teraktif di Indonesia ini dengan jarak luncur mencapai 2,5 km. Foto ilustrasi SINDOnews
A A A
YOGYAKARTA - Gunung Merapi kembali meluncurkan awan panas. Dini hari tadi awan panas yang dikeluarkan gunung api teraktif di Indonesia ini dengan jarak luncur mencapai 2,5 km.

Kepala Balai Penyelidikan dan pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, awan panas guguran terjadi pada pukul 00.53WIB.

Awan yang dikenal dengan sebutan wedus gembel ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 57 mm dan durasi 198 detik. "Jarak luncur 2.500 meter atau 2,5 km ke arah barat daya," terangnya Kamis (29/7/2021).

Dijelaskannya, untuk rentang waktu pukul 00.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB cuaca di Merapi cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat dan barat laut. Suhu udara 11-19 °C, kelembaban udara 65-92 persen, dan tekanan udara 567-689 mmHg.

Secara visual, gunung terlihat jelas, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 100 m di atas puncak kawah."Selain awan awan panas guguran 1 kali dengan jarak luncur 2500 meter ke barat daya, juga teramati guguran lava pijar 15 kali dengan jarak luncur maksimum 2000 meter ke barat daya," ulasnya.

Hingga saat ini status Merapi masih siaga atau level III. Untuk kegempaan gempa Guguran sebanyak 56 kali dengan amplitudo : 4-45 mm dan durasi antara 21-174 detik. Gempa hembusan sebanyak 8 kali, gempa fase banyak 79 kali, gempa vulkanik dangkal 21 kali, dan gempa tektonik jauh satu kali.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Dan Putih. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Untuk itu, diharapkan masyarakat tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. "Masyarakat juga kami minta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan," lanjut Hanik.

Selain itu, pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi .
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2033 seconds (0.1#10.140)