1.000 Pekerja di Solo Mulai Terdampak Wabah Corona
loading...
A
A
A
SOLO - Sekitar 1.000 pekerja di Kota Solo dilaporkan mulai terdampak akibat wabah virus corona (Covid-19). Mereka diantaranya terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) atau dirumahkan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Solo Ahyani mengatakan, Dinas Tenaga Kerja saat ini masih terus mendata para pekerja di wilayahnya mulai terdampak wabah Covid-19. Sehingag jumlahnya diperkirakan masih akan bertambah setelah saat ini tercatat ada sekitar 1.000 orang. “Setiap hari terus di-update, berkembang dari 800 orang dan sekarang sekitar 1.000 orang,” kata Ahyani, Senin (20/4/2020).
Penambahan jumlah itu diantaranya juga berasal dari warga Solo yang terkena PHK di Jakarta maupun daerah lainnya. Mereka kemudian mudik ke kampung halaman di Solo. Selain itu juga ada warga di sekitar Solo namun bekerjanya di Kota Solo. Selain itu juga ada warga Solo yang bekerja di daerah sekitar Solo yang dirumahkan atau kena PHK.
Data itu turut dikirim ke Pemprov Jateng karena termasuk orang terdampak yang harus ditangani jika nanti ada kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Diungkapkannya, di Kota Solo banyak pekerjaan pekerjaan di sektor informal. Seperti MC, EO, tukang pijat, seniman, dan lainnya.
Sementara sektor lainnya yang mulai merumahkan karyawannya, antara lain perhotelan, tenant di mall, tempat hiburan, bioskop, karaoke. Bahkan chef atau juru masak di hotel setelah dirumahkan, mulai melakukan kreativitas dengan membuat makanan dan dijual.
Sekretaris Daerah (Sekda) Solo Ahyani mengatakan, Dinas Tenaga Kerja saat ini masih terus mendata para pekerja di wilayahnya mulai terdampak wabah Covid-19. Sehingag jumlahnya diperkirakan masih akan bertambah setelah saat ini tercatat ada sekitar 1.000 orang. “Setiap hari terus di-update, berkembang dari 800 orang dan sekarang sekitar 1.000 orang,” kata Ahyani, Senin (20/4/2020).
Penambahan jumlah itu diantaranya juga berasal dari warga Solo yang terkena PHK di Jakarta maupun daerah lainnya. Mereka kemudian mudik ke kampung halaman di Solo. Selain itu juga ada warga di sekitar Solo namun bekerjanya di Kota Solo. Selain itu juga ada warga Solo yang bekerja di daerah sekitar Solo yang dirumahkan atau kena PHK.
Data itu turut dikirim ke Pemprov Jateng karena termasuk orang terdampak yang harus ditangani jika nanti ada kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Diungkapkannya, di Kota Solo banyak pekerjaan pekerjaan di sektor informal. Seperti MC, EO, tukang pijat, seniman, dan lainnya.
Sementara sektor lainnya yang mulai merumahkan karyawannya, antara lain perhotelan, tenant di mall, tempat hiburan, bioskop, karaoke. Bahkan chef atau juru masak di hotel setelah dirumahkan, mulai melakukan kreativitas dengan membuat makanan dan dijual.
(nun)