COVID-19 di Malang Terus Bertambah, 10 Ribu Liter Disinfektan Disemprotkan Setiap Harinya
loading...
A
A
A
MALANG - PMI Kota Malang mengerahkan satu unit mobil gunner untuk menyemprotkan cairan disinfektan di tengah lonjakan kasus COVID-19. Penyemprotan disinfektan ini menyisir sejumlah jalan protokol utama di Kota Malang.
Terlihat satu mobil gunner dibantu satu mobil pick-up terbuka yang membawa cairan disinfektan beraksi sejak Rabu pagi (28/7/2021). Dua mobil ini menyusuri dan menyemprotkan sejumlah titik daerah di Kota Malang, mulai di kawasan jalan di depan Balai Kota Malang, Bundaran Tugu, kawasan Alun - Alun Kota Malang, seputaran Stasiun Malang Kota Baru, Jalan Semeru, Jalan Bromo, hingga ke perbatasan selatan Kota Malang di Simpang Tiga Kacuk dan Simpang Empat Gadang. Penyemprotan disinfektan ini diakhiri di markas PMI Kota Malang yang berada di Jalan Buring, Klojen, Kota Malang.
Sekretaris PMI Kota Malang Tris Suharyadi menyatakan, kegiatan penyemprotan disinfektan ini bakal dilaksanakan dua hari sejak hari ini Rabu 28 Juli 2021 dan besok Kamis 29 Juli 2021. Dimana penyemprotan disinfektan menjadi usaha bersama mencegah COVID-19 yang bisa jadi tertinggal di tempat - tempat umum di Kota Malang.
Baca juga: Targetkan 17 Agustus Herd Immunity, Vaksinasi di Jatim Baru 23,27 Persen
"Memang sangat kita butuhkan pada posisi pandemi saat ini. Memang luar biasa banyak yang terpapar, ini kepedulian PMI untuk membantu program pemerintah bagaimana mengendalikan, memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Malang," kata dia ditemui di Kantor PMI Kota Malang, pada Rabu siang.
Selain penyemprotan disinfektan di jalan - jalan protokol utama, PMI disebut juga melayani penyemprotan disinfektan ke lingkungan - lingkungan masyarakat setiap harinya. Sebanyak 10 ribu liter cairan disinfektan rutin disemprotkan PMI ke beberapa daerah yang masuk zona kuning dan zona merah COVID-19 di Kota Malang.
"Kami juga melayani masyarakat yang membutuhkan sepraying, hampir setiap sedikitnya tiga kali relawan kami harus melayani masyarakat untuk melakukan spraying (penyemprotan disinfektan)," ungkapnya.
"Untuk di kampung - kampung sudah, yang tadi saya jelaskan hampir sedikit 3 kali spraying. Kami punya satu armada pickup dan armada viar untuk spraying," tambahnya.
Ia memastikan cairan yang disemprotkan ini diklaim efektif menghilangkan virus yang menempel. Sebab sebelumnya pihaknya juga telah meminta rekomendasi dan pertimbangan pada ahli kimia dari akademisi di Kota Malang.
"Kami untuk menyediakan spraying kaitan dengan cairan, itu pun kami juga menggunakan melibatkan para ahli kimia, kira - kira cairan ini merupakan cairan yang efektif atau tidak, dan berdasarkan penelitian," tuturnya.
Dirinya meminta agar penyemprotan disinfektan di setiap daerah di Kota Malang juga diiringi kesadaran warganya dalam mematuhi protokol kesehatan. Sebab bila protokol kesehatan tak diterapkan maksimal, maka penyemprotan yang dilakukan juga bakal percuma untuk mengurangi angka kasus COVID-19 yang kian meninggi.
"PMI Kota Malang juga mohon kesadaran dari masyarakat untuk bisa melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat. Jadi PMI sudah mencoba untuk peduli, kita juga minta masyarakat juga peduli. Utamanya protokol kesehatan ini benar - benar bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya," tandasnya.
Sebagai informasi di Kota Malang hingga Rabu pagi (28/7/2021) terdapat total penambahan 1.111 pasien COVID-19 sejak 6 hari terakhir atau sejak tanggal 22 - 27 Juli. Sedangkan total pasien terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 10.392 kasus. Rinciannya 2.839 pasien tengah menjalani perawatan, 6.801 kasus sembuh, dan 752 pasien COVID-19 meninggal dunia.
Terlihat satu mobil gunner dibantu satu mobil pick-up terbuka yang membawa cairan disinfektan beraksi sejak Rabu pagi (28/7/2021). Dua mobil ini menyusuri dan menyemprotkan sejumlah titik daerah di Kota Malang, mulai di kawasan jalan di depan Balai Kota Malang, Bundaran Tugu, kawasan Alun - Alun Kota Malang, seputaran Stasiun Malang Kota Baru, Jalan Semeru, Jalan Bromo, hingga ke perbatasan selatan Kota Malang di Simpang Tiga Kacuk dan Simpang Empat Gadang. Penyemprotan disinfektan ini diakhiri di markas PMI Kota Malang yang berada di Jalan Buring, Klojen, Kota Malang.
Sekretaris PMI Kota Malang Tris Suharyadi menyatakan, kegiatan penyemprotan disinfektan ini bakal dilaksanakan dua hari sejak hari ini Rabu 28 Juli 2021 dan besok Kamis 29 Juli 2021. Dimana penyemprotan disinfektan menjadi usaha bersama mencegah COVID-19 yang bisa jadi tertinggal di tempat - tempat umum di Kota Malang.
Baca juga: Targetkan 17 Agustus Herd Immunity, Vaksinasi di Jatim Baru 23,27 Persen
"Memang sangat kita butuhkan pada posisi pandemi saat ini. Memang luar biasa banyak yang terpapar, ini kepedulian PMI untuk membantu program pemerintah bagaimana mengendalikan, memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Malang," kata dia ditemui di Kantor PMI Kota Malang, pada Rabu siang.
Selain penyemprotan disinfektan di jalan - jalan protokol utama, PMI disebut juga melayani penyemprotan disinfektan ke lingkungan - lingkungan masyarakat setiap harinya. Sebanyak 10 ribu liter cairan disinfektan rutin disemprotkan PMI ke beberapa daerah yang masuk zona kuning dan zona merah COVID-19 di Kota Malang.
"Kami juga melayani masyarakat yang membutuhkan sepraying, hampir setiap sedikitnya tiga kali relawan kami harus melayani masyarakat untuk melakukan spraying (penyemprotan disinfektan)," ungkapnya.
"Untuk di kampung - kampung sudah, yang tadi saya jelaskan hampir sedikit 3 kali spraying. Kami punya satu armada pickup dan armada viar untuk spraying," tambahnya.
Ia memastikan cairan yang disemprotkan ini diklaim efektif menghilangkan virus yang menempel. Sebab sebelumnya pihaknya juga telah meminta rekomendasi dan pertimbangan pada ahli kimia dari akademisi di Kota Malang.
"Kami untuk menyediakan spraying kaitan dengan cairan, itu pun kami juga menggunakan melibatkan para ahli kimia, kira - kira cairan ini merupakan cairan yang efektif atau tidak, dan berdasarkan penelitian," tuturnya.
Dirinya meminta agar penyemprotan disinfektan di setiap daerah di Kota Malang juga diiringi kesadaran warganya dalam mematuhi protokol kesehatan. Sebab bila protokol kesehatan tak diterapkan maksimal, maka penyemprotan yang dilakukan juga bakal percuma untuk mengurangi angka kasus COVID-19 yang kian meninggi.
"PMI Kota Malang juga mohon kesadaran dari masyarakat untuk bisa melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat. Jadi PMI sudah mencoba untuk peduli, kita juga minta masyarakat juga peduli. Utamanya protokol kesehatan ini benar - benar bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya," tandasnya.
Sebagai informasi di Kota Malang hingga Rabu pagi (28/7/2021) terdapat total penambahan 1.111 pasien COVID-19 sejak 6 hari terakhir atau sejak tanggal 22 - 27 Juli. Sedangkan total pasien terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 10.392 kasus. Rinciannya 2.839 pasien tengah menjalani perawatan, 6.801 kasus sembuh, dan 752 pasien COVID-19 meninggal dunia.
(msd)