Resmikan Budidaya Burung Puyuh, Ridwan Kamil Dorong Petani Milenial Mendunia

Kamis, 22 Juli 2021 - 15:21 WIB
loading...
A A A
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar Jafar Ismail menjelaskan, ada lima PMBP tahap I yang akan membudidayakan masing-masing 2.000 ekor burung puyuh. Sebelum memulai budidaya burung puyuh, kelima PMBP tersebut sudah mendapatkan pembekalan secara luring pada Senin, 3 Mei 2021 lalu.

Pembekalan tersebut berkaitan dengan pengenalan program PMBP, prospek usaha sub sektor peternakan dan analisa kelayakan usaha, teknologi budidaya bidang peternakan untuk milenial, teknik pengolahan dan pemasaran produk burung puyuh, serta pemberian modal kerja perbankan.

"Guna memastikan budidaya dilaksanakan sesuai prosedur dan tingkat keberhasilannya tinggi dilakukan pendampingan secara teknis terkait budidaya burung puyuh oleh DKPP Jabar yang bekerja sama dengan dinas yang membidangi fungsi peternakan kabupaten/kota," kata Jafar.

Model bisnis yang diterapkan PMBP menurutnya disusun secara komprehensif. Jafar mengatakan, pihaknya menggandeng PT Agro Jabar sebagai off taker sekaligus investor. Penyediaan kebutuhan budidaya, mulai dari bibit, pakan, sampai obat-obatan akan menggunakan KUR dari bank bjb dengan penjamin PT Agro Jabar.

Menurut Jafar, terdapat dua kategori PMBP. Pertama, PBMP Intensif yang membudidayakan burung puyuh di Rumah Edukasi Bhiomethagreen dengan pengawasan PT Agro Jabar dan bank bjb. Kedua, PMBP Mandiri dimana lokasi budidaya bertempat di masing-masing lahan milik petani milenial.

"Peserta pendaftar Kegiatan PMBP awalnya berjumlah 33 orang, setelah melalui proses seleksi yang berjenjang, mulai administrasi, kurasi, wawancara, BI Checking sampai ke seleksi akhir, hanya tinggal 30 orang peserta," terangnya.

"Untuk tahap pertama diambil lima orang yang telah siap untuk launching. PMBP perdana ini diharapkan dapat memperoleh sosok petani milenial terpilih yang dapat memberikan wajah peternakan ke depan dengan success story-nya, agar kegiatan petani milenial ini dapat berhasil dan berkelanjutan," sambung Jafar.

Jafar mengatakan, PMBP bertujuan untuk menumbuhkembangkan kewirausahaan muda subsektor peternakan Jabar, mengubah wajah subsektor peternakan menjadi segar dan atraktif dengan pemanfaatan teknologi, serta menciptakan sub sektor peternakan lebih maju, mandiri, dan modern.

Selain itu, PMBP diharapkan turut berkontribusi menyelesaikan masalah keterbatasan tenaga kerja, dapat meningkatkan produktivitas burung puyuh, serta meningkatkan konsumsi protein dari burung puyuh, baik telur maupun daging di Jabar.

Terlebih, berdasarkan hasil Survei Pertanian Antar Sensus (SUTAS) pada 2018, jumlah rumah tangga usaha pembudidaya burung puyuh di Jabar hanya 1.705 rumah tangga atau 0,09 persen dari total rumah tangga usaha peternakan Jabar.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1614 seconds (0.1#10.140)